Denny Malik & Helmy Yahya Bawa Nostalgia 80-an di Lintas Melawai Vol. 2 2024

Suasana malam di Taman Kota Peruri, Jakarta Selatan, dipenuhi euforia nostalgia saat Denny Malik, penyanyi legendaris yang populer pada medio 80-an itu, tampil dengan sajian musik memukau dalam gelaran hari kedua Lintas Melawai Vol. 2 2024.

Panggung megah yang berdiri di ruang terbuka hijau kawasan Jakarta Selatan itu menjelma menjadi mesin waktu. Dentum drum, petikan gitar, dan suara khas Denny Malik mengantarkan para penonton sejenak kembali berada di era-era musik 80-an.

Baca juga: Lineup Lintas Melawai Vol. 2 Hari ke-2, Ada Deddy Dhukun hingga Kla Project

Penyanyi kelahiran 1963 itu tampil dalam format Denny Malik Entertainment. Membuka penampilannya, para penari latar dengan tampilan nyentrik khas fesyen 80-an menyeruak dari samping kanan dan kiri penonton. Mereka bergerak dengan lincah mengajak para penonton ikut berdansa.

Saat sedang asyik berdansa, Denny Malik lantas muncul. Mereka kemudian memainkan medley beberapa lagu populer, seperti Galih & Ratna hingga Pesta.
  Tampil necis seirama dengan para penari latar, Denny malam ini memakai setelan jin dan kaos hitam. Namun, dia membalutnya lagi dengan jaket berumbai warna-warni.

Seusai medley, Denny menyambung penampilannya dengan lagu Jalan-Jalan Sore. Penyanyi berusia 61 tahun itu masih tampil tanpa celah saat membuka penampilannya.

Suara penyanyi gaek ini masih stabil, bahkan ketika di bagian rap di lagu tersebut. Meski kemudian, ketika lagunya selesai, napasnya yang terengah memang tak bisa begitu saja disembunyikan.

"Gila ya. Lagu ini masih saja sering dinyanyikan. Waktu itu dibuat saat saya masih 25 tahun, sekarang usia saya kepala enam plus satu. Gak tau diri, kacau," ucap Denny saat jeda lagu.

Denny yang juga adalah penggagas festival merasa senang Lintas Melawai Vol. 2 kembali berjalan. Jika tahun lalu acara digelar di samping terminal Blok M, kali ini digelar lebih megah di Taman Kota Peruri. Dia berharap pesta musik 80-an selama tiga hari ini akan membawa kesan mendalam bagi banyak orang.

Bagi Denny, medio 80-an sampai 80-an memang punya sesuatu yang spesial. Sebab, pada era itu, banyak lagu yang hit tercipta, bahkan hingga kini masih didengarkan banyak orang. Pada era itu pula, fesyen, film, dan kesenian lain berkembang sangat pesat.

Pada hari kedua ini, Denny hanya membawakan satu lagu. Berbeda dengan hari pertama yang penuh totalitas. Kendati demikian, tembang Jalan-Jalan Sore telah mampu memantik rasa kenangan bagi banyak penonton.
  Kejutan terjadi, Helmy Yahya tiba-tiba muncul ke atas panggung. Pembawa acara top Indonesia itu ikut meramaikan pesta musik pada hari kedua ini. Dirinya menyumbang satu lagu, yakni Asmara Dara yang dipopulerkan band SMASH.

Saat jeda lagu, Helmy sempat berujar kalau mengenang lewat lagu kerap menimbulkan perasaan yang bergejolak. Sebab, mengenang, lanjutnya, selalu berkaitan dengan dua hal, yakni jatuh cinta dan ditolak cinta di masa lalu.

Helmy mengatakan dirinya merasa beruntung bisa menjalani remaja pada era 80-an. Menurutnya, era ini memang punya banyak hal-hal menarik. Ketika lagu-lagu dahulu banyak yang bernuansa kesedihan, era 80-an muncul menawarkan pop culture baru dengan lahirnya Chrisye, Guruh, dan masih banyak lainnya.

"Dari sini pop kreatif Indonesia mulai dibangun dengan warna yang baru lagi," imbuhnya.

Meski bukan penyanyi tulen, penampilan penggagas Lintas Melawai itu cukup menghibur. Beberapa kali tepuk tangan berdurasi panjang juga tercipta. Tanda sebuah kepuasan dari penonton terhadap penampilannya.

Pada hari kedua gelarannya, festival musik yang mengusung pop culture era 80-an ini akan menghadirkan sejumlah penampil spesial dari sederet musisi legendaris. Seperti tahun sebelumnya, Lintas Melawai menjadi panggung budaya yang menampilkan berbagai kesenian yang sempat populer pada medio 80an.

Beberapa penampil hari ini adalah Denny Malik Entertainment, Yana Julio & Lita Zen, Harvey Malaihollo, Ita Purnamasari, Chaplin Band, Libels, Deddy Dhukun, KLA Project Festival yang digagas Helmy Yahya dan Denny Malik menyediakan wadah bagi semua kalangan untuk mengekspresikan diri dalam nuansa retro yang penuh kenangan.

Baca juga: Rekayasa Lalu Lintas Jakarta Running Festival Pada 12-13 Oktober 2024

Editor: Dika Irawan