Aktris Lola Amaria dalam film Gowok-Javanese Kamasutra. (Sumber gambar: situs resmi IFFR)

4 Film Indonesia Tayang di International Film Festival Rotterdam 2025

19 December 2024   |   20:54 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Indonesia kembali menorehkan prestasi di kancah perfilman internasional. Empat film karya sineas Tanah Air bakal diputar di International Film Festival Rotterdam (IFFR), yang akan berlangsung pada 30 Januari hingga 9 Februari 2025 di Rotterdam, Belanda. Keempat film yang akan tayang juga masuk ke dalam berbagai program dan kompetisi di IFFR.

Dari keempat film yang akan tayang di IFFR, Gowok-Javanese Kamasutra besutan sutradara Hanung Bramantyo terpilih dalam program kompetisi Big Screen Competition. Ini merupakan salah satu program kompetisi di IFFR yang memberikan penghargaan bagi beragam karya sinema, baik yang populer, klasik, ataupun film seni.

Di ajang tersebut, film Gowok bersaing dengan sejumlah film lainnya dari berbagai negara, seperti Yasuko, Songs of Days Past dari Jepang, Soft Leaves (Belgia), Raptures (Swedia), dan The Puppet's Tale (India).

Baca juga:  Produser Ungkap Tantangan Film Women from Rote Island Belum Tembus Oscar 2025

Sementara itu, film Midnight in Bali garapan sutradara Razka Robby Ertanto akan menjadi bagian dari program Harbour. Mengangkat identitas Rotterdam sebagai kota pelabuhan, program ini dibuat sebagai tempat yang aman dan inklusif untuk sejumlah sinema kontemporer.

Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah 4 film Indonesia yang akan tayang di International Film Festival Rotterdam (IFFR) 2025.

1. Midnight in Bali
 



Film Midnight in Bali akan tayang perdana atau world premiere di IFFR 2025 dalam program Harbour. Film ini berkisah tentang Bulan, seorang transpuan yang dihadapkan dengan berbagai permasalahan jati diri, masa lalu, hingga para pria di sekitarnya.

Film ini cukup mencuri perhatian, karena menampilkan transformasi totalitas aktor Bio One sebagai seorang transpuan. Di samping itu, Midnight in Bali juga dibintangi oleh Luna Maya, Tatjana Saphira, Carissa Perusset, hingga Donny Damara.

2. Nyanyi Sunyi dalam Rantang
 



Nyanyi Sunyi dalam Rantang merupakan film garapan sutradara kawakan Garin Nugroho. Film yang memiliki judul bahasa Inggris Whispers in The Dabbas ini menjadi film ke-11 dari Garin yang tayang di IFFR.

Menggandeng Della Dartyan sebagai pemeran utamanya, film ini menggambarkan buruknya penegakan hukum dengan mengikuti perjalanan pengacara muda bernama Puspa.

Meski dipenuhi semangat untuk menegakkan keadilan, pada kenyataannya Puspa harus dihadapkan dengan beragam kasus yang menunjukkan bahwa institusi, aparat, hingga para penegak hukum terlibat melakukan praktik kotor.

3. Perang Kota
 



Film Perang Kota karya Mouly Surya akan menjadi penutup IFFR ke-54. Film ini diadaptasi dari novel klasik berjudul Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis yang terbit pertama kali tahun 1952.

Berlatar perjuangan kemerdekaan Indonesia pada 1946, Perang Kota menyoroti kehidupan seorang pahlawan perang sekaligus guru bernama Isa (diperankan oleh Chicco Jerikho) yang dipercaya untuk memimpin misi pembunuhan petinggi kolonial Belanda, guna mempertahankan kemerdekaan.

Di sisi lain, Isa juga mengalami permasalahan di ranjang perkawinannya bersama istrinya, Fatimah (Ariel Tatum). Termasuk, harus berhadapan dengan sahabatnya sendiri, Hazil (Jerome Kurnia) yang diam-diam berupaya memenangkan hati Fatimah.

4. Gowok-Javanese Kamasutra
 


Gowok-Javanese Kamasutra akan bersaing bersama 12 film mancanegara lainnya di Big Screen Competition IFFR 2025. Disutradarai oleh Hanung Bramantyo, film ini menyoroti perempuan yang berprofesi sebagai gowok, dukun seks bagi calon pengantin pria yang hendak menikah.

Dia mengajarkan pada calon pengantin pria bagaimana cara memuaskan istrinya di atas ranjang. Lewat kitab-kitab Kuno warisan leluhur seperti Centhini, Nitimani, Wulangreh, Gowok berupaya mengajari laki-laki bagaimana agar perempuan mendapatkan haknya untuk dicintai sepenuh hati, dihargai, dipuaskan, meski hanya diatas ranjang.

Namun, paska peristiwa 65, profesi Gowok dihilangkan karena dianggap sebagai praktik pelacuran terselubung. Kini keberadaannya tinggal legenda. Gowok-Javanese Kamasutra bertabur bintang ternama, mulai dari Raihaanun, Reza Rahadian, Lola Amaria, Devano Danendra, Djenar Maesa Ayu, hingga Donny Damara.

Baca juga: 10 Film yang Cocok Jadi Tontonan Libur Natal & Tahun Baru 2024

Editor: Puput Ady Sukarno
 

SEBELUMNYA

Simak 5 Fakta Menarik Film Norma: Antara Mertua dan Menantu, Angkat Kisah Perselingkuhan Viral

BERIKUTNYA

Bocoran Samsung S25 Series, Tanggal Rilis Hingga Spesifikasi

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: