Bus menjadi salah satu pilihan libur Natal dan Tahun Baru (Sumber gambar/ilustrasi: Pexel/ Cleydalton moura)

Menikmati Manis 'Kue' Libur Natal 2024 & Tahun Baru 2025, Perusahaan Otobus Raih Keterisian 100%

26 December 2024   |   14:50 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Sama seperti moda transportasi umum lainnya, pengusaha bus juga mendapatkan berkah dari musim libur Natal 2024 & Tahun Baru 2025. Pengusaha moda transportasi berbasis jalan raya mencatatkan tingkat keterisian bus hingga 100 persen pada libur akhir tahun ini.

Selain Lebaran, musim libur Natal dan Tahun Baru merupakan momen penting bagi banyak pelaku usaha transportasi umum untuk meraih cuan sebanyak mungkin. Pada momen ini, pergerakan orang di dalam negeri cukup besar, sehingga dapat memacu jumlah penumpang transportasi umum.

Sebut saja Perusahaan Otobus (PO) Siliwangi Antar Nusa (SAN). Perusahaan yang memiliki rute jarak jauh lintas pulau itu menjadi salah satu pihak yang merasakan manis “kue” libur Natal dan Tahun Baru.

Baca juga: 56 Kereta Api Tambahan Disiapkan selama Musim Liburan Natal dan Tahun Baru

Direktur Utama PO SAN Kurnia Lesani Adnan mengungkapkan bahwa kursi bus-bus yang dimiliki oleh perusahaan terisi penuh oleh penumpang yang hendak berlibur atau merayakan Natal pada periode libur akhir tahun ini.

“Kalau  PO SAN, Alhamdulillah, kami bisa mencapai 100 persen. Dari sekitar 16 Desember 2024,” katanya kepada Hypeabis.id..

Berkah libur Natal dan Tahun Baru ini dapat terjadi lantaran banyak orang memutuskan untuk berlibur dan beribadah bersama keluarga atau orang-orang terkasih di kampung halaman.

Meskipun tingkat keterisian mencapai 100 persen, dia mengaku tidak sampai menambah jumlah armada yang beroperasi lantaran tidak ada kebutuhan untuk itu. Bagi perusahaan otobus dengan trayek yang cukup jauh, waktu libur sekitar 2 minggu tidak banyak memberikan dampak.

Saat ini, perusahaan yang telah berdiri sejak 1978 itu memiliki rute antarkota antarprovinsi (AKAP) hingga melintasi pulau-pulau Indonesia. Salah satu di antaranya adalah Bengkulu–Jakarta.

Dia menilai, libur Natal dan Tahun Baru berbeda dengan periode Lebaran. Pada saat Idulfitri, banyak orang memaksakan diri kembali ke kampung halaman untuk merayakan hari kemenangan meskipun hanya beberapa hari di rumah.

“Kalau Lebaran orang pasti berusaha pulang walaupun cuma Lebaran di rumah beberapa hari, terus dia balik lagi merantau,” katanya.

Waspada Cuaca

Di tengah nikmatnya “kue” libur Natal dan Tahun Baru, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia itu juga mengungkapkan bahwa perusahaan harus menghadapi tantangan cuaca.

Sebagai angkutan umum yang melayani lintas antarpulau, penyeberangan merupakan salah satu jalur yang harus dilalui. Kondisi cuaca yang tidak mendukung dapat membuat jadwal penyeberangan menjadi terganggu lantaran ombak yang sangat tinggi dan berbahaya.

Pada akhirnya, bus tidak bisa datang tepat waktu sehingga jumlah perjalanan atau rit menjadi berkurang. “Dan itu tidak bisa terprediksi [Waktu ombak reda]. Kalau lagi sekadar angin biasa, ombak enggak tinggi tetap ya ada keterlambatan 3-4 jam. Kalau kemarin sempat kami mundur 8-10 jam di pelabuhan itu sampai mobil telatnya sampai satu malam,” katanya.

Dengan berbagai kondisi yang ada, “kue” libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 tetap terasa manis. Dia meyakini bahwa kinerja perusahaan pasti lebih bagus jika dibandingkan dengan hari biasa.

Tidak hanya itu, secara keseluruhan, dia juga mencatat kinerja perusahaan yang apik sepanjang 2024 jika melihat rata-rata reservasi yang dapat tembus di atas 90 persen sampai 5 Januari 2024.

“Ya, kalau untuk kami, perbandingan tahun ini sama tahun lalu, ada peningkatan sekitar 10 persen pada tahun ini,” ujarnya.

Kualitas Jalan

Pengamat transportasi Djoko Setijowarno menilai bahwa tinggi minat pengguna transportasi umum berbasis darat antarkota antarprovinsi tidak hanya saat periode libur Natal dan Tahun Baru.

“Hari-hari biasa juga tinggi [Minat menggunakan bus AKAP],” ujarnya.

Masyarakat mau menggunakan bus AKAP untuk melakukan perjalanan ke berbagai daerah – termasuk antarpulau – lantaran kondisi jalan yang kian membaik dan keberadaan jalan tol yang membuat waktu tempuh perjalanan menjadi lebih pendek.

Dia mencontohkan, rute Jakarta-Aceh yang biasanya ditempuh sekitar 5 hari saat melewati jalan nasional menjadi lebih cepat ketika tol terbangun, yakni 30 jam. Selain itu, para pelaku usaha otobus AKAP di dalam negeri juga terus melakukan inovasi.

Pelaku usaha otobus AKAP menghadirkan berbagai macam bus dan layanan yang memanjakan para penumpang dan memberikan kenyamanan, seperti sleeper bus, double decker, dan sebagainya.

Langkah para pengusaha otobus yang menghadirkan inovasi dan kelas eksekutif yang bagus dengan sendirinya menggeser bus kelas ekonomi yang kerap tidak mampu memberikan kenyamanan kepada penumpang.

Tidak hanya itu, tarif transportasi umum bus juga lebih murah jika dibandingkan dengan transportasi pesawat. Dengan begitu, tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak memilih transportasi berbasis jalan darat tersebut.

Kondisi apik yang terjadi terhadap bus AKAP dapat menjadi contoh bagi pemerintah bahwa pelayanan yang baik dan bagus akan membuat masyarakat dengan sendirinya menggunakan angkutan umum.

Dengan keadaan pada saat ini, pemerintah hanya perlu menjaga iklim industri agar tetap baik, seperti tidak memberikan kebijakan mudik gratis antarkota antarprovinsi. Ketiadaan program tersebut dapat membuat penghasilan para pelaku usaha bus AKAP kian tinggi pada masa Natal & Tahun Baru.

Baca juga: Kereta Cepat Whoosh Jadi Moda Rekreasi pada Musim Liburan Akhir Tahun

Editor: Puput Ady Sukarno

 

SEBELUMNYA

Daftar HP yang Tak Lagi Dapat Dukungan WhatsApp Mulai 1 Januari 2025

BERIKUTNYA

Film 2nd Miracle in Cell No. 7 Bakal Punya Karakter Baru, Siapa Dia?

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: