Demi iPhone 16, Apple Bakal Investasi Rp16 Triliun dan Bangun Pabrik AirTag di Batam
21 December 2024 |
14:16 WIB
Perusahaan teknologi raksasa asal Amerika Serikat, Apple menyampaikan rencana pembangunan pabrik di Batam untuk memproduksi AirTag, serta diperkirakan bakal mempekerjakan sekitar 1.000 tenaga kerja. Hal ini disebut-sebut merupakan upaya Apple untuk bisa tetap menjual ponsel pintar keluaran teranyarnya, yakni iPhone16 di Indonesia.
Diberitakan Bloomberg, dalam sepekan terakhir telah terjadi serangkaian pertemuan antara perwakilan Apple dengan pemerintah Indonesia. Mereka dilaporkan hampir mencapai kesepakatan dengan pemerintah Indonesia untuk mencabut larangan penjualan iPhone 16 di Tanah Air.
Baca juga: Ini Alasan Apple Belum Bisa Menjual iPhone 16 di Indonesia
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto telah setuju untuk menerima proposal investasi Apple senilai USD 1 miliar atau sekitar Rp16 triliun. Namun, dia mendesak jajaran kabinetnya untuk mengupayakan investasi yang lebih besar lagi dari Apple.
Proposal investasi senilai Rp16 triliun tersebut mencakup pembangunan fasilitas manufaktur di Indonesia, termasuk pabrik produksi AirTag di Batam. Pabrik ini nantinya akan mempekerjakan sekitar 1.000 pekerja pada tahap awal dan diharapkan dapat memenuhi 20 persen produksi AirTag global di masa medatang.
Pemilihan Batam sebagai lokasi pabrik karena statusnya sebagai kawasan perdagangan bebas, yang memberikan pembebasan pajak dan bea masuk bagi perusahaan yang beroperasi di sana. Di samping itu, lokasinya yang strategis hanya sekitar 45 menit perjalanan feri dari Singapura, menjadi pertimbangan utama.
Selain itu, sebagian dari dana investasi juga akan dialokasikan untuk mendirikan pabrik di Bandung yang akan memproduksi aksesori Apple lainnya. Namun, belum dirinci lebih lanjut produk apa yang akan diproduksi.
Apple juga akan menggunakan dana investasi tersebut untuk mendanai Apple Developer Academy yang sudah berjalan di BSD, Surabaya, dan Batam. Rencananya, Apple Developer Academy juga akan segera dibuka di Bali.
Presiden Prabowo telah menginstruksikan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk menyelesaikan kesepakatan investasi dengan Apple. Namun, sampai saat ini pemerintah belum memberikan kepastian kapan iPhone 16 akan diizinkan untuk dijual di Indonesia.
Seperti yang diketahui, larangan penjualan iPhone 16 di Indonesia diberlakukan pada Oktober lalu setelah pihak berwenang menemukan bahwa Apple gagal memenuhi persyaratan kandungan lokal sebesar 40 persen pada ponsel pintar mereka.
Proposal investasi terbaru ini menjadi langkah signifikan bagi Apple untuk meraih pasar yang lebih luas di Indonesia, mengingat lebih dari separuh dari 278 juta penduduk Indonesia berada di bawah usia 44 tahun. Sementara bagi Indonesia, tentunya bisa menunjukkan keberhasilan strategi negara dalam menarik investasi asing dalam jumlah fantastis.
Apabila kesepakatan ini disetujui, maka akan menjadi salah satu investasi terbesar yang dilakukan oleh Apple di Asia Tenggara, sekaligus membuka peluang baru bagi pengembangan teknologi dan lapangan kerja yang lebih luas lagi di Indonesia.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Diberitakan Bloomberg, dalam sepekan terakhir telah terjadi serangkaian pertemuan antara perwakilan Apple dengan pemerintah Indonesia. Mereka dilaporkan hampir mencapai kesepakatan dengan pemerintah Indonesia untuk mencabut larangan penjualan iPhone 16 di Tanah Air.
Baca juga: Ini Alasan Apple Belum Bisa Menjual iPhone 16 di Indonesia
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto telah setuju untuk menerima proposal investasi Apple senilai USD 1 miliar atau sekitar Rp16 triliun. Namun, dia mendesak jajaran kabinetnya untuk mengupayakan investasi yang lebih besar lagi dari Apple.
Proposal investasi senilai Rp16 triliun tersebut mencakup pembangunan fasilitas manufaktur di Indonesia, termasuk pabrik produksi AirTag di Batam. Pabrik ini nantinya akan mempekerjakan sekitar 1.000 pekerja pada tahap awal dan diharapkan dapat memenuhi 20 persen produksi AirTag global di masa medatang.
Pemilihan Batam sebagai lokasi pabrik karena statusnya sebagai kawasan perdagangan bebas, yang memberikan pembebasan pajak dan bea masuk bagi perusahaan yang beroperasi di sana. Di samping itu, lokasinya yang strategis hanya sekitar 45 menit perjalanan feri dari Singapura, menjadi pertimbangan utama.
Selain itu, sebagian dari dana investasi juga akan dialokasikan untuk mendirikan pabrik di Bandung yang akan memproduksi aksesori Apple lainnya. Namun, belum dirinci lebih lanjut produk apa yang akan diproduksi.
Apple juga akan menggunakan dana investasi tersebut untuk mendanai Apple Developer Academy yang sudah berjalan di BSD, Surabaya, dan Batam. Rencananya, Apple Developer Academy juga akan segera dibuka di Bali.
Presiden Prabowo telah menginstruksikan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk menyelesaikan kesepakatan investasi dengan Apple. Namun, sampai saat ini pemerintah belum memberikan kepastian kapan iPhone 16 akan diizinkan untuk dijual di Indonesia.
Seperti yang diketahui, larangan penjualan iPhone 16 di Indonesia diberlakukan pada Oktober lalu setelah pihak berwenang menemukan bahwa Apple gagal memenuhi persyaratan kandungan lokal sebesar 40 persen pada ponsel pintar mereka.
Proposal investasi terbaru ini menjadi langkah signifikan bagi Apple untuk meraih pasar yang lebih luas di Indonesia, mengingat lebih dari separuh dari 278 juta penduduk Indonesia berada di bawah usia 44 tahun. Sementara bagi Indonesia, tentunya bisa menunjukkan keberhasilan strategi negara dalam menarik investasi asing dalam jumlah fantastis.
Apabila kesepakatan ini disetujui, maka akan menjadi salah satu investasi terbesar yang dilakukan oleh Apple di Asia Tenggara, sekaligus membuka peluang baru bagi pengembangan teknologi dan lapangan kerja yang lebih luas lagi di Indonesia.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.