Bybit Diretas, Rp24 Triliun Raib dalam Pencurian Kripto Terbesar
23 February 2025 |
14:30 WIB
Bybit, salah satu bursa mata uang kripto terbesar di dunia, mengalami peretasan besar yang menyebabkan hilangnya aset digital senilai US$1,5 miliar atau sekitar Rp24 triliun (dengan asumsi kurs Rp16.000 per USD). Insiden ini diperkirakan menjadi salah satu pencurian kripto terbesar dalam sejarah.
Serangan tersebut berhasil membobol sistem keamanan dompet dingin Bybit, yaitu penyimpanan offline yang dirancang untuk melindungi aset dari akses tidak sah. Sebagian besar dana yang dicuri berbentuk ether, yang kemudian dengan cepat dipindahkan ke berbagai dompet lain dan dilikuidasi melalui sejumlah platform.
Melalui akun media sosial resmi @Bybit_official di Twitter (X), Bybit mengonfirmasi bahwa layanan mereka telah kembali beroperasi seperti biasa pada Sabtu, 23 Februari 2025. Berbagai langkah telah dilakukan, termasuk berkolaborasi dengan sejumlah pihak untuk mengatasi gangguan yang terjadi.
Baca juga: Investor Kripto Habiskan US$6,2 Juta untuk Karya Seni Pisang, Lalu Dimakan
“Ini merupakan 24 jam yang penuh tantangan, tapi satu hal yang pasti—mitra kami mendukung kami,” tulis tim Bybit.
Manajemen Bybit menjanjikan 10 persen dari dana yang berhasil dipulihkan sebagai bentuk apresiasi terhadap para pakar keamanan siber dan jaringan yang terlibat dalam investigasi dan pemulihan. Para pakar ini telah berperan aktif dalam mengambil kembali aset kripto yang dicuri.
COO Bybit, Helen Liu, juga mengungkapkan bahwa pihaknya bekerja tanpa henti untuk mendukung pengguna dengan memberikan pinjaman Ethereum serta meningkatkan likuiditas USDT dan USDC guna menjaga stabilitas platform.
“Kami tidak sendirian. Banyak mitra industri yang turut membantu, bekerja sepanjang malam untuk mencari solusi. Salah satu pakar teknologi terbaik bahkan menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengidentifikasi akar masalah dan menyusun laporan investigasi awal untuk Bybit,” ujarnya.
Liu menambahkan bahwa laporan tersebut menunjukkan kedalaman analisis dan profesionalisme yang luar biasa. Pakar tersebut bahkan terbang ke Dubai dengan inisiatif sendiri untuk bergabung dengan tim keamanan Bybit dan membantu investigasi—semata-mata karena komitmennya terhadap industri.
“Seperti dia, banyak mitra kami yang turut bergerak, membuktikan bahwa ketika industri kripto menghadapi tantangan, kami bersatu untuk memperjuangkannya,” pungkasnya.
Serangan peretasan bermula saat Bybit mendeteksi aktivitas mencurigakan pada salah satu dompet dingin ETH mereka, yakni penyimpanan aset kripto yang bersifat offline.
Insiden terjadi ketika dompet dingin multisig melakukan transfer ke dompet panas—penyimpanan yang terhubung ke internet. Peretas menggunakan teknik serangan canggih dengan memanipulasi transaksi, menutup signing interface, serta menampilkan alamat yang benar di permukaan sambil mengubah logika kontrak pintar di baliknya.
Akibatnya, pelaku berhasil mengambil alih kendali atas dompet dingin ETH yang terdampak dan memindahkan aset ke alamat yang tidak dikenal.
Menanggapi kejadian ini, tim keamanan Bybit bekerja sama dengan ahli forensik blockchain dan mitra industri untuk melakukan investigasi. Langkah cepat ini memungkinkan mereka membatasi ruang gerak peretas dengan mempersempit jalur distribusi aset yang dicuri. Selain itu, manajemen Bybit juga telah melaporkan insiden ini kepada pihak berwenang.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Serangan tersebut berhasil membobol sistem keamanan dompet dingin Bybit, yaitu penyimpanan offline yang dirancang untuk melindungi aset dari akses tidak sah. Sebagian besar dana yang dicuri berbentuk ether, yang kemudian dengan cepat dipindahkan ke berbagai dompet lain dan dilikuidasi melalui sejumlah platform.
Melalui akun media sosial resmi @Bybit_official di Twitter (X), Bybit mengonfirmasi bahwa layanan mereka telah kembali beroperasi seperti biasa pada Sabtu, 23 Februari 2025. Berbagai langkah telah dilakukan, termasuk berkolaborasi dengan sejumlah pihak untuk mengatasi gangguan yang terjadi.
Baca juga: Investor Kripto Habiskan US$6,2 Juta untuk Karya Seni Pisang, Lalu Dimakan
“Ini merupakan 24 jam yang penuh tantangan, tapi satu hal yang pasti—mitra kami mendukung kami,” tulis tim Bybit.
It’s been a challenging 24 hours, but one thing is clear—our partners have our backs. The support from @AntalphaGlobal, @bitgetglobal, @MEXC_Official , @galaxyhq , @falconxnetwork , @LidoFinance , @fenbushi, @pionex_com and many others has been nothing short of incredible.
— Bybit (@Bybit_Official) February 22, 2025
Your…
Manajemen Bybit menjanjikan 10 persen dari dana yang berhasil dipulihkan sebagai bentuk apresiasi terhadap para pakar keamanan siber dan jaringan yang terlibat dalam investigasi dan pemulihan. Para pakar ini telah berperan aktif dalam mengambil kembali aset kripto yang dicuri.
COO Bybit, Helen Liu, juga mengungkapkan bahwa pihaknya bekerja tanpa henti untuk mendukung pengguna dengan memberikan pinjaman Ethereum serta meningkatkan likuiditas USDT dan USDC guna menjaga stabilitas platform.
“Kami tidak sendirian. Banyak mitra industri yang turut membantu, bekerja sepanjang malam untuk mencari solusi. Salah satu pakar teknologi terbaik bahkan menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengidentifikasi akar masalah dan menyusun laporan investigasi awal untuk Bybit,” ujarnya.
Liu menambahkan bahwa laporan tersebut menunjukkan kedalaman analisis dan profesionalisme yang luar biasa. Pakar tersebut bahkan terbang ke Dubai dengan inisiatif sendiri untuk bergabung dengan tim keamanan Bybit dan membantu investigasi—semata-mata karena komitmennya terhadap industri.
“Seperti dia, banyak mitra kami yang turut bergerak, membuktikan bahwa ketika industri kripto menghadapi tantangan, kami bersatu untuk memperjuangkannya,” pungkasnya.
Serangan peretasan bermula saat Bybit mendeteksi aktivitas mencurigakan pada salah satu dompet dingin ETH mereka, yakni penyimpanan aset kripto yang bersifat offline.
Insiden terjadi ketika dompet dingin multisig melakukan transfer ke dompet panas—penyimpanan yang terhubung ke internet. Peretas menggunakan teknik serangan canggih dengan memanipulasi transaksi, menutup signing interface, serta menampilkan alamat yang benar di permukaan sambil mengubah logika kontrak pintar di baliknya.
Akibatnya, pelaku berhasil mengambil alih kendali atas dompet dingin ETH yang terdampak dan memindahkan aset ke alamat yang tidak dikenal.
Menanggapi kejadian ini, tim keamanan Bybit bekerja sama dengan ahli forensik blockchain dan mitra industri untuk melakukan investigasi. Langkah cepat ini memungkinkan mereka membatasi ruang gerak peretas dengan mempersempit jalur distribusi aset yang dicuri. Selain itu, manajemen Bybit juga telah melaporkan insiden ini kepada pihak berwenang.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.