Menteri Pariwisata Siap Memacu Program Unggulan Meski Anggaran Dipangkas
15 February 2025 |
13:00 WIB
Kementerian Pariwisata memastikan bahwa berbagai macam program unggulan sepanjang 2025 tetap berjalan meskipun mengalami penyesuaian anggaran guna meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia. Sejumlah strategi akan dilakukan untuk mencapai target-target yang ditetapkan pada tahun ini.
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengatakan bahwa efisiensi anggaran tidak akan menghambat pencapaian target yang ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata. Kebijakan ini akan membuat kementerian mengambil langkah strategis guna meningkatkan efektivitas dan kolaborasi dengan berbagai pihak.
“Termasuk kementerian/lembaga lain, pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Negara [BUMN], dan sektor swasta,” katanya dalam siaran pers yang dikutip pada Sabtu (15/2/2025).
Baca juga: Cek Destinasi Wisata Favorit dan Gaya Perjalanan yang Naik Daun 2025
Dia menuturkan, Kementerian Pariwisata akan melakukan optimalisasi anggaran operasional sebagai bagian dari strategi efisiensi. Salah satunya adalah pengurangan biaya rapat dan perjalanan dinas tanpa mengganggu operasional utama.
Selain itu, Kementerian Pariwisata juga akan melakukan sosialisasi kepada para duta besar yang akan berangkat ke luar negeri untuk menjadi agen promosi pariwisata Indonesia sebagai bagian dari kolaborasi. “Kami juga mendorong investor agar bisa berinvestasi di 9 Kawasan Ekonomi Khusus dan 3 badan otorita,” katanya.
Kementerian Pariwisata pun berkomitmen menjalankan berbagai program unggulan untuk meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia. Beberapa program itu adalah Gerakan Wisata Bersih dan digitalisasi pariwisata melalui Tourism 5.0.
Selain itu, ada juga program Pariwisata Naik Kelas, pengembangan event berbasis intellectual property (IP) Indonesia, serta penguatan Desa Wisata yang menjadi program unggulan lainnya.
Menpar menambahkan, target pada 2025 dalam peningkatan kontribusi sektor parwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), perolehan devisa, serta peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara tetap mengacu pada target awal.
Selain itu, peningkatan tenaga kerja di sektor pariwisata dan pencapaian peringkat Travel and Tourism Development Index juga menjadi salah satu prioritas.
Dalam kesempatan terpisah, Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Enik Ermawati atau akrab disapa Ni Luh Puspa mengajak Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) untuk memperkuat kolaborasi dalam memajukan sektor pariwisata Indonesia.
Menurutnya, PHRI memiliki peran penting untuk turut memajukan pariwisata Indonesia yang pernah terdampak oleh pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu dan berkontribusi besar dalam menarik wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia.
Baca juga: Deretan Selebriti Indonesia & Dunia yang Pernah Jadi Wajah Kampanye Pariwisata Singapura
"Sepanjang 56 tahun usia PHRI, organisasi ini sudah menjadi mitra terpercaya pemerintah dalam membangun dan menguatkan sektor pariwisata," kata Ni Luh.
Dia mengungkapkan, pemerintah sangat membutuhkan peran dan kolaborasi dari PHRI untuk menyiapkan dan membangun sumber daya manusia profesional untuk dapat menghadirkan pelayanan berkualitas. “Kemudian memperkuat program positif pariwisata, dan meningkatkan daya tarik Indonesia di mata dunia," katanya.
Editor: Fajar Sidik
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengatakan bahwa efisiensi anggaran tidak akan menghambat pencapaian target yang ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata. Kebijakan ini akan membuat kementerian mengambil langkah strategis guna meningkatkan efektivitas dan kolaborasi dengan berbagai pihak.
“Termasuk kementerian/lembaga lain, pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Negara [BUMN], dan sektor swasta,” katanya dalam siaran pers yang dikutip pada Sabtu (15/2/2025).
Baca juga: Cek Destinasi Wisata Favorit dan Gaya Perjalanan yang Naik Daun 2025
Dia menuturkan, Kementerian Pariwisata akan melakukan optimalisasi anggaran operasional sebagai bagian dari strategi efisiensi. Salah satunya adalah pengurangan biaya rapat dan perjalanan dinas tanpa mengganggu operasional utama.
Selain itu, Kementerian Pariwisata juga akan melakukan sosialisasi kepada para duta besar yang akan berangkat ke luar negeri untuk menjadi agen promosi pariwisata Indonesia sebagai bagian dari kolaborasi. “Kami juga mendorong investor agar bisa berinvestasi di 9 Kawasan Ekonomi Khusus dan 3 badan otorita,” katanya.
Kementerian Pariwisata pun berkomitmen menjalankan berbagai program unggulan untuk meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia. Beberapa program itu adalah Gerakan Wisata Bersih dan digitalisasi pariwisata melalui Tourism 5.0.
Selain itu, ada juga program Pariwisata Naik Kelas, pengembangan event berbasis intellectual property (IP) Indonesia, serta penguatan Desa Wisata yang menjadi program unggulan lainnya.
Menpar menambahkan, target pada 2025 dalam peningkatan kontribusi sektor parwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), perolehan devisa, serta peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara tetap mengacu pada target awal.
Selain itu, peningkatan tenaga kerja di sektor pariwisata dan pencapaian peringkat Travel and Tourism Development Index juga menjadi salah satu prioritas.
Kolaborasi Perhotelan
Dalam kesempatan terpisah, Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Enik Ermawati atau akrab disapa Ni Luh Puspa mengajak Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) untuk memperkuat kolaborasi dalam memajukan sektor pariwisata Indonesia.Menurutnya, PHRI memiliki peran penting untuk turut memajukan pariwisata Indonesia yang pernah terdampak oleh pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu dan berkontribusi besar dalam menarik wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia.
Baca juga: Deretan Selebriti Indonesia & Dunia yang Pernah Jadi Wajah Kampanye Pariwisata Singapura
"Sepanjang 56 tahun usia PHRI, organisasi ini sudah menjadi mitra terpercaya pemerintah dalam membangun dan menguatkan sektor pariwisata," kata Ni Luh.
Dia mengungkapkan, pemerintah sangat membutuhkan peran dan kolaborasi dari PHRI untuk menyiapkan dan membangun sumber daya manusia profesional untuk dapat menghadirkan pelayanan berkualitas. “Kemudian memperkuat program positif pariwisata, dan meningkatkan daya tarik Indonesia di mata dunia," katanya.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.