Fesyen Glamor Songket Palembang Rancangan Maya Ratih dan Temma Prasetio Hadir di JFW 2025
28 October 2024 |
17:47 WIB
Jakarta Fashion Week (JFW) 2025 mempersembahkan peragaan busana bertajuk Menenun Benang Emas Sriwidjaja. Mengeksplorasi kain songket Palembang dalam setiap busananya, karya desainer Maya Ratih dan Temma Prasetio ini menghadirkan koleksi busana wastra nan mewah.
Berkolaborasi dengan PT Pupuk Indonesia, melalui Perkumpulan Istri Karyawan Pupuk Indonesia (PIKA-PI), program ini mengajak para pengrajin songket Palembang yang tergabung sebagai UMKM binaan untuk menghasilkan koleksi kain wastra songket khas Palembang yang sarat akan nilai budaya Indonesia.
Baca juga: Eksplorasi Kain Ramah Lingkungan Karya Adrie Basuki sampai Digo Designs di JFW 2025
Songket Palembang tersebut kemudian disulap oleh tangan-tangan terampil para desainer, menjadi busana wanita dan pria yang menawan. Maya Ratih menampilkan deretan busana wanita yang memadukan keindahan kain warisan nusantara, songket Palembang dengan bahan-bahan mewah seperti jacquard, velvet, taffeta dan linen.
Sementara Temma Prasetio menampilkan deretan busana pria dari kain songket Palembang dengan pewarna alami yang indah menjadi sebuah koleksi busana yang tidak hanya stylish dan trendi, namun juga memiliki daya pakai yang tinggi.
Pemilihan kain songket dalam koleksi ini memiliki makna khusus, mencerminkan perjalanan back to the beginning atau kembali ke awal. Kain songket juga menjadi salah satu warisan budaya tertua di Indonesia.
Kombinasi ini menghasilkan karya wastra baru yang menggabungkan keindahan tradisi lokal dengan sentuhan modern. Koleksi ini menampilkan dua motif baru, yakni Setir Nahkoda Kapal dan Burung Phoenix.
Motif Setir Nahkoda Kapal melambangkan kendali, visi, dan tekad untuk menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan. Motif ini melambangkan kekuatan individu untuk menentukan arah kehidupan mereka. Nakhoda dalam motif ini menunjukkan bahwa setiap orang dapat menentukan arah hidupnya sendiri, serta pentingnya keseimbangan dalam mengambil keputusan.
Sementara motif Burung Phoenix, layaknya sang burung yang bangkit dari abu, motif ini menunjukkan ketangguhan budaya nusantara untuk lahir kembali dengan semangat baru di zaman modern. Burung Phoenix juga menggambarkan pentingnya evolusi agar tetap relevan dan tidak terlekang waktu. Keduanya menjadi simbol perjalanan hidup yang penuh makna.
Koleksi ini mengedepankan fleksibilitas dan adaptasi dengan menyelaraskan budaya tradisional dan modernisasi melalui palet warna earth tone yang populer di kalangan generasi Z dan Alpha. Pilihan warna ini menambah kesan segar pada kain songket tanpa menghilangkan esensi budaya Palembang yang khas, menciptakan efek yang timeless.
Dirancang untuk dapat digunakan sehari-hari, kain songket dalam koleksi ini mudah dilakukan mix and match, menjadikannya pilihan elegan untuk berbagai kegiatan, sambil ikut mempertahankan nilai budaya yang tinggi, sehingga diharapkan memiliki daya pakai yang tinggi.
Baca juga: Inspirasi Busana Kasual di JFW 2025, Ada 3Mongkis sampai Haidee & Orlin
Setiap busananya dibuat dengan material mewah seperti jacquard, velvet, taffeta dan linen untuk memberikan kesan glamour, desain dalam koleksi wanita memadu padankan inspirasi gaya modern dan kekayaan budaya Indonesia.
Sedangkan untuk koleksi pria, pilihan mode style boxy yang digabungkan dengan kain sarung menjadi kekuatan fusion antara desain kontemporer dan tradisional.
Editor: Fajar Sidik
Berkolaborasi dengan PT Pupuk Indonesia, melalui Perkumpulan Istri Karyawan Pupuk Indonesia (PIKA-PI), program ini mengajak para pengrajin songket Palembang yang tergabung sebagai UMKM binaan untuk menghasilkan koleksi kain wastra songket khas Palembang yang sarat akan nilai budaya Indonesia.
Baca juga: Eksplorasi Kain Ramah Lingkungan Karya Adrie Basuki sampai Digo Designs di JFW 2025
Songket Palembang tersebut kemudian disulap oleh tangan-tangan terampil para desainer, menjadi busana wanita dan pria yang menawan. Maya Ratih menampilkan deretan busana wanita yang memadukan keindahan kain warisan nusantara, songket Palembang dengan bahan-bahan mewah seperti jacquard, velvet, taffeta dan linen.
Koleksi Maya Ratih (Sumber Foto: Hypeabis.id/Fanny Kusumawardhani)
Sementara Temma Prasetio menampilkan deretan busana pria dari kain songket Palembang dengan pewarna alami yang indah menjadi sebuah koleksi busana yang tidak hanya stylish dan trendi, namun juga memiliki daya pakai yang tinggi.
Pemilihan kain songket dalam koleksi ini memiliki makna khusus, mencerminkan perjalanan back to the beginning atau kembali ke awal. Kain songket juga menjadi salah satu warisan budaya tertua di Indonesia.
Kombinasi ini menghasilkan karya wastra baru yang menggabungkan keindahan tradisi lokal dengan sentuhan modern. Koleksi ini menampilkan dua motif baru, yakni Setir Nahkoda Kapal dan Burung Phoenix.
Koleksi Temma Prasetio (Sumber Foto: Hypeabis.id/Fanny Kusumawardhani)
Motif Setir Nahkoda Kapal melambangkan kendali, visi, dan tekad untuk menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan. Motif ini melambangkan kekuatan individu untuk menentukan arah kehidupan mereka. Nakhoda dalam motif ini menunjukkan bahwa setiap orang dapat menentukan arah hidupnya sendiri, serta pentingnya keseimbangan dalam mengambil keputusan.
Sementara motif Burung Phoenix, layaknya sang burung yang bangkit dari abu, motif ini menunjukkan ketangguhan budaya nusantara untuk lahir kembali dengan semangat baru di zaman modern. Burung Phoenix juga menggambarkan pentingnya evolusi agar tetap relevan dan tidak terlekang waktu. Keduanya menjadi simbol perjalanan hidup yang penuh makna.
Koleksi ini mengedepankan fleksibilitas dan adaptasi dengan menyelaraskan budaya tradisional dan modernisasi melalui palet warna earth tone yang populer di kalangan generasi Z dan Alpha. Pilihan warna ini menambah kesan segar pada kain songket tanpa menghilangkan esensi budaya Palembang yang khas, menciptakan efek yang timeless.
Busana karya Temma Prasetio dengan Songket Palembang (Sumber Foto: Hypeabis.id/Fanny Kusumawardhani)
Dirancang untuk dapat digunakan sehari-hari, kain songket dalam koleksi ini mudah dilakukan mix and match, menjadikannya pilihan elegan untuk berbagai kegiatan, sambil ikut mempertahankan nilai budaya yang tinggi, sehingga diharapkan memiliki daya pakai yang tinggi.
Baca juga: Inspirasi Busana Kasual di JFW 2025, Ada 3Mongkis sampai Haidee & Orlin
Setiap busananya dibuat dengan material mewah seperti jacquard, velvet, taffeta dan linen untuk memberikan kesan glamour, desain dalam koleksi wanita memadu padankan inspirasi gaya modern dan kekayaan budaya Indonesia.
Sedangkan untuk koleksi pria, pilihan mode style boxy yang digabungkan dengan kain sarung menjadi kekuatan fusion antara desain kontemporer dan tradisional.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.