Ilustrasi mata. (Sumber gambar: Freepik)

5 Penyebab Mata Tegang, Tak Sekadar Karena Lama Pakai Gawai

06 December 2024   |   15:30 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Kesehatan mata menjadi isu krusial di tengah penggunaan gawai yang semakin masif. Tak dipungkiri, mayoritas masyarakat Indonesia terbilang hampir 24 jam tidak bisa lepas dari perangkat teknologi ini hingga menimbulkan ketidaknyamanan di area penglihatan.

Pendiri SILC Lasik Center dr. Sophia Pujiastuti menerangkan, penggunaan gawai secara rutin dan dengan durasi yang lama, dapat menimbulkan mata lelah hingga tegang. Adapun mata lelah terjadi ketika mata terasa mulai pedas hingga penglihatan mulai kabur.  

Baca juga: Kenali Gejala & Penyebab Mata Silinder atau Astigmatisme
 

Sementara itu, ketegangan mata terkadang bukan hanya berdampak pada penglihatan yang buram, melainkan juga rasa tegang di bagian otot leher dan otot bahu, hingga kemudian menyebabkan sakit kepala. "Area sekitar mata juga terasa berat dan tidak nyaman, seperti terasa kaku dan tertekan," ujarnya, Rabu (4/12/2024).
 
Sophia menyebut, penyebab mata tegang dan mata lelah bisa sama. Gejala-gejala yang muncul, misalnya penglihatan buram, juga sama-sama bersifat sementara. Namun, pada mata yang tegang, level sakit kepala yang muncul bisa berbeda-beda pada tiap pasien.

Setidaknya ada 5 penyebab mata tegang yang paling umum. Apa saja? Berikut penjelasan lengkapnya.
 

1. Kelainan Refraksi

Kelainan refraksi terjadi ketika seseorang yang harusnya menggunakan kacamata, tetapi tidak memakainya. Kelainan refraksi berupa miopia (mata minus), hipermetropia (mata plus), atau astigmatisma (mata silinder). 

Tidak sedikit orang sadar dirinya memiliki kelainan refraksi, karena tidak pernah melakukan pemeriksaan. Atau,  tidak mengganti ukuran lensa ketika kondisi kelainan mata berubah. 

Misal, pakai kacamata minus 3 dioptri, padahal seharusnya sudah memakai ukuran minus 4 dioptri. "Saat mata terus digunakan untuk melakukan aktivitas, lama-kelamaan mata akan terasa tidak nyaman," tutur Sophia.
 

2. Digital Eye Strain

Pekerjaan yang menuntut untuk terus-menerus menatap layar monitor berdampak pada mata tegang. Untuk mengatasi penyebab ini, Dokter Sophia menyarankan menerapkan prinsip 20-20-20. Setelah 20 menit bekerja, alihkan pandangan sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik. Setelah itu, bisa bekerja lagi. 
 

3. Fokus Pada Satu Pekerjaan

Ketika terus-menerus memfokuskan mata pada satu pekerjaan yang membutuhkan detail, misalnya menjahit, lama-kelamaan mata akan terasa tegang. Kondisi akan semakin buruk, jika ditambah postur tubuh yang tidak baik. Misalnya, menunduk dalam waktu lama, sehingga otot-otot pundak dan leher akan merasa sakit. 

 
4. Pencahayaan Kurang

Membaca di ruang dengan pencahayaan remang-remang akan membuat mata bekerja terlalu keras untuk fokus pada tulisan. Akibatnya, mata akan menjadi tegang. 

Untuk mencegah hal ini, Sophia menyarankan agar tidak menempatkan sumber cahaya di belakang. Letakkan lampu di tempat yang tepat. Misalnya, ketika menulis dengan tangan kanan, sumber cahaya diletakkan di sebelah kiri, sehingga penerangannya cukup.
 

5. Mata Kering

Ketika sudah sangat fokus mengerjakan sesuatu, sering kali Genhype lupa berkedip bukan? Padahal, berkedip mempunyai tujuan tersendiri. 

Menurut Sophia, ketika berkedip, mata akan membasahi kornea. Kornea terdiri atas lima lapisan dengan epitel sebagai yang terluar. Di atas epitel terdapat lapisan air mata. 

"Saat fokus membaca atau menggunakan laptop, dan mata Anda kering, Anda akan merasakan lelah pada mata, yang bisa berujung pada ketegangan mata," tururnya.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Sherina Munaf Raih 2 Penghargaan di AMI Awards 2024

BERIKUTNYA

Taeyang BigBang Gelar Konser di Jakarta 25 Januari 2025, Cek Harga Tiketnya

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: