Waspada Lengan Bengkak, Bisa Jadi Gejala Covid-19 Lho
15 May 2021 |
16:01 WIB
Gejala Covid-19 terus berkembang seiring dengan penelitian yang dilakukan terhadap virus mematikan ini. Gejalanya bisa ringan hingga berat seperti terjadinya pembekuan darah.
Baru-baru ini, para peneliti di Sekolah Kedokteran Rutgers Robert Wood Johnson, New Jersey, negara bagian Amerika Serikat melaporkan kasus pembekuan darah langka di lengan. Kondisi ini terjadi pada pria sehat dan aktif berusia 85 tahun.
“Pasien datang ke dokter perawatan primernya dengan keluhan bengkak di lengan kiri. Dia didiagnosis dengan pembekuan darah di lengan atas dan infeksi Covid-19 tanpa gejala," kata Payal Parikh, seorang asisten profesor kedokteran di Sekolah Kedokteran Rutgers Robert Wood Johnson, yang memimpin penelitian ini.
Dikatakan Parikh seringkali pembekuan darah didahului oleh kondisi peradangan kronis yang diperburuk oleh imobilitas, dan jarang terjadi pada pasien yang sehat dan aktif.
Padahal nih, sebagian besar kasus trombosis vena dalam terjadi di kaki. Hanya sekitar 10 persen penggumpalan darah terjadi di lengan dan dari kasus-kasus tersebut hanya 9 persen yang kambuh.
“Ini memprihatinkan karena pada 30 persen pasien tersebut, bekuan darah bisa merambat ke paru-paru dan bisa berakibat fatal,” kata Parikh.
Selain itu katanya komplikasi lain yang melumpuhkan bisa terjadi, termasuk pembengkakan yang terus-menerus, nyeri, dan lengan lemas.
Adanya temuan ini, setidaknya para dokter bisa lebih sigap mempertimbangkan pengujian trombosis vena dalam dan Covid-19 pada pasien yang datang dengan keluhan pembengkakan di lengan.
Buat kamu yang sebelumnya pernah didiagnosis menderita trombosis vena dalam atau memiliki penyakit medis kronis yang membuat kamu cenderung mengalami pembekuan darah seperti hemofilia, hati-hati risiko kambuh ketika kamu terinfeksi Covid-19. Jadi, sebisa mungkin lindungi diri kamu agar tidak terinfeksi virus ini, ya!
Editor: Indyah Sutriningrum
Baru-baru ini, para peneliti di Sekolah Kedokteran Rutgers Robert Wood Johnson, New Jersey, negara bagian Amerika Serikat melaporkan kasus pembekuan darah langka di lengan. Kondisi ini terjadi pada pria sehat dan aktif berusia 85 tahun.
“Pasien datang ke dokter perawatan primernya dengan keluhan bengkak di lengan kiri. Dia didiagnosis dengan pembekuan darah di lengan atas dan infeksi Covid-19 tanpa gejala," kata Payal Parikh, seorang asisten profesor kedokteran di Sekolah Kedokteran Rutgers Robert Wood Johnson, yang memimpin penelitian ini.
Dikatakan Parikh seringkali pembekuan darah didahului oleh kondisi peradangan kronis yang diperburuk oleh imobilitas, dan jarang terjadi pada pasien yang sehat dan aktif.
Padahal nih, sebagian besar kasus trombosis vena dalam terjadi di kaki. Hanya sekitar 10 persen penggumpalan darah terjadi di lengan dan dari kasus-kasus tersebut hanya 9 persen yang kambuh.
“Ini memprihatinkan karena pada 30 persen pasien tersebut, bekuan darah bisa merambat ke paru-paru dan bisa berakibat fatal,” kata Parikh.
Selain itu katanya komplikasi lain yang melumpuhkan bisa terjadi, termasuk pembengkakan yang terus-menerus, nyeri, dan lengan lemas.
Adanya temuan ini, setidaknya para dokter bisa lebih sigap mempertimbangkan pengujian trombosis vena dalam dan Covid-19 pada pasien yang datang dengan keluhan pembengkakan di lengan.
Buat kamu yang sebelumnya pernah didiagnosis menderita trombosis vena dalam atau memiliki penyakit medis kronis yang membuat kamu cenderung mengalami pembekuan darah seperti hemofilia, hati-hati risiko kambuh ketika kamu terinfeksi Covid-19. Jadi, sebisa mungkin lindungi diri kamu agar tidak terinfeksi virus ini, ya!
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.