Apple Batal Luncurkan Sistem Berlangganan iPhone Baru
23 December 2024 |
12:34 WIB
Beberapa waktu lalu, Apple berencana meluncurkan layanan berlangganan iPhone yang sempat menjadi perbincangan, tepatnya pada 2022. Akan tetapi, mengacu pada laporan jurnalis Mark Gurman, program ini telah dibatalkan karena dianggap terlalu bermasalah.
Mengutip The Verge, layanan ini dirancang agar pengguna dapat berlangganan iPhone dengan membayar biaya bulanan, sehingga mereka bisa mendapatkan perangkat terbaru setiap tahunnya tanpa harus membayar penuh di awal. Layanan ini ditujukan untuk konsumen yang ingin memiliki iPhone baru setiap tahunnya tapi memiliki biaya yang terbatas.
Pengembangan layanan berlangganan iPhone pertama kali dilaporkan oleh Gurman pada 2022. Saat itu, dia mengatakan layanan ini akan diluncurkan pada akhir 2022 atau awal 2023.
Baca juga: Demi iPhone 16, Apple Bakal Investasi Rp16 Triliun dan Bangun Pabrik AirTag di Batam
Layanan berlangganan ini mirip seperti program Apple yang sudah ada seperti iPhone Upgrade Program atau Apple Card Monthly Installment, di mana pengguna bisa membeli iPhone baru dengan membayar cicilan bulanan selama periode 12 atau 24 bulan.
Bedanya layanan ini tidak akan membagi biaya pembelian dalam 12 atau 24 bulan, melainkan bersifat langganan tanpa batas waktu -layaknya membayar untuk sebuah aplikasi atau layanan streaming- menggunakan akun Apple dan melalui metode pembayaran apa pun yang sudah dihubungkan pengguna dan dibayarkan terus-menerus.
Harapan Apple, jika mereka menanggung biaya iPhone baru secara langsung, konsumen akan lebih sering melakukan upgrade dan meningkatkan pendapatan rutin perusahaan.
Sayangnya, setelah dua tahun dikembangkan, Apple memilih untuk menghentikan proyek ini karena menghadapi sejumlah tantangan. Beberapa masalah yang muncul termasuk hambatan regulasi, bug aplikasi langganan, dan berbagai masalah teknis lainnya.
Keputusan ini membuat tim pengembang layanan tersebut dibubarkan, dan mereka kini telah dialihkan ke proyek lain di dalam perusahaan. Akan tetapi, pengguna tetap bisa membeli iPhone lewat program cicilan yang sudah ada seperti iPhone Upgrade Program atau Apple Card Monthly Installment.
Di sisi lain, Apple juga sudah melakukan beberapa perampingan untuk sejumlah layanan pembayarannya tahun ini. Belum lama ini, mereka menutup layanan Apple Pay Later hanya beberapa bulan setelah diluncurkan.
Apple Pay Later adalah layanan yang memungkinkan pengguna untuk membagi pembelian menjadi empat cicilan yang sama tanpa bunga atau biaya. Layanan cicilan tersebut hanya beroperasi kurang dari setahun sebelum dihentikan karena kurangnya daya tarik di pasaran.
Saat ini tampaknya perusahaan teknologi raksasa asal Amerika Serikat tersebut lebih memfokuskan untuk menyederhanakan opsi pembayaran yang sudah ada, seperti program iPhone Upgrade Program atau Apple Card Monthly Installment dan metode pembelian langsung.
Baca juga: Harga Resmi iPhone 12 Kini Mulai dari Rp7,99 Juta
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Mengutip The Verge, layanan ini dirancang agar pengguna dapat berlangganan iPhone dengan membayar biaya bulanan, sehingga mereka bisa mendapatkan perangkat terbaru setiap tahunnya tanpa harus membayar penuh di awal. Layanan ini ditujukan untuk konsumen yang ingin memiliki iPhone baru setiap tahunnya tapi memiliki biaya yang terbatas.
Pengembangan layanan berlangganan iPhone pertama kali dilaporkan oleh Gurman pada 2022. Saat itu, dia mengatakan layanan ini akan diluncurkan pada akhir 2022 atau awal 2023.
Baca juga: Demi iPhone 16, Apple Bakal Investasi Rp16 Triliun dan Bangun Pabrik AirTag di Batam
Layanan berlangganan ini mirip seperti program Apple yang sudah ada seperti iPhone Upgrade Program atau Apple Card Monthly Installment, di mana pengguna bisa membeli iPhone baru dengan membayar cicilan bulanan selama periode 12 atau 24 bulan.
Bedanya layanan ini tidak akan membagi biaya pembelian dalam 12 atau 24 bulan, melainkan bersifat langganan tanpa batas waktu -layaknya membayar untuk sebuah aplikasi atau layanan streaming- menggunakan akun Apple dan melalui metode pembayaran apa pun yang sudah dihubungkan pengguna dan dibayarkan terus-menerus.
Harapan Apple, jika mereka menanggung biaya iPhone baru secara langsung, konsumen akan lebih sering melakukan upgrade dan meningkatkan pendapatan rutin perusahaan.
Sayangnya, setelah dua tahun dikembangkan, Apple memilih untuk menghentikan proyek ini karena menghadapi sejumlah tantangan. Beberapa masalah yang muncul termasuk hambatan regulasi, bug aplikasi langganan, dan berbagai masalah teknis lainnya.
Keputusan ini membuat tim pengembang layanan tersebut dibubarkan, dan mereka kini telah dialihkan ke proyek lain di dalam perusahaan. Akan tetapi, pengguna tetap bisa membeli iPhone lewat program cicilan yang sudah ada seperti iPhone Upgrade Program atau Apple Card Monthly Installment.
Di sisi lain, Apple juga sudah melakukan beberapa perampingan untuk sejumlah layanan pembayarannya tahun ini. Belum lama ini, mereka menutup layanan Apple Pay Later hanya beberapa bulan setelah diluncurkan.
Apple Pay Later adalah layanan yang memungkinkan pengguna untuk membagi pembelian menjadi empat cicilan yang sama tanpa bunga atau biaya. Layanan cicilan tersebut hanya beroperasi kurang dari setahun sebelum dihentikan karena kurangnya daya tarik di pasaran.
Saat ini tampaknya perusahaan teknologi raksasa asal Amerika Serikat tersebut lebih memfokuskan untuk menyederhanakan opsi pembayaran yang sudah ada, seperti program iPhone Upgrade Program atau Apple Card Monthly Installment dan metode pembelian langsung.
Baca juga: Harga Resmi iPhone 12 Kini Mulai dari Rp7,99 Juta
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.