Wisata di Bali (sumber gambar: Unsplash/Cassie Gallegos)

Etika Liburan di Bali yang Wajib Diketahui Wisatawan

12 October 2024   |   17:30 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Bali masih menjadi destinasi wisata favorit bagi banyak orang. Belum lama ini, Pulau Dewata juga kembali dinobatkan sebagai salah satu destinasi wisata terbaik di dunia dan kali ini memperoleh predikat "The Best Island" dalam DestinAsian Readers’ Choice Awards 2024.

Tak hanya itu, menurut Mastercard Economics Institute (MEI), Bali juga masuk menjadi salah satu destinasi wisata musim panas 2024 di dunia. Pulau Seribu Pura ini menempati peringkat keenam dalam daftar tersebut, setelah Munich, Tokyo, Tirana, Nice, dan Cancun. 

Baca juga: Menikmati Kuliner Laut Berlatar Keindahan Mangrove di Desa Budeng Bali

Ada berbagai alasan mengapa Bali masih menjadi wisata favorit banyak orang. Keindahan alam yang memesona, iklim tropis sepanjang tahun, keramahan penduduknya, kuliner yang autentik, hingga kebudayaannya yang beragam membuat Bali memiliki daya pikat besar bagi wisatawan.

Namun, berkunjung ke Bali tidak boleh asal. Wisatawan sebaiknya mematuhi dan menghormati etika maupun adat istiadat masyarakat setempat.

Mengutip laman resmi Dinas Pariwisata Pemerintah Kota Denpasar, berikut adalah panduan Do and Don't wisatawan ketika berada di Bali:


1. Menghormati Agama Setempat dan Tempat-tempat Suci


Bali merupakan pulau yang mayoritasnya beragama Hindu. Kendati demikian, penganut agama lain, seperti Islam, Kristen, Katolik, Budha, hingga Konghucu juga ada dan saling menjunjung toleransi. Sebagai wisatawan, tentu juga mesti menjaga dan menghormati agama setempat dan tempat-tempat sucinya.

Ketika berada di Bali, wisatawan biasanya akan dengan mudah menjumpai ragam sesajen atau canang. Biasanya canang diletakkan di jalanan, pantai, di depan rumah, atau beragai tempat lainnya. Canang yang berisi bunga dan dupa ini merupakan bagian dari tradisi persembahan sakral yang juga wajib dijawa. Wisatawan diharapkan dapat menghormatinya dengan tidak menginjak, melangkahi atau merusaknya.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by BALI (@explorebali)

 

2. Menghormati Kearifan Bali termasuk Upacara Adat


Bali juga dikenal karena kearifan lokal masyarakat yang beragam, salah satunya adalah upacara adat. Masyarakat Bali umumnya mengadakan upacara adat atau upacara keagamaan di tempat umum, seperti pantai atau jalanan. Ketika menghadiri acara tersebut, sebaiknya wisatawan menghormati setiap gelaran upacara adat.

Hal tersebut bisa dilakukan dengan sederhana, yakni tidak membuat kegaduhan, menghalangi gelaran upacara, maupun membunyikan klakson. Sebab, biasanya pawai upacara adat memang akan membuat jalanan sedikit terhambat. Namun, biasanya wisatawan juga akan diarahkan ke jalan alternatif, sehingga bisa bertanya ke petugas terkait.
 

3. Jangan Merusak Pohon Suci


Dalam kepercayaan umat Hindu, ada beberapa pohon atau tempat yang dianggap suci dan memiliki nilai sakral. Biasanya hal tersebut akan ditandai dengan kain bermotif kotak-kotak hitam putih atau juga biasa disebut kain poleng. Dibungkusnya pohon dengan kain poleng memiliki beberapa tujuan, dari penghormatan hingga perlindungan terhadap pohon. Kain poleng juga dianggap sarana untuk mengundang energi positif dan menolak energi negatif yang bisa menganggu kesucian pohon.


4. Berpakaian Sesuai Tempatnya


Selain menjaga perilaku, etika lain yang mesti dipatuhi ketika di Bali ialah soal berpakaian. Sebab, tidak semua tempat di Bali diperbolehkan berpakaian dengan terbuka. Di tempat-tempat khusus, seperti pura, ada aturan yang mesti dipatuhi.

Beberapa etika berpakaian tersebut misalnya menutup bahu dan lengan atas, mengenakan kain sarung, kenakan kemeja atau blus berlengan, hingga rambut yang ditata rapi. Dengan mematuhi etika, wisatawan dapat menikmati kunjungan dengan lebih nyaman tanpa perlu merusak tatanan masyarakatnya.

 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by BALI (@explorebali)


5. Dilarang Buang Sampah Sembarangan & Gunakan Plastik Daur Ulang


Sebagai sebuah tempat wisata dengan jutaan wisatawan datang setiap tahunnya, Bali menjadi rawan soal permasalahan sampah. Oleh karena itu, wisatawan mesti menjadi bagian dalam menjaga kebersihan berbagai tempat wisata. Caranya ialah dengan membuang sampah di tempatnya. di Bali bahkan ada peraturan daerah (Perda) untuk memberikan sanksi bagi pelanggar, yakni pidana kurungan paling lama 6 bulan dan denda paling banyak Rp50 juta.

Selain itu, Bali juga punya aturan ketat soal penggunaan plastik. Provinsi Bali telah melarang kantong plastik sekali pakai, sedotan plastik, dan polistirena plastik (styrofoam) sejak 1 Juli 2019 melalui Peraturan Gubernur Provinsi Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai. Oleh karena itu, sebaiknya gunakanlah plastik daur ulang.

Baca juga: Cek Hasil Survei Dampak Ekonomi Penyelenggaraan Maybank Marathon Bali 2024

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Ini Alasan Film Tale of The Land Meraih FIPRESCI Prize di Busan International Film Festival 2024

BERIKUTNYA

Cek Jadwal Baru KRL Akibat Rekayasa Pola Operasi yang Berlaku Mulai Malam Ini

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: