Apple Gandeng Alibaba Hadirkan Fitur AI di iPhone China
17 February 2025 |
13:00 WIB
Kintan Nabila
Jurnalis Hypeabis.id
Apple bermitra dengan Alibaba untuk mengintegrasikan AI ke iPhone di China. Mengutip The Verge, langkah ini bertujuan meningkatkan daya saing Apple di pasar China yang kompetitif, di mana jenama seperti Huawei dan Xiaomi telah mengadopsi kecerdasan buatan (AI).
Sebelumnya, Apple menghadapi tantangan dalam meluncurkan Apple Intelligence di China karena regulasi ketat terkait AI dan privasi data. Kemitraan dengan Alibaba diharapkan dapat membantu Apple mengatasi hambatan regulasi dan teknis, serta memenuhi standar privasi yang ditetapkan oleh pemerintah China.
Baca juga: Pembaruan iOS 18.2, Cek 7 Fitur Apple Intelligence di iPhone 16
"Apple telah berbicara dengan beberapa perusahaan di China, akhirnya mereka memilih untuk berbisnis dengan kami. Mereka ingin menggunakan AI kami untuk memberi daya pada ponsel mereka, kami merasa sangat terhormat dapat berbisnis dengan perusahaan hebat seperti Apple," kata Ketua Alibaba, Joseph Tsai, dikutip dari The Verge.
Sebelumnya, Apple sendiri telah mempertimbangkan untuk bekerja sama dengan perusahaan teknologi China seperti DeepSeek dan ByteDance untuk mengintegrasikan fitur Apple Intelligence ke dalam iPhone yang dijual di negara tersebut.
Namun, setelah evaluasi, Apple memutuskan untuk tidak melanjutkan kemitraan dengan DeepSeek karena perusahaan tersebut dianggap belum memiliki sumber daya dan pengalaman yang memadai untuk menangani proyek berskala besar seperti ini. Selain itu, Apple juga mempertimbangkan ByteDance sebagai mitra potensial. Namun, keputusan akhir belum diumumkan secara resmi.
Apple juga sempat mempertimbangkan untuk bekerja sama dengan Baidu. Namun, diskusi tersebut menghadapi tantangan hukum di Amerika Serikat, termasuk sengketa penggunaan data pengguna iPhone untuk melatih model AI yang menyebabkan Apple memutuskan untuk tidak melanjutkan kemitraan dengan Baidu. Apple akhirnya memilih Alibaba sebagai mitra untuk menghadirkan fitur AI di iPhone di China
Di luar China, fitur Apple Intelligence menggunakan teknologi Apple dan ChatGPT dari OpenAI. Namun, ChatGPT tidak tersedia di China. Sampai saat ini, belum jelas apakah Apple akan menggunakan pendekatan AI dengan model seperti ChatGPT yang diwujudkan lewat kerjasama dengan perusahaan teknologi China.
Semua fitur AI yang digunakan oleh konsumen harus mendapat persetujuan dari pemerintah, dan Apple serta Alibaba sudah mengajukan permohonan ke regulator.
Seperti yang diketahui, penjualan iPhone di China menurun 10-12 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2024, Apple tidak lagi memimpin penjualan smartphone di negara tersebut. Raksasa teknologi asal AS tersebut justru berada di posisi ketiga setelah Huawei dan Xiaomi.
Penurunan penjualan iPhone di China disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kurangnya inovasi pada seri iPhone terbaru dan ketidaktersediaan fitur AI yang menjadi tren di pasar smartphone. Oleh karenanya, Apple berusaha keras untuk meningkatkan penjualannya dengan mengintegrasikan fitur AI lewat kemitraan dengan Alibaba.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Sebelumnya, Apple menghadapi tantangan dalam meluncurkan Apple Intelligence di China karena regulasi ketat terkait AI dan privasi data. Kemitraan dengan Alibaba diharapkan dapat membantu Apple mengatasi hambatan regulasi dan teknis, serta memenuhi standar privasi yang ditetapkan oleh pemerintah China.
Baca juga: Pembaruan iOS 18.2, Cek 7 Fitur Apple Intelligence di iPhone 16
"Apple telah berbicara dengan beberapa perusahaan di China, akhirnya mereka memilih untuk berbisnis dengan kami. Mereka ingin menggunakan AI kami untuk memberi daya pada ponsel mereka, kami merasa sangat terhormat dapat berbisnis dengan perusahaan hebat seperti Apple," kata Ketua Alibaba, Joseph Tsai, dikutip dari The Verge.
Sebelumnya, Apple sendiri telah mempertimbangkan untuk bekerja sama dengan perusahaan teknologi China seperti DeepSeek dan ByteDance untuk mengintegrasikan fitur Apple Intelligence ke dalam iPhone yang dijual di negara tersebut.
Namun, setelah evaluasi, Apple memutuskan untuk tidak melanjutkan kemitraan dengan DeepSeek karena perusahaan tersebut dianggap belum memiliki sumber daya dan pengalaman yang memadai untuk menangani proyek berskala besar seperti ini. Selain itu, Apple juga mempertimbangkan ByteDance sebagai mitra potensial. Namun, keputusan akhir belum diumumkan secara resmi.
Apple juga sempat mempertimbangkan untuk bekerja sama dengan Baidu. Namun, diskusi tersebut menghadapi tantangan hukum di Amerika Serikat, termasuk sengketa penggunaan data pengguna iPhone untuk melatih model AI yang menyebabkan Apple memutuskan untuk tidak melanjutkan kemitraan dengan Baidu. Apple akhirnya memilih Alibaba sebagai mitra untuk menghadirkan fitur AI di iPhone di China
Di luar China, fitur Apple Intelligence menggunakan teknologi Apple dan ChatGPT dari OpenAI. Namun, ChatGPT tidak tersedia di China. Sampai saat ini, belum jelas apakah Apple akan menggunakan pendekatan AI dengan model seperti ChatGPT yang diwujudkan lewat kerjasama dengan perusahaan teknologi China.
Semua fitur AI yang digunakan oleh konsumen harus mendapat persetujuan dari pemerintah, dan Apple serta Alibaba sudah mengajukan permohonan ke regulator.
Seperti yang diketahui, penjualan iPhone di China menurun 10-12 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2024, Apple tidak lagi memimpin penjualan smartphone di negara tersebut. Raksasa teknologi asal AS tersebut justru berada di posisi ketiga setelah Huawei dan Xiaomi.
Penurunan penjualan iPhone di China disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kurangnya inovasi pada seri iPhone terbaru dan ketidaktersediaan fitur AI yang menjadi tren di pasar smartphone. Oleh karenanya, Apple berusaha keras untuk meningkatkan penjualannya dengan mengintegrasikan fitur AI lewat kemitraan dengan Alibaba.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.