Nikita Willy menggunakan metode water birth selama proses persalinan anak keduanya. (Sumber gambar: Nikita Willy/Instagram)

Apa Itu Water Birth? Teknik Persalinan Anak Kedua Nikita Willy

18 December 2024   |   12:28 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Selebritas Nikita Willy melahirkan anak keduanya pada Minggu (15/12/2024) di Amerika Serikat. Kabar bahagia itu diumumkan oleh Nikita melalui akun Instagram pribadinya pada Selasa (17/12/2024). Sang anak kedua diberi nama Nael Idrissa Djokosoetono. 

Lewat akun Instagramnya, Nikita tampak mengunggah momen-momen dirinya berada dalam sebuah bak besar berisi air, sambil mendekap sang bayi. Di beberapa foto, tampak juga Nikita didampingi oleh suaminya, Indra Priawan Djokosoetono, dan anak pertamanya yang bernama Issa Xander Djokosoetono.

"15 Desember 2024. Nael Idrissa Djokosoetono telah bergabung bersama kami di dunia ini, dibuai dalam kehangatan rumah dan dikelilingi oleh mereka yang paling menyayangi kami," demikian tulis Nikita lewat akun @nikitawillyofficial94. 

Baca juga: Arti Nama Anak Kedua Nikita Willy, Nael Idrissa Djokosoetono yang Penuh Makna
 

Nikita Willy diketahui menggunakan metode water birth selama proses persalinan anak keduanya. Persalinan dengan metode itu belakangan cukup populer dipilih sebagai metode persalinan yang dapat memberikan keuntungan yaitu pengurangan rasa nyeri selama proses melahirkan. 

Mengutip The Mother Baby Center, water birth adalah proses persalinan atau melahirkan di dalam sebuah bak yang berisi air hangat. Water birth dapat dipilih sebagai metode persalinan bagi ibu hamil cukup bulan tanpa disertai penyulit menjalani proses persalinan dengan jalan berendam dalam air hangat. 

Teknik persalinan di air ini dilatarbelakangi dengan kondisi bayi yang telah berada di kantong cairan ketuban selama 9 bulan, sehingga melahirkan di lingkungan yang sama dinilai lebih lembut bagi bayi serta mengurangi stres dan ketegangan pada ibu. 
 

Manfaat Teknik Water Birth

Banyak perempuan yang menyebut bahwa melahirkan di dalam air membuat prosesnya berjalan lebih tenang dan rileks, dengan risiko sakit yang lebih sedikit.

Penelitian menemukan bahwa saat wanita yang akan melahirkan berada di air hangat yang dalam, endorfin yang menghambat rasa sakit akan membanjiri otak mereka dan membuat mereka berada dalam kondisi kesadaran dan relaksasi yang berbeda.

Selain itu, teknik water birth juga membantu mempermudah proses persalinan, sebagaimana dikutip dari situs RS Sardjito. Melahirkan di dalam air dapat membuat ibu lebih mudah untuk mengejan dalam posisi duduk atau jongkok sehingga memungkinkan untuk membuat proses persalinan menjadi lebih singkat. Termasuk, mengurangi penggunaan analgesik selama persalinan dan kecemasan yang terjadi selama persalinan.

Sementara itu, menurut American Pregnancy Association, teknik water birth juga memiliki sejumlah manfaat lainnya bagi ibu meliputi:
  • Pada tahap akhir persalinan, air terbukti dapat meningkatkan energi wanita;
  • Efek daya apung mengurangi berat tubuh ibu, sehingga memungkinkan pergerakan bebas dan posisi baru;
  • Daya apung mendorong kontraksi rahim yang lebih efisien dan sirkulasi darah yang lebih baik, sehingga menghasilkan oksigenasi yang lebih baik pada otot-otot rahim, berkurangnya rasa sakit bagi ibu, dan lebih banyak oksigen bagi bayi;
  • Berendam dalam air sering kali membantu menurunkan tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh kecemasan;
  • Air dapat mengurangi hormon terkait stres, sehingga memungkinkan tubuh ibu memproduksi endorfin yang berfungsi menghambat rasa sakit;
  • Air menyebabkan perineum menjadi lebih elastis dan rileks, mengurangi kejadian dan tingkat keparahan robekan serta perlunya episiotomi dan jahitan;
  • Saat wanita yang hendak melahirkan menjadi rileks secara fisik, serta mampu rileks secara mental dan lebih mampu berfokus pada proses melahirkan;
  • Karena air memberikan rasa privasi yang lebih besar, hal itu dapat mengurangi hambatan, kecemasan, dan ketakutan.


Kriteria Kesehatan Water Birth

Teknik water birth atau melahirkan di dalam air dapat dilakukan baik di rumah sakit, pusat bersalin, ataupun di rumah yang idealnya berada di bawah perawatan dokter atau bidan. Ada beberapa kriteria kesehatan yang perlu dipenuhi bagi ibu melahirkan untuk memastikan keselamatan diri dan bayinya selama persalinan dalam air, seperti berikut ini.
  • Kehamilan cukup bulan dan risiko rendah. Persalinan terjadi setelah 37 minggu, dimana kondisi ibu dan bayi sehat selama kehamilan. 
  • Bebas dari infeksi dan kondisi medis lainnya. Wanita dengan diabetes gestasional, preeklamsia, hambatan pertumbuhan intrauterin, dan prematuritas sebaiknya tidak melahirkan di air.
  • Hamil dengan satu bayi (bukan kembar, kembar tiga, dan sebagainya). Melahirkan bayi kembar terkadang memerlukan bantuan atau intervensi ekstra dari penyedia layanan kesehatan, yang bisa menjadi rumit jika berada di bak air.
  • Tidak memiliki riwayat tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi selama kehamilan dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah ke plasenta, yang dapat membahayakan bayi dan memerlukan pemantauan yang cermat.
  • Tidak memiliki riwayat kelainan pendarahan. Masalah pendarahan serius selama kehamilan kemungkinan memerlukan perencanaan persalinan yang saksama.
  • Tidak ada komplikasi selama kehamilan atau persalinan. Termasuk, bukan termasuk persalinan spontan atau persalinan yang diinduksi) setelah 37 minggu, serta dipastikan ibu dan bayi sehat selama kehamilan.
  • Harus memenuhi kriteria BMI sebelum kehamilan. Adapun, sangat penting untuk berdiskusi dengan penyedia layanan kesehatan tentang manfaat dan risiko melahirkan di air selama kehamilan, sehingga siap saat waktunya melahirkan bayi.

Sementara itu, ada sebagian wanita dengan kondisi tertentu yang sebaiknya tidak melahirkan dengan metode water birth di antaranya adalah.
  • Berusia kurang dari 17 tahun atau lebih dari 35 tahun
  • Sedang mengalami infeksi
  • Mengalami komplikasi kehamilan, seperti pre-eklampsia, diabetes atau penyakit jantung
  • Bayi kembar atau lebih
  • Usia bayi prematur
  • Posisi bayi sungsang
  • Diperkirakan melahirkan bayi yang berbobot besar
  • Memiliki kondisi yang mengharuskan proses melahirkan untuk dimonitor secara teratur dan tidak dapat dilakukan di kolam


Risiko Melahirkan dengan Water Birth

Meskipun memiliki sejumlah kelebihan, melahirkan dengan menggunakan teknik water birth juga memiliki beberapa risiko seperti dilansir dari Web MD berikut ini.
  • Ibu atau bayi mungkin terkena infeksi.
  • Tali pusar dapat putus sebelum bayi keluar dari air.
  • Suhu tubuh bayi mungkin terlalu tinggi atau terlalu rendah.
  • Bayi mungkin menghirup atau menelan air mandi.
  • Bayi mungkin mengalami kejang atau tidak dapat bernapas. 
Baca juga: Begini Keuntungan & Risiko Persalinan dengan Metode Water Birth

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 
 

SEBELUMNYA

Febriansyah Pemeran Borek di Film Laskar Pelangi Meninggal Dunia

BERIKUTNYA

Bisnis Hamper Kian Moncer Menjelang Natal dan Tahun Baru

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: