Badan Karantina Indonesia melakukan pemeriksaan terhadap anggur shine muscat (Sumber gambar: laman Badan Karantina Indonesia)

Badan Karantina Periksa Keamanan Anggur Shine Muscat di Tanjung Perak Surabaya

30 October 2024   |   12:49 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Seiring ditemukannya residu bahan kimia berbahaya dalam anggur jenis Shine Muscat di Thailand, Badan Karantina Indonesia melakukan sidak ke tempat pemeriksaan karantina di Tanjung Perak, Surabaya. Hal itu, untuk memastikan keamanan produk impor sebelum dipasarkan di Indonesia. 

Kepala Badan Karantina Indonesia Sahat M. Panggabean mengatakan sidak ini bertujuan untuk memastikan seluruh komoditas tumbuhan (buah dan sayuran) yang masuk ke Indonesia telah melalui pengawasan yang ketat.

“Serta memenuhi persyaratan karantina tumbuhan termasuk standar keamanan pangan sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (30/10/2024).

Baca juga: Awas, Ditemukan Residu Bahan Kimia Berbahaya dalam Anggur Shine Muscat

Balai karantina memiliki sistem yang terintegrasi dalam mencegah organisme pengganggu tumbuhan melalui proses karantina dan pengawasan keamanan pangan segar asal tumbuhan, yang berlaku untuk semua  komoditas yang masuk ke dalam negeri.  

Dalam prosesnya, Badan Karantina Indonesia memiliki layanan digital bernama Prior Notice. Sistem ini mengharuskan pengusaha di negara asal untuk mengirimkan dokumen pendukung sebagai langkah antisipasi sebelum barang yang dikirim sampai di Indonesia.

Dengan begitu, dia mengklaim bahwa prosedur pemasukan komoditas dari luar negeri ke Indonesia juga lebih aman dan memenuhi aspek biosecurity protection selain memiliki proses yang cepat.

Sahat juga menegaskan bahwa prosedur memasukkan komoditas di pelabuhan juga harus sesuai dengan regulasi karantina yang berlaku. Salah satu di antaranya adalah tahap verifikasi dokumen dan inspeksi fisik.

“Prosedur ini tidak hanya memastikan keamanan pangan, tetapi juga meminimalisir risiko masuknya organisme pengganggu tumbuhan karantina [OPTK] yang bisa berdampak terhadap kelestarian tanaman lokal dan keseimbangan ekosistem," katanya.

Komoditas tumbuhan yang masuk juga sudah melalui proses Analisis Risiko Organisme Pengganggu Tumbuhan (AROPT) untuk menentukan manajemen risiko yang tepat. Langkah ini merupakan upaya dari badan untuk mencegah OPTK yang mungkin terbawa dalam komoditas.

Selain itu, dia menambahkan, badan juga melakukan penilaian risiko aspek keamanan pangan melalui mekanisme rekognisi/pengakuan sistem keamanan pangan negara asal maupun registrasi laboratorium penguji keamanan pangan di negara asal.

Sahat berharap dapat memastikan bahwa setiap komoditas yang masuk ke Indonesia aman dikonsumsi oleh masyarakat dengan pengawasan yang ketat.

Untuk diketahui, Thai Pesticide Alert Network (Thai-PAN) bekerja sama dengan Chalardsu Magazine and the Foundation for Consumers menemukan residu bahan kimia pertanian yang melebihi standar dalam anggur Shine Muscat yang menjadi sampel pengujian. Residu tersebut beberapa di antaranya berbahaya bagi tubuh.

Dikutip dari laman Thai Pesticide Alert Network, pengujian dilakukan terhadap 24 sampel anggur Shine Muscat secara acak di seluruh Bangkok dan sekitarnya. 24 sampel tersebut dibeli secara acak dari pesanan daring. 7 sampel di antaranya berasal dari toko dan pasar. Sementara itu, 15 lainnya berasal dari pasar modern. Namun, hanya 9 sampel yang diidentifikasi dari China.

Baca juga: 5 Buah Anggur Budidaya Lokal yang Manis dan Renyah Pengganti Shine Muscat

Prakchon Usap, koordinator Thai Pesticide Alert Network, mengatakan bahwa pihaknya mengirimkan 24 sampel anggur Shine Muscat ke laboratorium BVAQ yang memiliki akreditasi ISO 17025 untuk menganalisa residu pestisida.

Menurutnya, hasil pengujian menunjukkan 95,8 persen sampel anggur Shine Muscat atau 23 dari 24 sampel memiliki residu toksik di atas batas legal.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Genteng House, Rumah Tumbuh Unik di Bekasi yang Memanfaatkan Material Bekas

BERIKUTNYA

LILIES Merapat! Tiket Meetup Lisa BLACKPINK Turun Harga, Paling Mahal Rp3,8 Juta

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: