Sutradara Dyan Sunu Prastowo (dua dari kiri bawah) bersama para produser dan pemain film Ketindihan (Sumber gambar: Chelsea Venda/Hypeabis.id)

Sutradara Dyan Sunu Ungkap Proses Produksi Film Ketindihan, Usung Tema Horor Urban

06 January 2025   |   21:42 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Sutradara Dyan Sunu Prastowo kembali mengusung genre horor dalam film terbarunya bertajuk Ketindihan. Dalam film tersebut, Sunu mencoba memadukan kembali unsur horor dan urban, kombinasi yang sempat populer pada medio 2000-an awal. Berbeda dari horor kebanyakan yang mengambil latar desa terpencil atau hutan, film Ketindihan hadir dengan setting tempat perkotaan.

Karakter-karakter di dalamnya pun adalah digambarkan sebagai anak muda yang cenderung apatis pada hal horor, hingga sebuah kejadian tak terlupakan mengubah hidup mereka. Film Ketindihan akan mengikuti kisah hidup Tania (Haico Vander Veken), seorang atlet tenis muda, yang mulanya tak terlalu percaya pada mitos ketindihan.

Baca juga: Sinopsis Film Horor Bayang-Bayang Anak Jahanam, Tayang Januari 2025

Dia bersama teman-teman atlet lain bahkan sampai berani mengucapkan mantra pemanggil jin Bueno. Jin tersebut konon akan menganggu ketika korbannya tertidur dan membuatnya merasa ketindihan. Awalnya, setelah mantra terucap, tak terjadi apa-apa. Namun, perlahan teror mistis mulai terjadi.

Satu teman Tania, Nurul (Luana Dutra) bahkan sampai bunuh diri. Situasi pun jadi makin tak terkendali. Namun, di saat yang bersamaan, Tania tak ingin fokusnya terbagi dengan hal-hal remeh. Dia sedang berjuang menuju kejuaraan tenis besar.

Tania kemudian mulai dihadapkan pada situasi yang makin membuatnya terpojok. Ketika teror dari Beuno dan arwah Nurul makin intens, hidup Tania perlahan hancur, hingga mengancam nyawanya sendiri dan orang-orang yang dicintainya.

Sutradara Dyan Sunu mengatakan film ketindihan akan jadi horor urban yang punya daya tarik berbeda. Kisah-kisah yang terjadi di film seluruhnya terkonsentrasi di daerah perkotaan, bukan wilayah terpencil atau hutan.

Oleh karena itulah, fenomena yang diangkat di film ini adalah ketindihan. Sebab, menurut Sunu, ketindihan adalah bentuk ‘horor’ yang jamak dan juga dirasakan oleh kaum urban.

Kendati demikian, ketika sedang melakukan riset, dirinya menemukan sebuah informasi menarik. Di Aceh, ada entitas bernama Bueno, semacam jin yang juga disebut-sebut jadi penyebab orang ketindihan.

“Jadi, cukup menarik mengambil mitos yang punya unsur kedaerahan, kemudian menyambungkannya ke kehidupan masyarakat urban. Di sisi lain, mitos ini juga dari luar Jawa kan, jadi ada semacam keberagaman juga yang ingin ditonjolkan,” tuturnya.

Sunu mengatakan proses produksi film ini berjalan dengan sangat menyenangkan. Proses para aktor mendalami karakter masing-masing juga berjalan lancar. Menurutnya, para aktor telah mengerahkan range akting terbaiknya di film ini.

Dalam membuat film ini, dirinya memang berkomitmen memberi waktu para aktor untuk masuk dan mendalami karakternya dengan baik. Bukan hanya itu, dirinya pun menggelar beberapa workshop khusus, seperti tenis.

Sunu mengatakan beberapa aktris perempuan memang digambarkan sebagai atlet tenis. Oleh karena itu, selain mendalami peran, mereka juga mesti mengerti basik olahraga tenis dengan baik. “Karakter yang mereka mainkan sebenarnya cukup kompleks, ya. Jadi, setiap karakter itu sebenarnya berlayer begitu. Tapi untungnya semua berjalan lancar,” imbuhnya.

Dalam menggarap film ini, Sunu menggandeng Widi Lestari sebagai penulis skenarionya. Widi mengatakan bisa terlibat di dalam proyek film ini merupakan suatu hal yang menyenangkan.

Dengan mengusung genre horor urban, fokusnya ketika menulis ialah sebisa mungkin mencari potongan-potongan adegan yang bisa relate dengan banyak orang. Sebab, horor urban memang sesuatu yang menonjolkan kedekatan dengan kehidupan di perkotaan. “Kurang lebih penulisan skenarionya itu sampai 6 bulan,” tuturnya.

Widi mengatakan selain soal tema, salah satu hal penting di dalam naskah ialah karakter. Dirinya bersama sang sutradara pun mencoba membuat karakter terasa kompleks. Hal itu dimulai dengan setiap karakter punya permasalahan masing-masing.

Baca juga: 9 Film Horor Lokal Siap Meneror di Bioskop Januari 2025

Dari permasalahan tersebut, masing-masing kemudian mencoba mencari jalan keluarnya. Penggambaran ini dinilainya bisa membuat karakter terasa lebih hidup dan masalah yang terjadi pun lebih kompleks.

Film yang diproduksi oleh Imagine bekerja sama dengan MVP Pictures, Anami Films, Ten Cuts, Tobali Film dan A&Z Films ini akan dibintangi oleh sederet aktor ternama. Dimulai dari aico Van der Veken, Kevin Ardilova, Donny Damara, Wulan Guritno, Ali Fikry, Agnes Naomi, Zeezee Shahab, Luana Dutra, dan Gesya Sandy.  Film Ketindihan direncanakan tayang di bioskop mulai 9 Januari 2025.
 

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

Cara Registrasi Akun SNPMB 2025 untuk Sekolah & Siswa

BERIKUTNYA

Patrick Kluivert Jadi Calon Kuat Pelatih Baru Timnas Indonesia

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: