Kontes Kecantikan Miss Netherlands Dihentikan Setelah 35 Tahun, Cek Alasannya
18 December 2024 |
16:25 WIB
Kontes kecantikan Miss Netherlands bakal berhenti, setelah hadir selama 35 tahun. Kendati begitu, lewat media sosial resminya, disebutkan bahwa mereka bakal menghadirkan babak baru. Platform Miss Netherlands akan 'berubah' bentuk menjadi wadah serbaguna dengan sasaran perempuan muda.
Nantinya wadah Miss Netherlands akan menjadi platform guna dukung pemberdayaan kesehatan mental, keragaman sampai media sosial yang lekat dengan kehidupan kawula muda dengan nama Belanda Niet Meer van Deze Tijd atau No Longer of This Time.
Adapun, ajang Miss Netherlands pertama kali digelar pada 1989, yang merupakan evolusi dari kontes sebelumnya seperti Miss Holland, yang dimulai pada 1930-an. Selama lebih dari tiga dekade, Miss Netherlands menjadi wadah bagi para wanita untuk bersaing memperebutkan gelar, yang akan membawa pesertanya mewakili Belanda di ajang lebih tinggi seperti Miss World dan Miss Universe.
Meskipun pada awalnya berfokus pada kecantikan, kontes ini secara bertahap beradaptasi untuk memasukkan elemen tanggung jawab sosial dan advokasi. Akan tetapi, seiring dengan berkembangnya nilai-nilai masyarakat, begitu pula persepsi tentang kecantikan dan pemberdayaan yang oleh banyak pihak mulai dikritisi.
Baca juga: Penampilan Clara Shafira di Miss Universe 2024, Gaun Malam hingga Kostum Nasional
Dilansir dari NDTV pada Desember 2024, manajemen mengumumkan penghentian kontes Miss Netherlands dengan pernyataan. "Waktu telah berubah dan kami juga berubah seiring dengan perjalanan waktu," demikian pernyataan tertulis penyelenggara.
Miss Netherlands bertransformasi menjadi platform pemberdayaan dengan nama No Longer of This Time, yang bertujuan untuk menginspirasi para perempuan muda melalui cerita bermakna, bukan ajang kompetisi yang mengacu kecantikan semata.
Platform ini nantinya akan menekankan pada kegiatan berbagi pengalaman yang berkaitan dengan kesehatan mental dan perjuangan pribadi melawan standar kecantikan yang tidak realistis, yang kerap kali dilanggengkan oleh media sosial.
Direktur dari inisiatif baru ini, Monica van Ee, dalam publikasi NDTV mengartikulasikan sebuah visi di mana “tidak ada lagi mahkota” yang melambangkan kesuksesan dari platform yang diusungnya ke depan. Sebagai gantinya, kisah-kisah otentik tentang perjuangan individu sesuai dengan tema yang digagas akan lebih ditekankan.
Platform baru ini akan berfokus pada dukungan, penghargaan dan proses membina lingkungan, yang memungkinkan wanita dapat mengekspresikan diri mereka secara lebih personal, tanpa tekanan untuk menyesuaikan diri dengan standar kecantikan yang sempit.
Pergeseran dari kontes kecantikan sebagai sarana pemberdayaan sejalan dengan meningkatnya kekhawatiran tentang kesehatan mental di kalangan generasi muda, khususnya perempuan.
First Post dalam publikasinya menyatakan bahwa, penggantian kontes kecantikan dengan sharing platform menunjukan bahwa penyelenggara bertujuan untuk menciptakan ruang yang aman, di mana para perempuan muda dapat berbagi tantangan dan keberhasilan mereka.
Dengan menampilkan kisah-kisah ketangguhan dan kesuksesan dari para perempuan dari berbagai latar belakang, inisiatif ini diharapkan bisa menginspirasi generasi muda untuk mengejar impian mereka tanpa dihalangi oleh ekspektasi masyarakat mengenai standar kecantikan maupun perilaku tradisional.
Baca juga: Profil Victoria Kjaer Theilvig, Miss Denmark Pertama yang Jadi Miss Universe 2024
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Nantinya wadah Miss Netherlands akan menjadi platform guna dukung pemberdayaan kesehatan mental, keragaman sampai media sosial yang lekat dengan kehidupan kawula muda dengan nama Belanda Niet Meer van Deze Tijd atau No Longer of This Time.
Adapun, ajang Miss Netherlands pertama kali digelar pada 1989, yang merupakan evolusi dari kontes sebelumnya seperti Miss Holland, yang dimulai pada 1930-an. Selama lebih dari tiga dekade, Miss Netherlands menjadi wadah bagi para wanita untuk bersaing memperebutkan gelar, yang akan membawa pesertanya mewakili Belanda di ajang lebih tinggi seperti Miss World dan Miss Universe.
Meskipun pada awalnya berfokus pada kecantikan, kontes ini secara bertahap beradaptasi untuk memasukkan elemen tanggung jawab sosial dan advokasi. Akan tetapi, seiring dengan berkembangnya nilai-nilai masyarakat, begitu pula persepsi tentang kecantikan dan pemberdayaan yang oleh banyak pihak mulai dikritisi.
Baca juga: Penampilan Clara Shafira di Miss Universe 2024, Gaun Malam hingga Kostum Nasional
Dilansir dari NDTV pada Desember 2024, manajemen mengumumkan penghentian kontes Miss Netherlands dengan pernyataan. "Waktu telah berubah dan kami juga berubah seiring dengan perjalanan waktu," demikian pernyataan tertulis penyelenggara.
Miss Netherlands bertransformasi menjadi platform pemberdayaan dengan nama No Longer of This Time, yang bertujuan untuk menginspirasi para perempuan muda melalui cerita bermakna, bukan ajang kompetisi yang mengacu kecantikan semata.
Platform ini nantinya akan menekankan pada kegiatan berbagi pengalaman yang berkaitan dengan kesehatan mental dan perjuangan pribadi melawan standar kecantikan yang tidak realistis, yang kerap kali dilanggengkan oleh media sosial.
Direktur dari inisiatif baru ini, Monica van Ee, dalam publikasi NDTV mengartikulasikan sebuah visi di mana “tidak ada lagi mahkota” yang melambangkan kesuksesan dari platform yang diusungnya ke depan. Sebagai gantinya, kisah-kisah otentik tentang perjuangan individu sesuai dengan tema yang digagas akan lebih ditekankan.
Platform baru ini akan berfokus pada dukungan, penghargaan dan proses membina lingkungan, yang memungkinkan wanita dapat mengekspresikan diri mereka secara lebih personal, tanpa tekanan untuk menyesuaikan diri dengan standar kecantikan yang sempit.
Pergeseran dari kontes kecantikan sebagai sarana pemberdayaan sejalan dengan meningkatnya kekhawatiran tentang kesehatan mental di kalangan generasi muda, khususnya perempuan.
First Post dalam publikasinya menyatakan bahwa, penggantian kontes kecantikan dengan sharing platform menunjukan bahwa penyelenggara bertujuan untuk menciptakan ruang yang aman, di mana para perempuan muda dapat berbagi tantangan dan keberhasilan mereka.
Dengan menampilkan kisah-kisah ketangguhan dan kesuksesan dari para perempuan dari berbagai latar belakang, inisiatif ini diharapkan bisa menginspirasi generasi muda untuk mengejar impian mereka tanpa dihalangi oleh ekspektasi masyarakat mengenai standar kecantikan maupun perilaku tradisional.
Baca juga: Profil Victoria Kjaer Theilvig, Miss Denmark Pertama yang Jadi Miss Universe 2024
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.