Arti 4 Warna Pada Kemasan Makanan Jemaah Haji Indonesia
12 May 2025 |
10:55 WIB
Selama menjalankan ibadah haji di Arab Saudi, jemaah asal Indonesia mendapatkan layanan katering tiga kali sehari yang disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi dan seleranya. Salah satu inovasi dalam sistem distribusi makanan ini adalah Kemasan makanan yang dibedakan berdasarkan warna
Pembedaan warna tersebut bertujuan untuk memudahkan waktu konsumsi dan jenis hidangan. Ini penting agar jemaah dapat makan teratur sesuai jadwal dan dalam kondisi terbaik. Berikut arti dari masing-masing warna kemasan makanan untuk jemaah haji.
Baca juga: Tips Antisipasi Cuaca Panas di Arab Saudi untuk Jemaah Haji
Warna-warna ini tidak hanya berfungsi sebagai penanda praktis bagi para jemaah, tetapi juga sebagai bagian dari upaya penyelenggaraan layanan haji yang lebih tertib, higienis, dan terorganisir.
Setiap kemasan juga dilengkapi dengan informasi batas waktu konsumsi. Makanan selamat datang/jalan disarankan untuk segera dikonsumsi. Makan Pagi paling lambat disantap pukul 09.00 WAS (Waktu Arab Saudi). Sementara makan siang paling lambat dikonsumsi pukul 16.00 WAS dan makan malam pukul 21.00 WAS.
Kemasan makanan tersebut juga memuat informasi mengenai daftar makanan penyebab alergi. Dengan demikian, jemaah bisa lebih waspada dalam memilih dan mengonsumsi makanan yang disajikan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat alergi terhadap bahan tertentu seperti telur, susu, kacang-kacangan, gandum, atau makanan laut.
Kementerian Agama RI, mengungkapkan jemaah haji Indonesia akan mendapatkan makanan sebanyak 127 kali selama 40 hari di Arab Saudi. Dengan demikian, total konsumsi yang harus disiapkan selama musim haji kali ini mencapai 25,8 juta boks, atau 25 juta boks makanan.
Penyediaan makanan ini bekerja sama dengan 55 perusahaan katering di Makkah dan 21 perusahaan di Madinah. Tak ketinggalan, digunakan juga produk pangan dalam negeri. Total 611 ton bumbu telah disiapkan, dengan 475 ton di antaranya berasal dari produk Indonesia.
Kementerian Agama RI mencatat sebanyak 61.404 jemaah haji reguler Indonesia telah diberangkatkan ke Tanah Suci. Sementara itu, sebanyak 202.654 jemaah sudah mengantongi visa haji melalui sistem e-Hajj yang terintegrasi langsung dengan Pemerintah Arab Saudi.
Disampaikan oleh Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri, M. Zein, dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta pada Sabtu (10/5/2025). Disebutkan bahwa, sebanyak 158 kelompok terbang (kloter) telah diterbangkan oleh tiga maskapai, yakni Garuda Indonesia, Saudia Airlines, dan Lion Air.
“Garuda Indonesia menerbangkan 82 kloter dengan 30.446 jemaah, Saudia Airlines 69 kloter dengan 28.028 jemaah, dan Lion Air 7 kloter dengan 2.930 jemaah,” jelas Zein, dikutip dari laman resmi Kemenag RI.
Selain proses keberangkatan, Zein juga menyoroti layanan di asrama haji yang menjadi titik awal perjalanan jemaah. Di sana, jemaah menerima sejumlah layanan penting seperti pemeriksaan kesehatan, distribusi living cost sebesar SAR750, dan penguatan manasik.
Lebih lanjut, disampaikan juga kabar duka atas wafatnya delapan jemaah terhitung sampai 10 Mei 2025. Pemerintah telah memberikan layanan pemulasaraan, pemakaman, dan pelaksanaan badal haji bagi para jemaah yang wafat, serta memastikan hak-haknya terpenuhi melalui perlindungan asuransi.
Baca juga: Persiapan Fisik & Kesehatan Sebelum Berangkat Ibadah Haji
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Pembedaan warna tersebut bertujuan untuk memudahkan waktu konsumsi dan jenis hidangan. Ini penting agar jemaah dapat makan teratur sesuai jadwal dan dalam kondisi terbaik. Berikut arti dari masing-masing warna kemasan makanan untuk jemaah haji.
- Oranye: Digunakan untuk makanan selamat datang atau makanan selamat jalan. Makanan ini diberikan saat jemaah tiba pertama kali di Arab Saudi dan sebelum kembali ke Tanah Air.
- Hijau: Menandakan makanan pagi atau sarapan
- Biru: Menunjukkan makanan siang
- Merah: Menandakan makanan malam
Baca juga: Tips Antisipasi Cuaca Panas di Arab Saudi untuk Jemaah Haji
Warna-warna ini tidak hanya berfungsi sebagai penanda praktis bagi para jemaah, tetapi juga sebagai bagian dari upaya penyelenggaraan layanan haji yang lebih tertib, higienis, dan terorganisir.
Setiap kemasan juga dilengkapi dengan informasi batas waktu konsumsi. Makanan selamat datang/jalan disarankan untuk segera dikonsumsi. Makan Pagi paling lambat disantap pukul 09.00 WAS (Waktu Arab Saudi). Sementara makan siang paling lambat dikonsumsi pukul 16.00 WAS dan makan malam pukul 21.00 WAS.
Kemasan makanan tersebut juga memuat informasi mengenai daftar makanan penyebab alergi. Dengan demikian, jemaah bisa lebih waspada dalam memilih dan mengonsumsi makanan yang disajikan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat alergi terhadap bahan tertentu seperti telur, susu, kacang-kacangan, gandum, atau makanan laut.
Penyediaan makanan ini bekerja sama dengan 55 perusahaan katering di Makkah dan 21 perusahaan di Madinah. Tak ketinggalan, digunakan juga produk pangan dalam negeri. Total 611 ton bumbu telah disiapkan, dengan 475 ton di antaranya berasal dari produk Indonesia.
Lebih dari 60.000 Jemaah Haji Indonesia Telah Berangkat
Disampaikan oleh Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri, M. Zein, dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta pada Sabtu (10/5/2025). Disebutkan bahwa, sebanyak 158 kelompok terbang (kloter) telah diterbangkan oleh tiga maskapai, yakni Garuda Indonesia, Saudia Airlines, dan Lion Air.
“Garuda Indonesia menerbangkan 82 kloter dengan 30.446 jemaah, Saudia Airlines 69 kloter dengan 28.028 jemaah, dan Lion Air 7 kloter dengan 2.930 jemaah,” jelas Zein, dikutip dari laman resmi Kemenag RI.
Selain proses keberangkatan, Zein juga menyoroti layanan di asrama haji yang menjadi titik awal perjalanan jemaah. Di sana, jemaah menerima sejumlah layanan penting seperti pemeriksaan kesehatan, distribusi living cost sebesar SAR750, dan penguatan manasik.
Lebih lanjut, disampaikan juga kabar duka atas wafatnya delapan jemaah terhitung sampai 10 Mei 2025. Pemerintah telah memberikan layanan pemulasaraan, pemakaman, dan pelaksanaan badal haji bagi para jemaah yang wafat, serta memastikan hak-haknya terpenuhi melalui perlindungan asuransi.
Baca juga: Persiapan Fisik & Kesehatan Sebelum Berangkat Ibadah Haji
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.