Ramaikan Art Jakarta Gardens 2025, Prehistoric Body Theater Pentaskan Sangiran 17: Erectustopia
23 April 2025 |
20:15 WIB
Gelaran bursa seni Art Jakarta Gardens 2025 kembali hadir di Hutan Kota by Plataran, Jakarta. Berlangsung 6 hari, Art Jakarta Gardens bakal menampilkan senarai karya seni patung dan instalasi di tengah nuansa hijaunya alam pada 22-27 April 2025.
Bagi Genhype yang tertarik menikmati karya seni, pada hari kedua Art Jakarta Gardens, 2025 juga ada program yang pantang dilewatkan. Salah satunya adalah performances art dari Prehistoric Body Theater, yang akan membawakan lakon Sangiran S-17.
Baca juga: Resmi Dibuka, Cek 5 Hal yang Wajib Genhype Siapkan Sebelum ke Art Jakarta Gardens 2025
Sejak dihelat pada 2022, Art Jakarta Gardens memang terus mencari bentuk dan inovasi-inovasi baru bagi penikmat seni. Kini, acara tahunan itu juga menghadirkan pertunjukan musik dan teater agar acara bursa seni ini semakin semarak.
Ari Rudenko, sutradara dari Prehistoric Body Theatre mengatakan, Sangiran 17: Erectustopia, merupakan pertunjukan yang mengetengahkan ilmu paleontologi dengan seni interdisipliner. Pada pertunjukan kali ini pihaknya akan mementaskan kisah manusia purba Sangiran-17.
Berdiri sejak 2017, Ari mengungkapkan bahwa kolektif Prehistoric Body Theatre memang berusaha membuat pertunjukan dengan seni lintas disiplin. Tujuan dari pementasan mereka adalah untuk menggambarkan kehidupan prasejarah berdasarkan bukti-bukti ilmiah yang telah ditemukan peneliti.
Pemilihan lakon Sangiran S-17 juga dipilih bukan tanpa alasan. Ini dilakukan untuk memberi gambaran secara utuh dari evolusi manusia modern. "Untuk keakuratan sains dan lebih mudah dicerna publik kami berangkat dari satu masa saja, yakni Sangiran S-17," katanya saat ditemui Hypeabis.id.
Berbeda dari pemantasan sebelumnya yang dihelat di Solo, Ari mengungkap fokus dari pertunjukan ini adalah menggambarkan kehidupan manusia purba sedetail mungkin. Mulai dari cara berinteraksi, mencari makan, hidup bersosial dan, yang lain.
Namun, karena bentuk pementasan ini tidak menggunakan narasi verbal, alias menggunakan tubuh sebagai bahasa gerak, maka pertunjukan ini akan lebih banyak mengungkai cerita dari sudut pandang keluwesan tubuh, hingga bagaimana aktor berinteraksi.
"Pada pementasan kali ini akan ada lima pemain. Biasanya memang 12 pemain, tapi karena keterbatasan jadwal, dan beberapa aktor yang sedang menyelesaikan tenggat tugas akhir, maka hanya lima pemain," katanya.
Sebagai tambahan, Sangiran-17 merupakan fosil Homo Erectus yang ditemukan di situs Sangiran.S-17 sendiri, merujuk pada nomor seri penemuan yang diberikan terhadap temuan fosil tengkorak Pithecanthropus Erectus tersebut yang dipelopori oleh Eugène Dubois.
Baca juga: Art Jakarta Gardens 2025 Resmi Dibuka, Siap Jadi Etalase Seni Rupa Indonesia
Sementara itu, Prehistoric Body Theatre merupakan kolektif seni asal Karanganyar, yang memadukan kombinasi unik antara pertunjukan tradisional Indonesia dan pengetahuan budaya. Lain dari itu mereka juga memadukan ilmu sejarah alam dengan panel internasional yang terdiri dari para paleontologis mentor.
Selain Prehistoric Body Theatre, selama 22-27 April 2025, Art Jakarta Gardens juga akan menampilkan karya kolaborasi antara seniman dengan mitra dalam program Highlight. Salah satunya pertunjukan musik dari Float, Sal Priadi, Iskandar Muda, Tomy Herseta, RURUradio DJ Set, Reda Gaudiamo, Rita Tila, dan masih banyak lagi.
Bagi Genhype yang tertarik menikmati karya seni, pada hari kedua Art Jakarta Gardens, 2025 juga ada program yang pantang dilewatkan. Salah satunya adalah performances art dari Prehistoric Body Theater, yang akan membawakan lakon Sangiran S-17.
Baca juga: Resmi Dibuka, Cek 5 Hal yang Wajib Genhype Siapkan Sebelum ke Art Jakarta Gardens 2025
Sejak dihelat pada 2022, Art Jakarta Gardens memang terus mencari bentuk dan inovasi-inovasi baru bagi penikmat seni. Kini, acara tahunan itu juga menghadirkan pertunjukan musik dan teater agar acara bursa seni ini semakin semarak.
Ari Rudenko, sutradara dari Prehistoric Body Theatre mengatakan, Sangiran 17: Erectustopia, merupakan pertunjukan yang mengetengahkan ilmu paleontologi dengan seni interdisipliner. Pada pertunjukan kali ini pihaknya akan mementaskan kisah manusia purba Sangiran-17.
Berdiri sejak 2017, Ari mengungkapkan bahwa kolektif Prehistoric Body Theatre memang berusaha membuat pertunjukan dengan seni lintas disiplin. Tujuan dari pementasan mereka adalah untuk menggambarkan kehidupan prasejarah berdasarkan bukti-bukti ilmiah yang telah ditemukan peneliti.
Pemilihan lakon Sangiran S-17 juga dipilih bukan tanpa alasan. Ini dilakukan untuk memberi gambaran secara utuh dari evolusi manusia modern. "Untuk keakuratan sains dan lebih mudah dicerna publik kami berangkat dari satu masa saja, yakni Sangiran S-17," katanya saat ditemui Hypeabis.id.
Berbeda dari pemantasan sebelumnya yang dihelat di Solo, Ari mengungkap fokus dari pertunjukan ini adalah menggambarkan kehidupan manusia purba sedetail mungkin. Mulai dari cara berinteraksi, mencari makan, hidup bersosial dan, yang lain.
Namun, karena bentuk pementasan ini tidak menggunakan narasi verbal, alias menggunakan tubuh sebagai bahasa gerak, maka pertunjukan ini akan lebih banyak mengungkai cerita dari sudut pandang keluwesan tubuh, hingga bagaimana aktor berinteraksi.
"Pada pementasan kali ini akan ada lima pemain. Biasanya memang 12 pemain, tapi karena keterbatasan jadwal, dan beberapa aktor yang sedang menyelesaikan tenggat tugas akhir, maka hanya lima pemain," katanya.
Sebagai tambahan, Sangiran-17 merupakan fosil Homo Erectus yang ditemukan di situs Sangiran.S-17 sendiri, merujuk pada nomor seri penemuan yang diberikan terhadap temuan fosil tengkorak Pithecanthropus Erectus tersebut yang dipelopori oleh Eugène Dubois.
Baca juga: Art Jakarta Gardens 2025 Resmi Dibuka, Siap Jadi Etalase Seni Rupa Indonesia
Sementara itu, Prehistoric Body Theatre merupakan kolektif seni asal Karanganyar, yang memadukan kombinasi unik antara pertunjukan tradisional Indonesia dan pengetahuan budaya. Lain dari itu mereka juga memadukan ilmu sejarah alam dengan panel internasional yang terdiri dari para paleontologis mentor.
Selain Prehistoric Body Theatre, selama 22-27 April 2025, Art Jakarta Gardens juga akan menampilkan karya kolaborasi antara seniman dengan mitra dalam program Highlight. Salah satunya pertunjukan musik dari Float, Sal Priadi, Iskandar Muda, Tomy Herseta, RURUradio DJ Set, Reda Gaudiamo, Rita Tila, dan masih banyak lagi.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.