Upacara melasti. (Sumber foto: Wikimedia Commons/Putu Wijanatha)

Rangkaian Upacara Nyepi: Dari Melasti hingga Ngembak Geni

28 March 2025   |   10:12 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Hari Raya Nyepi yang jatuh pada 29 Maret 2025 di Bali bukan sekadar hari hening, tetapi juga mencakup rangkaian upacara adat yang sarat makna. Umat Hindu di Pulau Dewata menjalankan berbagai ritual sebelum dan sesudah Nyepi, dengan salah satu yang paling penting adalah upacara Melasti.

Dikutip dari laman Kemenparekraf.go.id, Melasti adalah ritual pertama yang menandai awal perayaan Nyepi. Tujuan utama upacara ini adalah untuk menyucikan diri dari segala perbuatan negatif di masa lalu serta membersihkan benda-benda sakral pura.

Baca juga: Etika Berwisata di Bali Saat Hari Raya Nyepi

Umat Hindu di Bali biasanya melakukan ritual Melasti di pura yang terletak dekat laut, dengan prosesi sembahyang di tepi pantai. Air laut dipilih sebagai tempat pembuangan kekotoran karena dianggap sebagai sumber kehidupan dan simbol kesucian dalam ajaran Hindu, yang disebut sebagai Tirtha Amertha.

Selain sembahyang, Melasti juga menjadi momen untuk membersihkan dan menyucikan pralingga atau pratima Ida Bhatara serta perlengkapan sakral pura lainnya. Benda-benda ini diarak mengelilingi desa sebelum akhirnya dibawa ke laut, danau, sungai, atau mata air suci untuk disucikan.

Lebih dari sekadar upacara pembersihan, Melasti juga menjadi waktu bagi umat Hindu untuk berdoa kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, memohon kekuatan dalam menjalankan rangkaian Hari Raya Nyepi.


Tawur Kesanga: Ritual Mengusir Sifat Buruk

Sehari sebelum Nyepi, umat Hindu melaksanakan Tawur Kesanga atau Mecaru. Ritual ini bertujuan untuk menetralisir energi negatif dan mengembalikan keseimbangan alam.

Salah satu bagian paling menarik dari Tawur Kesanga adalah festival ogoh-ogoh. Ogoh-ogoh, patung raksasa berwujud menyeramkan, melambangkan sifat buruk manusia. Setelah diarak keliling, ogoh-ogoh akan dibakar sebagai simbol penghancuran kejahatan dan pembersihan diri sebelum memasuki Nyepi.

Setelah sehari penuh berdiam diri dalam keheningan, umat Hindu merayakan Ngembak Geni, yang menandai berakhirnya Nyepi. Pada hari ini, mereka kembali bersilaturahmi dengan keluarga dan kerabat serta mengadakan dharma shanti, yaitu kegiatan berbagi maaf dan refleksi spiritual.

Selain itu, ada tradisi unik yang dilakukan oleh para pemuda Bali setelah Ngembak Geni, yaitu omed-omedan. Tradisi ini melibatkan aksi saling tarik dan cium antara pemuda-pemudi, yang dipercaya dapat mempererat hubungan sosial serta membawa keberuntungan bagi desa.

Dengan rangkaian ritual yang kaya akan makna ini, Hari Raya Nyepi bukan hanya tentang keheningan, tetapi juga momen untuk refleksi, pembersihan diri, serta mempererat hubungan dengan sesama dan alam.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

SEBELUMNYA

Etika Berwisata di Bali Saat Hari Raya Nyepi

BERIKUTNYA

Daftar Link CCTV untuk Pantau Arus Mudik Real Time

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: