Hujan mengguyur wilayah Jabodetabek (Sumber gambar/ilustrasi: Pexels/ Bibhukalyan Acharya)

Fakta-fakta Operasi Modifikasi Cuaca di Jabodetabek

05 March 2025   |   13:49 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Sejumlah wilayah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) mengalami banjir, tanah longsor, dan juga jembatan putus di beberapa wilayah akibat intensitas hujan yang tinggi. Guna mengatasi kondisi tersebut, modifikasi cuaca pun dilakukan untuk mengurangi dampak yang lebih buruk lagi.
 
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengungkapkan bahwa pihaknya terus melakukan koordinasi dengan BPBD dan Pemerintah Daerah dalam memantau kondisi terkini. Langkah tersebut guna menetapkan tindakan yang diperlukan agar pengendalian banjir dapat segera teratasi. Salah satunya dengan operasi modifikasi cuaca (OMC).

Baca juga: Prakiraan Cuaca Jabodetabek 4–10 Maret 2025: Hujan Ringan hingga Lebat, Tetap Waspada

“Yang kami laksanakan rata-rata semuanya sebagai tanggap darurat. Jadi, pokok perhatian kami dengan pemerintah daerah yaitu evakuasi masyarakat dipastikan hari ini yang mudah-mudahan semakin baik. logistik pun dipastikan dapat terpenuhi,” katanya dalam siaran pers BNPB.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan bahwa hasil analisis peringatan dini cuaca ekstrem menunjukkan tren puncak hujan akan terjadi pada dasarian ke-2 Maret.

Update hasil analisis untuk 10 hari ke 2 dan ke 3 pada Maret, tren puncaknya pada 10 hari ke 2, mulai tanggal 11-20 Maret,” ujarnya.

Terkait kondisi itu, modifikasi cuacapun diperlukan untuk mengurangi dampak yang lebih buruk dari cuaca ekstrem. Bagaimana modifikasi itu diterapkan? berikut sejumlah fakta penting tentang operasi modifikasi cuaca:


1. Operasi modifikasi cuaca dikerjakan secara kolaborasi

Operasi modifikasi cuaca yang tengah berlangsung merupakan kerja sama antara BMKG dan BNPB. Namun, terdapat harapan bahwa operasi ini dapat memperoleh dukungan dari pemerintah daerah juga.

Wilayah Jabodetabek diharapkan dapat segera pulih dan masyarakat yang terdampak banjir dan longsor dapat kembali beraktivitas dengan aman. Dengan dukungan penuh terhadap operasi modifikasi cuaca dari berbagai pihak,  usaha tanggap darurat terhadap ancaman bencana terus diperkuat.


2. Modifikasi cuaca berlangsung sampai 8 Maret 2025

Operasi modifikasi cuaca yang dikerjakan oleh BMKG dan BNPB saat ini tengah berlangsung di wilayah Jabodetabek. Operasi itu akan berlangsung sampai dengan 8 Maret 2025.

Operasi cuaca bertujuan untuk mengurangi potensi bencana hidrometeorologi di wilayah Jabodetabek, yaitu untuk mengurangi intensitas hujan di beberapa wilayah, sehingga menurunkan risiko banjir dan tanah longsor.


3. Hujan turun di hulu Sungai Ciliwung dan di laut

Operasi modifikasi cuaca, berupaya rekayasa hujan ini diarahkan agar curah air dapat turun di hulu Sungai Ciliwung dan di atas laut. Hal itu, guna mengurangi awan mendung di daratan, sehingga curah hujan dapat berkurang.

BMKG menjelaskan, modifikasi cuaca dilakukan melalui penyemaian awan hingga 8 Maret dengan menggunakan bahan semai untuk mengendalikan distribusi hujan di wilayah Jakarta dan mengurangi curah hujan. Keberhasilan teknik modifikasi cuaca dalam mendistribusikan hujan ke lokasi yang lebih aman dan mengurangi tekanan pada daerah-daerah rawan banjir itupun sukses dijalankan pada akhir tahun lalu

Baca juga: Kenali Siklon Tropis yang Bikin Cuaca Beberapa Daerah Hujan dalam Sepekan

Melalui teknologi modifikasi cuaca ini, hujan dapat diarahkan agar tidak menumpuk di satu lokasi, sehingga risiko genangan dan banjir dapat berkurang secara signifikan.

Modifikasi cuaca ini tergolong cukup efektif dalam membantu mengendalikan intensitas hujan di daerah-daerah rawan, khususnya di perkotaan padat seperti Jakarta. Namun kemampuan modifikasi cuaca masih relatif terbatas terutama dalam mengantisipasi puncak musim hujan dan beberapa fenomena dinamika atmosfer.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Cara Menukar Uang Baru Untuk Bagi-bagi THR Lebaran saat Mudik

BERIKUTNYA

Cara Menjadi Nasabah Bank Emas di Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: