Ilustrasi (Dok. Pexels)

6 Cara Memproteksi Anak dari Ancaman Pedofil

08 September 2021   |   23:16 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Anak-anak rentan menjadi korban kejahatan seksual. Pelakunya bahkan tak jarang adalah orang-orang dewasa yang ada di sekitar mereka. Pedofil istilahnya. Orang dewasa ini mengidap gangguan seksual berupa nafsu seksual terhadap anak-anak atau remaja berusia di bawah 14 tahun.

Memang, sebagian besar pedofil adalah pria, tetapi tidak menutup kemungkinan wanita juga memiliki periaku menyimpang ini.

Oleh karena itu, penting bagi para orang tua untuk peka terhadap lingkungan di sekitar anak. Psikolog Klinis Lusiana Bintang Siregar mengatakan ada sejumlah cara memproteksi anak dari ancaman pedofil.
 

1. Mengajarkan pendidikan seksual.

Mengajarkan anak pendidikan seksual sangat penting agar anak mengenal bagian-bagian tubuh, memberi tahu mana yang harus dijaga dan tidak boleh disentuh oleh orang lain.
 

2. Hargai anak.

Orang tua perlu belajar mengikuti keinginan anak yang mengatakan tidak ketika dicium maupun disentuh karena merasa kurang nyaman saat itu. 

"Ketika orang tua tetap melanjutkan untuk mencium dan lain-lain maka si anak tidak belajar sensitif terhadap tubuhnya atau ancaman bahaya," ujarnya melalui pesan singkat kepada Hypeabis.id, Rabu (8/9/2021).
 

3. Jangan unggah foto anak.

Pada era digitali ini sebaiknya para orang tua meminimalisir unggahan foto anak di media sosial karena predator pedofil banyak yang mencari mangsa melalui media ini.
 

4. Beri gambaran tentang situasi yang mengancam.

Penting juga mengajarkan anak tentang situasi yang mengancam dan bagaimana cara mengatasinya. Beri tahu anak apa saja ciri-ciri situasi ancaman, misalnya ada orang yang tidak dikenal mengajak keluar lalu menggandeng tangan. 

"Ajarkan juga untuk teriak 'tolong' atau menjaga diri dan meminta bantuan orang lain jika berada di tengah situasi ancaman tersebut," jelasnya.
 

5. Tanamkan sikap hati-hati.

Ajarkan anak untuk selalu berhati-hati, sebab pelaku pedofil bisa dari keluarga dekat atau orang yang berada di lingkungan mereka. "Beri anak pemahaman akan situasi ini," imbuhnya.
 

6. Ketahui lingkaran pergaulan anak.

Terakhir, Lusiana mengatakan agar orang tua selalu tahu siapa saja yang bersama anak dan di mana keberadaan anak. Saat inj sudah banyak cara atau teknologi yang bisa digunakan. 

"Seyogianya orang tua tidak menomorduakan anak dalam hal perhatian, khususnya untuk keamanan anak," tuturnya.


Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Penting, Pertimbangkan 5 Hal Ini saat Memilih Jenis Sabun

BERIKUTNYA

Si Kecil Suka Tunda Pekerjaan? Bunda Bisa Bantu dengan 6 Cara Ini

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: