Synchronize Fest 2025 Angkat Tema Saling Silang, Gaet Demajors & Ruangrupa
16 March 2025 |
10:32 WIB
Synchronize Fest akan kembali dihelat pada 3-5 Oktober 2025 di Gambir Expo Kemayoran Jakarta. Tahun ini, gelaran itu memasuki edisi ke-10 alias satu dekade yang mengusung tema Saling Silang. Tema ini mencerminkan proses musik, seni, dan budaya saling terhubung serta menciptakan harmoni dalam ekosistem festival musik Indonesia.
David Karto selaku Festival Director Synchronize Fest mengatakan Synchronize Fest 2025 hadir dengan semangat refleksi sekaligus inovasi. Mengajak semua pecinta musik untuk kembali menelusuri momen-momen yang telah terukir selama satu dekade terakhir, dari panggung-panggung penuh kejutan, setlist tak terlupakan, hingga kolaborasi-kolaborasi yang membentuk sejarah festival ini.
“Synchronize Fest berangkat dari semangat kolaborasi saling-silang antar komunitas dan multidisiplin. Di edisi ke-10 nanti, bukan sekadar pencapaian, namun justru persembahan terbaik untuk seluruh pihak yang selalu mendukung Synchronize Fest selama ini," katanya dalam keterangan resmi.
Baca juga: Daftar Konser & Festival Musik Sepanjang Maret-April 2025
Edisi ke-10 Synchronize Fest juga dimeriahkan dengan peringatan perjalanan 25 tahun demajors dan ruangrupa. Dua entitas yang penting dalam perjalanan dan perkembangan gagasan seni budaya kontemporer negeri ini.
Label musik demajors berdiri sejak 2000 dan merupakan penggagas utama dari Synchronize Fest. Hadir sebagai wadah bagi para musisi Indonesia dengan keberagaman corak musiknya, juga benteng identitas musik Nusantara. Hingga kini, demajors telah merilis lebih dari 800 katalog musik sebagai tanda dukungan dan kepercayaan terhadap musik Indonesia.
Sementara itu, ruangrupa adalah organisasi seni rupa yang didirikan di Jakarta pada 2000, yang aktif mendorong gagasan kritis dalam konteks urban dan cakupan budaya secara luas melalui pameran, festival, laboratorium seni rupa, lokakarya, riset, serta penerbitan, dan jurnal online.
Ruangrupa bekerja secara kolaboratif dan lintas disiplin juga dengan seniman muda, mahasiswa, peneliti, arsitek, penulis, kurator, musisi, pelaku budaya, pedagang skala kecil hingga menengah, dan juga tetangga. Itu membuat kolaborator, teman, dan publik menjadi bagian dalam mengembangkan berbagai proyek seni dalam konteks lokal dan internasional.
Kolaborasi antara demajors, label rekaman independen yang telah menjadi rumah bagi banyak musisi lintas genre, dan ruangrupa, kolektif seni yang dikenal dengan pendekatan eksperimental dan partisipatif, melahirkan konsep spesial di perhelatan Synchronize Fest 2025 yaitu “music & art festival”.
Indra Ameng dari ruangrupa mengatakan konsep “music & art festival” di Synchronize Fest 2025 nantinya akan diwujudkan melalui instalasi visual, performans interaktif, hingga eksperimen ruang kolektif oleh ruangrupa, yang akan membawa energi baru dan semakin memperkaya pengalaman Synchronize Fest lebih dari sekadar musik.
”ruangrupa, seperti juga demajors, berdiri dan tumbuh pada era yang sama pada awal 2000 untuk memprakarsai ruang mandiri dan platform bagi munculnya gagasan-gagasan baru, karya-karya baru, serta menjadi tempat bertemu-belajar bagi seniman, kolektif, dan komunitas lintas disiplin," ujarnya.
Ade Darmawan dari ruangrupa menambahkan perayaan perjalanan 25 tahun ruangrupa bersama demajors di Synchronize Fest 2025 menjadi pilihan dan pernyataan tersendiri tentang pentingnya praktik kerja bersama berbagi sumber daya dalam ekosistem seni.
Menurutnya, Synchronize Fest tahun ini akan menjadi ruang bagi ruangrupa, sebagai organisasi seni rupa dan kolektif seniman, untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman selama ini kepada publik dan generasi baru.
Selain itu, kolaborasi antara demajors dan ruangrupa menjadi kata kunci utama melalui arsip sebagai bagian dari proses pembuatan key visual 2025. Adapun, proses lokakarya yang dilakukan melalui diskusi, melihat kembali arsip, mendefinisikan konteks arsip serta pembedahan aset-aset visual juga fotografi melalui perjalanan demajors dan ruangrupa selama 25 tahun.
"Hal itu dilakukan dengan teknik kolase, cut and paste gambar dengan prinsip kolaborasi teknik beberapa seniman dan illustrator, hingga menghasilkan karya baru bertemakan Saling Silang," jelasnya.
Tahun ini, Synchronize Fest menggandeng seniman, desainer, dan perupa seperti Mateus Bondan (bondigoodboy), Hauritsa, Syaiful “Jahipul” Ardianto, Ahmad Fauzan (Cycojano), Degi Bintoro, hingga Kolektif Cisarua Creative. Kerja gotong royong visual ini menggambarkan semangat Saling Silang lintas disiplin antara musik dan seni.
"Kami percaya bahwa melalui arsip sebagai aset pengetahuan bisa menambah konteks baru pada era kontemporer sekarang ini. Dua entitas era 2000-an menjadi penting dan mempunyai kesadaran terhadap arsip untuk kita bagikan kembali dengan cara-cara terbaru melalui kultur pop ke generasi mendatang, salah satunya melalui Synchronize Fest 2025," kata Saleh Husein atau Ale.
Baca juga: Bernadya Gelar Konser Untungnya, Untungnya di Malaysia Juli 2025
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
David Karto selaku Festival Director Synchronize Fest mengatakan Synchronize Fest 2025 hadir dengan semangat refleksi sekaligus inovasi. Mengajak semua pecinta musik untuk kembali menelusuri momen-momen yang telah terukir selama satu dekade terakhir, dari panggung-panggung penuh kejutan, setlist tak terlupakan, hingga kolaborasi-kolaborasi yang membentuk sejarah festival ini.
“Synchronize Fest berangkat dari semangat kolaborasi saling-silang antar komunitas dan multidisiplin. Di edisi ke-10 nanti, bukan sekadar pencapaian, namun justru persembahan terbaik untuk seluruh pihak yang selalu mendukung Synchronize Fest selama ini," katanya dalam keterangan resmi.
Baca juga: Daftar Konser & Festival Musik Sepanjang Maret-April 2025
Edisi ke-10 Synchronize Fest juga dimeriahkan dengan peringatan perjalanan 25 tahun demajors dan ruangrupa. Dua entitas yang penting dalam perjalanan dan perkembangan gagasan seni budaya kontemporer negeri ini.
Label musik demajors berdiri sejak 2000 dan merupakan penggagas utama dari Synchronize Fest. Hadir sebagai wadah bagi para musisi Indonesia dengan keberagaman corak musiknya, juga benteng identitas musik Nusantara. Hingga kini, demajors telah merilis lebih dari 800 katalog musik sebagai tanda dukungan dan kepercayaan terhadap musik Indonesia.
Sementara itu, ruangrupa adalah organisasi seni rupa yang didirikan di Jakarta pada 2000, yang aktif mendorong gagasan kritis dalam konteks urban dan cakupan budaya secara luas melalui pameran, festival, laboratorium seni rupa, lokakarya, riset, serta penerbitan, dan jurnal online.
Ruangrupa bekerja secara kolaboratif dan lintas disiplin juga dengan seniman muda, mahasiswa, peneliti, arsitek, penulis, kurator, musisi, pelaku budaya, pedagang skala kecil hingga menengah, dan juga tetangga. Itu membuat kolaborator, teman, dan publik menjadi bagian dalam mengembangkan berbagai proyek seni dalam konteks lokal dan internasional.
Kolaborasi antara demajors, label rekaman independen yang telah menjadi rumah bagi banyak musisi lintas genre, dan ruangrupa, kolektif seni yang dikenal dengan pendekatan eksperimental dan partisipatif, melahirkan konsep spesial di perhelatan Synchronize Fest 2025 yaitu “music & art festival”.
Indra Ameng dari ruangrupa mengatakan konsep “music & art festival” di Synchronize Fest 2025 nantinya akan diwujudkan melalui instalasi visual, performans interaktif, hingga eksperimen ruang kolektif oleh ruangrupa, yang akan membawa energi baru dan semakin memperkaya pengalaman Synchronize Fest lebih dari sekadar musik.
”ruangrupa, seperti juga demajors, berdiri dan tumbuh pada era yang sama pada awal 2000 untuk memprakarsai ruang mandiri dan platform bagi munculnya gagasan-gagasan baru, karya-karya baru, serta menjadi tempat bertemu-belajar bagi seniman, kolektif, dan komunitas lintas disiplin," ujarnya.
Ade Darmawan dari ruangrupa menambahkan perayaan perjalanan 25 tahun ruangrupa bersama demajors di Synchronize Fest 2025 menjadi pilihan dan pernyataan tersendiri tentang pentingnya praktik kerja bersama berbagi sumber daya dalam ekosistem seni.
Menurutnya, Synchronize Fest tahun ini akan menjadi ruang bagi ruangrupa, sebagai organisasi seni rupa dan kolektif seniman, untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman selama ini kepada publik dan generasi baru.
Visual Synchronize Fest 2025
Seperti gelaran sebelumnya, Synchronize Fest tahun ini kembali menggandeng seniman lokal untuk menggarap visual kunci (key visual) festival. Saleh Husein selaku Art Director Synchronize Fest menuturkan tahun ini, festival ini akan melakukan pendekatan kreatif yang belum pernah dilakukan sebelumnya, yaitu melalui lokakarya pengarsipan.Selain itu, kolaborasi antara demajors dan ruangrupa menjadi kata kunci utama melalui arsip sebagai bagian dari proses pembuatan key visual 2025. Adapun, proses lokakarya yang dilakukan melalui diskusi, melihat kembali arsip, mendefinisikan konteks arsip serta pembedahan aset-aset visual juga fotografi melalui perjalanan demajors dan ruangrupa selama 25 tahun.
"Hal itu dilakukan dengan teknik kolase, cut and paste gambar dengan prinsip kolaborasi teknik beberapa seniman dan illustrator, hingga menghasilkan karya baru bertemakan Saling Silang," jelasnya.
Tahun ini, Synchronize Fest menggandeng seniman, desainer, dan perupa seperti Mateus Bondan (bondigoodboy), Hauritsa, Syaiful “Jahipul” Ardianto, Ahmad Fauzan (Cycojano), Degi Bintoro, hingga Kolektif Cisarua Creative. Kerja gotong royong visual ini menggambarkan semangat Saling Silang lintas disiplin antara musik dan seni.
"Kami percaya bahwa melalui arsip sebagai aset pengetahuan bisa menambah konteks baru pada era kontemporer sekarang ini. Dua entitas era 2000-an menjadi penting dan mempunyai kesadaran terhadap arsip untuk kita bagikan kembali dengan cara-cara terbaru melalui kultur pop ke generasi mendatang, salah satunya melalui Synchronize Fest 2025," kata Saleh Husein atau Ale.
Baca juga: Bernadya Gelar Konser Untungnya, Untungnya di Malaysia Juli 2025
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.