5 Film Indonesia Bakal Diputar di Busan International Film Festival 2024
02 October 2024 |
14:12 WIB
Busan International Film Festival (BIFF) kembali diselenggarakan pada 2 Oktober-11 Oktober 2024. Indonesia sekali lagi berpartisipasi dengan mengirimkan sederet karya sineas terbaiknya ke pesta film tahunan terbesar di Asia tersebut.
Setelah tahun lalu masuk ke dalam program Focus Country (negara fokus), partisipasi Indonesia ke panggung perfilman Asia terus konsisten dan tak terputus. Tahun ini, Indonesia kembali mengirimkan 2 film panjang, 1 film pendek, 2 film ko-produksi, 1 projek film, 16 peserta platform, dan 7 peserta producer hub.
Baca juga: Debut Film Sutradara Loeloe Hendra Tale of The Land Bakal Tayang di BIFF 2024
BIFF adalah salah satu agenda penting dalam ekosistem perfilman dunia, khususnya Asia. BIFF adalah dibangun secara perlahan hingga kemudian makin membesar dan seluruh jagad sinema dunia pada akhirnya mengakui reputasi besar festival film ini.
Ajang yang pada mulanya hanya ingin membangun festival film bergengsi dan mempromosikan film Korea ke dunia internasional, kini telah menjadi jembatan untuk mempromosikan film-film Asia ke dunia. Berikut adalah 5 film Indonesia yang diputar di BIFF 2024.
Film Tale of the Land yang disutradarai oleh Loeloe Hendra ini akan tayang perdana (World Premiere) di Busan International Film Festival 2024. Debut film panjang Loeloe Hendra itu akan berkompetisi di program New Currents di festival yang berbasis di Korea Selatan tersebut. Ini adalah program kompetisi yang menampilkan film-film pertama atau kedua dari sutradara-sutradara Asia yang sedang naik daun.
Film yang diproduksi Kawan Kawan Media ini bercerita tentang gadis Dayak bernama May, yang diperankan oleh Shenina Cinnamon. Setelah menyaksikan kematian orang tuanya, May (15) pingsan setiap kali dia menginjakkan kakinya ke daratan. Tuha, kakeknya, membawanya untuk tinggal di sebuah rumah di atas danau. Dianggap terkutuk oleh warga desa, May bertekad untuk sekali lagi menginjakkan kakinya di darat.
Film produksi Indonesia, Filipina, Taiwan, dan Qatar ini diproduseri oleh Yuliana Evina Bhara dan Amerta Kusuma. Berdurasi 99 menit, film ini akan dibintangi oleh Shenina Cinnamon, Arswendy Bening Swara, Angga Yunanda, dan Yusuf Mahardika.
Film Crocodile Tears karya sutradara Tumpal Tampubolon ini juga akan tayang perdana di Asia (Asian Premiere) di Busan International Film Festival 2024. Film yang diproduseri oleh Mandy Marahimin ini bakal diputar di program A Window on Asian Cinema.
Film ini bercerita tentang Johan (20) dan Mama (39) yang tinggal di sebuah taman buaya usang. Namun, keduanya sangat menyukai tempat tersebut dan menganggapnya sebagai surga. Tanpa kehadiran ayah Johan, Mama memperlakukan seekor buaya putih di taman itu sebagai pengganti suaminya. Dia sangat protektif terhadap Johan dan selalu berusaha melindunginya dari dunia luar.
Namun, kedatangan Arumi (23), seorang gadis muda, mengguncang keseimbangan hubungan antara Johan dan Mama. Mama menolak kehadiran Arumi dalam kehidupan Johan, yang memicu perubahan perilaku Mama menjadi semakin aneh dan tidak terduga.
Film produksi Indonesia, Prancis, Singapura, dan Jerman ini bakal dibintangi oleh Yusuf Mahardika, Marissa Anita, dan Zulfa Maharani.
Suintrah bakal menjalani pemutaran perdana (World Premiere) juga di Busan International Film Festival 2024. Film yang disutradarai oleh Ayesha Alma Almera ini akan diputar dan berkompetisi di program Wide Angle. Ini adalah program di BIFF yang berfokus pada film pendek dan dokumenter Asia.
Film yang diproduseri oleh Sofhy Pratiwi ini akan bercerita tentang seorang bapak dan anak tunggalnya yang mengontrak di satu rumah dalam desa. Namun, desa itu memiliki aturan tidak boleh berbicara keras-keras.
Film ini akan dibintangi oleh Landung Simatupang, Nizar Azza Faezya Tama, Alex Suhendra, Freddy Rotterdam, Dinu Imansyah, Maychelinna Anis, dan Viva Inti.
Film Don't Cry, Butterfly juga akan menjalani pemutaran perdana di Asia (Asian Premiere) di Busan International Film Festival 2024. Film yang disutradarai oleh Duong Dieu Linh dan diproduseri oleh Si En Tan, Wilfredo C Manalang, dan Mai Ka Nguyen ini bakap diputar di A Window on Asian Cinema.
Film koproduksi Vietnam, Singapura, Filipina, dan Indonesia ini akan bercerita tentang Tam, seorang karyawan yang rajin memergoki perselingkuhan suaminya lewat siarang langsung di TV. Alih-alih mengonfrontasi, dia justru meminta pertolongan dari seorang dukun agar suaminya kembali jatuh cinta kepadanya.
Ha, anak Tam, menuangkan rasa frustasinya ke dalam sebuah fantasi untuk tinggal di luar negeri. Sementara itu, sebuah arwah yang hanya bisa dilihat oleh perempuan, mengintai mereka dari celah langit-langit yang bocor. Film ini akan dibintangi oleh Tu Oanh Le, Nam Linh Nguyen, Vu Long Le, dan Thac Phong Bui.
Film Tiger Striper yang disutradarai Amanda Nell Eu bakal diputar juga Busan International Film Festival 2024. Film koproduksi Malaysia, Taiwan, Singapura, Prancis, Jerman, Belanda, Indonesia, dan Qatar ini bakal tayang di Special Program in Focus.
Film ini bercerita tentang dunia Zafran (12). Di antara teman-temannya, Zaffan adalah remaja pertama yang mengalami menstruasi. Lantaran tumbuh di lingkungan yang konservatif, Zaffran sudah dinilai tidak bersih lagi.
Perlahan-lahan, Zaffan menemukan tubuhnya mulai berubah, dari rambutnya rontok, kukunya mengelupas, dan muncul ruam-ruam. Dikucilkan dari kampungnya, Zaffran belajar untuk menyerang balik dan mencintai tubuhnya sendiri.
Baca juga: Debut Film Panjang Tumpal Tampubolon Crocodile Tears Tayang Perdana di TIFF 2024
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Setelah tahun lalu masuk ke dalam program Focus Country (negara fokus), partisipasi Indonesia ke panggung perfilman Asia terus konsisten dan tak terputus. Tahun ini, Indonesia kembali mengirimkan 2 film panjang, 1 film pendek, 2 film ko-produksi, 1 projek film, 16 peserta platform, dan 7 peserta producer hub.
Baca juga: Debut Film Sutradara Loeloe Hendra Tale of The Land Bakal Tayang di BIFF 2024
BIFF adalah salah satu agenda penting dalam ekosistem perfilman dunia, khususnya Asia. BIFF adalah dibangun secara perlahan hingga kemudian makin membesar dan seluruh jagad sinema dunia pada akhirnya mengakui reputasi besar festival film ini.
Ajang yang pada mulanya hanya ingin membangun festival film bergengsi dan mempromosikan film Korea ke dunia internasional, kini telah menjadi jembatan untuk mempromosikan film-film Asia ke dunia. Berikut adalah 5 film Indonesia yang diputar di BIFF 2024.
1. Tale of the Land
Film Tale of the Land yang disutradarai oleh Loeloe Hendra ini akan tayang perdana (World Premiere) di Busan International Film Festival 2024. Debut film panjang Loeloe Hendra itu akan berkompetisi di program New Currents di festival yang berbasis di Korea Selatan tersebut. Ini adalah program kompetisi yang menampilkan film-film pertama atau kedua dari sutradara-sutradara Asia yang sedang naik daun.
Film yang diproduksi Kawan Kawan Media ini bercerita tentang gadis Dayak bernama May, yang diperankan oleh Shenina Cinnamon. Setelah menyaksikan kematian orang tuanya, May (15) pingsan setiap kali dia menginjakkan kakinya ke daratan. Tuha, kakeknya, membawanya untuk tinggal di sebuah rumah di atas danau. Dianggap terkutuk oleh warga desa, May bertekad untuk sekali lagi menginjakkan kakinya di darat.
Film produksi Indonesia, Filipina, Taiwan, dan Qatar ini diproduseri oleh Yuliana Evina Bhara dan Amerta Kusuma. Berdurasi 99 menit, film ini akan dibintangi oleh Shenina Cinnamon, Arswendy Bening Swara, Angga Yunanda, dan Yusuf Mahardika.
2. Crocodile Tears
Film Crocodile Tears karya sutradara Tumpal Tampubolon ini juga akan tayang perdana di Asia (Asian Premiere) di Busan International Film Festival 2024. Film yang diproduseri oleh Mandy Marahimin ini bakal diputar di program A Window on Asian Cinema.
Film ini bercerita tentang Johan (20) dan Mama (39) yang tinggal di sebuah taman buaya usang. Namun, keduanya sangat menyukai tempat tersebut dan menganggapnya sebagai surga. Tanpa kehadiran ayah Johan, Mama memperlakukan seekor buaya putih di taman itu sebagai pengganti suaminya. Dia sangat protektif terhadap Johan dan selalu berusaha melindunginya dari dunia luar.
Namun, kedatangan Arumi (23), seorang gadis muda, mengguncang keseimbangan hubungan antara Johan dan Mama. Mama menolak kehadiran Arumi dalam kehidupan Johan, yang memicu perubahan perilaku Mama menjadi semakin aneh dan tidak terduga.
Film produksi Indonesia, Prancis, Singapura, dan Jerman ini bakal dibintangi oleh Yusuf Mahardika, Marissa Anita, dan Zulfa Maharani.
3. Suintrah
Suintrah bakal menjalani pemutaran perdana (World Premiere) juga di Busan International Film Festival 2024. Film yang disutradarai oleh Ayesha Alma Almera ini akan diputar dan berkompetisi di program Wide Angle. Ini adalah program di BIFF yang berfokus pada film pendek dan dokumenter Asia.
Film yang diproduseri oleh Sofhy Pratiwi ini akan bercerita tentang seorang bapak dan anak tunggalnya yang mengontrak di satu rumah dalam desa. Namun, desa itu memiliki aturan tidak boleh berbicara keras-keras.
Film ini akan dibintangi oleh Landung Simatupang, Nizar Azza Faezya Tama, Alex Suhendra, Freddy Rotterdam, Dinu Imansyah, Maychelinna Anis, dan Viva Inti.
4. Don't Cry, Butterfly
Film Don't Cry, Butterfly juga akan menjalani pemutaran perdana di Asia (Asian Premiere) di Busan International Film Festival 2024. Film yang disutradarai oleh Duong Dieu Linh dan diproduseri oleh Si En Tan, Wilfredo C Manalang, dan Mai Ka Nguyen ini bakap diputar di A Window on Asian Cinema.
Film koproduksi Vietnam, Singapura, Filipina, dan Indonesia ini akan bercerita tentang Tam, seorang karyawan yang rajin memergoki perselingkuhan suaminya lewat siarang langsung di TV. Alih-alih mengonfrontasi, dia justru meminta pertolongan dari seorang dukun agar suaminya kembali jatuh cinta kepadanya.
Ha, anak Tam, menuangkan rasa frustasinya ke dalam sebuah fantasi untuk tinggal di luar negeri. Sementara itu, sebuah arwah yang hanya bisa dilihat oleh perempuan, mengintai mereka dari celah langit-langit yang bocor. Film ini akan dibintangi oleh Tu Oanh Le, Nam Linh Nguyen, Vu Long Le, dan Thac Phong Bui.
5. Tiger Stripes
Film Tiger Striper yang disutradarai Amanda Nell Eu bakal diputar juga Busan International Film Festival 2024. Film koproduksi Malaysia, Taiwan, Singapura, Prancis, Jerman, Belanda, Indonesia, dan Qatar ini bakal tayang di Special Program in Focus.
Film ini bercerita tentang dunia Zafran (12). Di antara teman-temannya, Zaffan adalah remaja pertama yang mengalami menstruasi. Lantaran tumbuh di lingkungan yang konservatif, Zaffran sudah dinilai tidak bersih lagi.
Perlahan-lahan, Zaffan menemukan tubuhnya mulai berubah, dari rambutnya rontok, kukunya mengelupas, dan muncul ruam-ruam. Dikucilkan dari kampungnya, Zaffran belajar untuk menyerang balik dan mencintai tubuhnya sendiri.
Baca juga: Debut Film Panjang Tumpal Tampubolon Crocodile Tears Tayang Perdana di TIFF 2024
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.