China Luncurkan Jaringan 10G Pertama di Dunia, Kecepatan Download Hampir 10 Gbps
23 April 2025 |
06:23 WIB
China kian menunjukkan perkembangan teknologi mutakhir. Terbaru, Negeri Tirai Bambu dilaporkan telah meluncurkan jaringan pita lebar 10G pertama di dunia. Bukan lagi bicara soal 5G atau 6G, negara tersebut melakukan lompatan besar dalam hal teknologi jaringan internet.
Menurut The Economic Times, China telah merilis jaringan 10G, yang juga menandai rilisan perdana di seluruh dunia, di kota Xiong’an, yang terletak di daerah Sunan, provinsi Hebei. Inovasi teknologi tersebut merupakan hasil kerja sama antara Huawei dan China Unicom, yang merupakan penyedia layanan telekomunikasi milik negara.
Baca juga: Selain Starlink, Ini Penyedia Layanan Internet Berbasis Satelit yang Ada di Indonesia
Laporan tersebut menyatakan bahwa jaringan pita lebar 10G yang baru diluncurkan bertujuan untuk memberi kecepatan unduh hingga 9834 Mbps, hampir mencapai 10 Gb per detik. Selain itu, kecepatan unggahnya ditarget mencapai 1008 Mbps, dengan latensi hanya 3 ms (milidetik).
Dengan kecepatan itu, pengguna internet bisa mengunduh film resolusi 4K berdurasi penuh yang ukurannya sekitar 20 GB, dalam waktu kurang dari 1 menit, atau sekitar 20 detik saja. Sebagai perbandingan, koneksi dengan kecepatan 1 Gbps, membutuhkan waktu sekitar 7-10 menit untuk menyelesaikan tugas yang sama.
Kendati begitu, penerapan jaringan 10G yang lebih praktis akan terletak pada kasus penggunaan teknologi seperti komputasi awan (cloud computing), realitas virtual (virtual reality/VR), realitas berimbuh (augmented reality/AR), streaming video 8K hingga integrasi perangkat rumah pintar (smart home)
Selain itu, teknologi ini juga diharapkan bisa memfasilitasi kemajuan di bidang seperti pendidikan, pertanian, dan kesehatan berbasis daring.
Secara teknis, jaringan 10G menggunakan 50G Passive Optical Network (PON), yang merupakan generasi selanjutnya dari teknologi Fibre to the X (FTTx), yang dapat memberikan kecepatan download dan upload hingga 50 Gbps. Menariknya, teknologi ini disebut mampu memberikan kecepatan internet yang lebih tinggi, tanpa peningkatan besar pada infrastrukturnya.
Berdasarkan catatan Statista per Maret 2025, negara dengan fixed broadband tercepat di dunia ditempati oleh Singapura dengan angka 345,33 Mbps.
Posisi itu diikuti oleh Uni Emirat Arab yang punya kecepatan hingga 313,55 Mbps dan Hong Kong secepat 312,48 Mbps. Sementara itu, dalam data tersebut, China berada di peringkat ke-11 dengan kecepatan rata-rata sebesar 244,67 Mbps.
Berikut adalah daftar negara dengan rerata internet tercepat di dunia.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Menurut The Economic Times, China telah merilis jaringan 10G, yang juga menandai rilisan perdana di seluruh dunia, di kota Xiong’an, yang terletak di daerah Sunan, provinsi Hebei. Inovasi teknologi tersebut merupakan hasil kerja sama antara Huawei dan China Unicom, yang merupakan penyedia layanan telekomunikasi milik negara.
Baca juga: Selain Starlink, Ini Penyedia Layanan Internet Berbasis Satelit yang Ada di Indonesia
Laporan tersebut menyatakan bahwa jaringan pita lebar 10G yang baru diluncurkan bertujuan untuk memberi kecepatan unduh hingga 9834 Mbps, hampir mencapai 10 Gb per detik. Selain itu, kecepatan unggahnya ditarget mencapai 1008 Mbps, dengan latensi hanya 3 ms (milidetik).
Dengan kecepatan itu, pengguna internet bisa mengunduh film resolusi 4K berdurasi penuh yang ukurannya sekitar 20 GB, dalam waktu kurang dari 1 menit, atau sekitar 20 detik saja. Sebagai perbandingan, koneksi dengan kecepatan 1 Gbps, membutuhkan waktu sekitar 7-10 menit untuk menyelesaikan tugas yang sama.
Kendati begitu, penerapan jaringan 10G yang lebih praktis akan terletak pada kasus penggunaan teknologi seperti komputasi awan (cloud computing), realitas virtual (virtual reality/VR), realitas berimbuh (augmented reality/AR), streaming video 8K hingga integrasi perangkat rumah pintar (smart home)
Selain itu, teknologi ini juga diharapkan bisa memfasilitasi kemajuan di bidang seperti pendidikan, pertanian, dan kesehatan berbasis daring.
Secara teknis, jaringan 10G menggunakan 50G Passive Optical Network (PON), yang merupakan generasi selanjutnya dari teknologi Fibre to the X (FTTx), yang dapat memberikan kecepatan download dan upload hingga 50 Gbps. Menariknya, teknologi ini disebut mampu memberikan kecepatan internet yang lebih tinggi, tanpa peningkatan besar pada infrastrukturnya.
Kecepatan Internet Dunia
Teknologi 10G yang diluncurkan bakal menempatkan China di depan negara Uni Emirat Arab dan Singapura, yang saat ini menawarkan layanan pita lebar komersial tercepat di dunia.Berdasarkan catatan Statista per Maret 2025, negara dengan fixed broadband tercepat di dunia ditempati oleh Singapura dengan angka 345,33 Mbps.
Posisi itu diikuti oleh Uni Emirat Arab yang punya kecepatan hingga 313,55 Mbps dan Hong Kong secepat 312,48 Mbps. Sementara itu, dalam data tersebut, China berada di peringkat ke-11 dengan kecepatan rata-rata sebesar 244,67 Mbps.
Berikut adalah daftar negara dengan rerata internet tercepat di dunia.
- Singapura: 345,33 Mbps
- Uni Emirat Arab: 313,55 Mbps
- Hong Kong: 312,48 Mbps
- Islandia: 295,55 Mbps
- Prancis: 290,75 Mbps
- Amerika Serikat: 279,93 Mbps
- Chile: 279,53 Mbps
- Denmark: 254,75 Mbps
- Spanyol: 247,94 Mbps
- Swiss: 245,39
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.