Plataran dan Ambisi Besarnya Bawa Indonesia ke Panggung Dunia
18 February 2025 |
22:00 WIB
Berawal dari percakapan sederhana di vila pribadinya di Canggu pada 2009, Yozua Makes dan istrinya, Dewi Makes, mengambil keputusan besar dalam hidup mereka yakni menarik investasi dari luar negeri dan mengalokasikannya ke Ibu Pertiwi, Indonesia.
Alasanya sederhana sebab ketika Yozua bertanya kepada istrinya “kalau meninggal nanti, kamu ingin dimana?”, sang istri menjawab bahwa dia ingin meninggal di Indonesia. Dari sana, lahirlah Plataran Indonesia dengan visi Hospitality with Impact, yang bukan sekadar bisnis perhotelan, tapi jadi upaya untuk memberi dampak positif bagi lingkungan, budaya, dan masyarakat.
Kini, setelah 16 tahun, Plataran telah berkembang pesat. Dari hanya 25 karyawan, kini perusahaan ini memiliki lebih dari 2.500 karyawan dan properti di berbagai destinasi di Indonesia. Dengan strategi ekspansi berkelanjutan serta kemitraan global, Plataran berupaya membawa keunikan Indonesia ke panggung dunia.
Baca juga: SiteMinder Rilis 12 Online Travel Booking Teratas untuk Hotel di Indonesia Sepanjang 2024
Nama Plataran sendiri memiliki makna yang erat dengan budaya Indonesia yakni sebagai sebuah ruang terbuka yang nyaman dan mengundang interaksi. Menurut sang pemilik, filosofinya bahwa Tuhan paling senang duduk di rumah-Nya, di pelataran, sambil melihat umat-Nya bekerja.
Konsep ini diadopsi dalam setiap properti Plataran, mulai dari Plataran Komodo, Plataran Puncak, hingga rencana ekspansi ke luar negeri. “Itulah konsep utama Plataran, menjadi tempat yang nyaman, terbuka, dan membawa manfaat bagi banyak orang,” katanya.
Plataran tumbuh dengan strategi True Indonesia Icon, menampilkan keindahan alam dan budaya lokal di setiap propertinya. Mereka juga memperluas cakupan bisnis dengan membangun venue untuk acara besar, seperti pertemuan kenegaraan dan pernikahan, serta menghadirkan pengalaman kuliner premium di berbagai lokasi wisata.
Untuk memperkuat daya saing global, Plataran menjalin kemitraan strategis dengan Okura Hotels and Resort Group dari Jepang. Kolaborasi ini bertujuan untuk membawa nilai budaya Indonesia ke kancah internasional, baik melalui strategi pemasaran maupun pengembangan produk bersama. Plataran juga terlibat dalam Indonesia Incorporated, yang mendorong kolaborasi pelaku usaha lokal untuk memperkenalkan Indonesia ke pasar global.
Dalam menghadapi persaingan dengan merek global, Plataran justru melihat peluang untuk menunjukkan bahwa Indonesia memiliki daya saing yang kuat. Keunikan budaya, kuliner, dan konsep hospitality khas Indonesia menjadi nilai jual utama.
Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam menyesuaikan standar layanan dengan ekspektasi internasional. Sebagai solusinya, Plataran mengembangkan Plataran Academy, pusat pelatihan yang berkolaborasi dengan Okura untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja di sektor pariwisata.
Bagi Yozua Makes, bisnis tidak hanya tentang keuntungan, tetapi juga tentang memberikan dampak yang berarti. Dia pun berpesan kepada para pengusaha muda agar membangun bisnis dengan visi yang jelas, tetap fleksibel dalam menghadapi perubahan, dan selalu mengutamakan keberlanjutan.
Dengan strategi yang matang dan kemitraan yang kuat, Plataran semakin mantap membawa Indonesia ke panggung dunia, memperkenalkan kekayaan alam dan budayanya dalam industri hospitality global.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Alasanya sederhana sebab ketika Yozua bertanya kepada istrinya “kalau meninggal nanti, kamu ingin dimana?”, sang istri menjawab bahwa dia ingin meninggal di Indonesia. Dari sana, lahirlah Plataran Indonesia dengan visi Hospitality with Impact, yang bukan sekadar bisnis perhotelan, tapi jadi upaya untuk memberi dampak positif bagi lingkungan, budaya, dan masyarakat.
Kini, setelah 16 tahun, Plataran telah berkembang pesat. Dari hanya 25 karyawan, kini perusahaan ini memiliki lebih dari 2.500 karyawan dan properti di berbagai destinasi di Indonesia. Dengan strategi ekspansi berkelanjutan serta kemitraan global, Plataran berupaya membawa keunikan Indonesia ke panggung dunia.
Baca juga: SiteMinder Rilis 12 Online Travel Booking Teratas untuk Hotel di Indonesia Sepanjang 2024
Nama Plataran sendiri memiliki makna yang erat dengan budaya Indonesia yakni sebagai sebuah ruang terbuka yang nyaman dan mengundang interaksi. Menurut sang pemilik, filosofinya bahwa Tuhan paling senang duduk di rumah-Nya, di pelataran, sambil melihat umat-Nya bekerja.
Konsep ini diadopsi dalam setiap properti Plataran, mulai dari Plataran Komodo, Plataran Puncak, hingga rencana ekspansi ke luar negeri. “Itulah konsep utama Plataran, menjadi tempat yang nyaman, terbuka, dan membawa manfaat bagi banyak orang,” katanya.
Plataran tumbuh dengan strategi True Indonesia Icon, menampilkan keindahan alam dan budaya lokal di setiap propertinya. Mereka juga memperluas cakupan bisnis dengan membangun venue untuk acara besar, seperti pertemuan kenegaraan dan pernikahan, serta menghadirkan pengalaman kuliner premium di berbagai lokasi wisata.
Untuk memperkuat daya saing global, Plataran menjalin kemitraan strategis dengan Okura Hotels and Resort Group dari Jepang. Kolaborasi ini bertujuan untuk membawa nilai budaya Indonesia ke kancah internasional, baik melalui strategi pemasaran maupun pengembangan produk bersama. Plataran juga terlibat dalam Indonesia Incorporated, yang mendorong kolaborasi pelaku usaha lokal untuk memperkenalkan Indonesia ke pasar global.
Dalam menghadapi persaingan dengan merek global, Plataran justru melihat peluang untuk menunjukkan bahwa Indonesia memiliki daya saing yang kuat. Keunikan budaya, kuliner, dan konsep hospitality khas Indonesia menjadi nilai jual utama.
Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam menyesuaikan standar layanan dengan ekspektasi internasional. Sebagai solusinya, Plataran mengembangkan Plataran Academy, pusat pelatihan yang berkolaborasi dengan Okura untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja di sektor pariwisata.
Pemberdayaan UMKM
Selain itu, Plataran juga aktif mendukung UMKM lokal. Sebanyak 92 persen tenaga kerja mereka berasal dari masyarakat setempat, dan 78 persen bahan baku diperoleh dari produsen lokal. Dengan demikian, mereka tidak hanya membangun bisnis sendiri, tetapi juga memberdayakan komunitas sekitar.Bagi Yozua Makes, bisnis tidak hanya tentang keuntungan, tetapi juga tentang memberikan dampak yang berarti. Dia pun berpesan kepada para pengusaha muda agar membangun bisnis dengan visi yang jelas, tetap fleksibel dalam menghadapi perubahan, dan selalu mengutamakan keberlanjutan.
Dengan strategi yang matang dan kemitraan yang kuat, Plataran semakin mantap membawa Indonesia ke panggung dunia, memperkenalkan kekayaan alam dan budayanya dalam industri hospitality global.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.