Ilustrasi paru-paru. (Sumber gambar: Robina Weermeijer/Unsplash)

Simak Sejarah & Tema Hari Paru-Paru Sedunia 2024 yang Diperingati Tiap 25 September

25 September 2024   |   10:30 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

World Lung Day atau Hari Paru-Paru Sedunia diperingati pada 25 September tiap tahunnya. Peringatan yang digagas oleh Forum Masyarakat Pernapasan Internasional (FIRS) ini dibuat untuk meningkatkan kesadaran, serta mendorong tindakan global untuk meningkatkan kesehatan paru-paru. 

Pada peringatan Hari Paru-Paru Sedunia, berbagai organisasi lokal dan internasional bersatu untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya memiliki paru-paru yang sehat, dengan membuat kampanye perawatan kesehatan paru-paru secara global, sehingga dunia terbebas dari penyakit paru-paru.

Baca juga: Simak Sejarah & Tema Peringatan Hari Bahasa Isyarat Internasional 2024

Melansir dari Pace Hospitals, paru-paru, organ penting yang bertanggung jawab untuk pertukaran gas dalam tubuh manusia, semakin terancam oleh berbagai faktor seperti merokok, polusi, infeksi pernapasan, dan sebagainya.

Kondisi pernapasan dapat memengaruhi orang-orang di semua negara. Terlebih, kondisi ini secara tidak proporsional memengaruhi negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, di mana terdapat kelangkaan sumber daya untuk manajemen, pencegahan, dan penelitian penyakit pernapasan.

Paru-paru sangat rentan terhadap kerusakan dan infeksi dari faktor lingkungan eksternal karena paparan bahan kimia, partikel, dan organisme menular di udara secara konstan. 

Lima penyakit pernapasan merupakan penyebab paling umum penyakit dan kematian di seluruh dunia, seperti asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), kanker paru, infeksi saluran pernapasan akut, dan tuberkulosis (TB). Beban penyakit pernapasan ini tinggi di negara-negara berpenghasilan rendah hingga menengah, yang diperburuk oleh kebiasaan merokok, polusi udara, dan perubahan iklim.
 
 

Sejarah Hari Paru-Paru Sedunia

Gagasan Hari Paru-Paru Sedunia pertama kali dicetuskan dalam pertemuan Majelis Kyoto FIRS tahun 2016, yang diselenggarakan oleh Presiden FRIS Michiaki Mishima. FIRS adalah asosiasi masyarakat pernapasan internasional yang bekerja sama untuk meningkatkan kesehatan paru-paru di seluruh dunia.

Organisasi FIRS yang didirikan tahun 2001 memiliki sekitar 100.000 anggota profesional yang bekerja di bidang kesehatan pernapasan. Para spesialis ini mengembangkan penelitian baru di bidang kesehatan pernapasan yang akan dipresentasikan pada konferensi tahunan.

Termasuk, menyajikan penelitian tersebut ke dalam jurnal guna meningkatkan kesadaran akan temuan-temuan baru dan mengingatkan masyarakat akan masalah kesehatan paru-paru.


Tema Hari Paru-Paru Sedunia 2024

Tahun ini, peringatan Hari Paru-Paru Sedunia mengangkat tema Clean Air and Healthy Lungs for All atau yang berarti Udara Bersih dan Paru-Paru Sehat untuk Semua. Tema ini menyoroti hubungan penting antara kualitas udara dan kesehatan paru-paru.

Udara beracun merupakan ancaman universal yang memengaruhi semua orang mulai dari bayi hingga orang tua. Mengutip dari situs resmi FIRS, paparan udara beracun tersebut dapat memperpendek umur, merusak paru-paru, memperburuk asma, dan menyebabkan penyakit pernapasan kronis.

Menurut data dari FIRS, 7 juta kematian setiap tahunnya di seluruh dunia disebabkan oleh penyakit yang berhubungan dengan polusi udara seperti PPOK, kanker paru-paru, dan infeksi pernapasan.

Selain itu, sebanyak 99 persen populasi global menghirup udara yang melebihi batas pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dengan negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah yang terkena dampaknya secara tidak proporsional.

President of FRIS, Patricia Rivera, mengatakan pihaknya menyerukan kepada para pemimpin dunia untuk mengintensifkan upaya memerangi polusi udara, penyebab utama penyakit paru-paru dan kematian di seluruh dunia. Mantan presiden American Thoracic Society ini juga menekankan dampak besar perubahan iklim terhadap kesehatan masyarakat.

Dia memaparkan meningkatnya polusi udara dan ozon permukaan tanah, yang terkait dengan emisi gas rumah kaca, menurunkan fungsi paru-paru, meningkatkan rawat inap akibat penyakit pernapasan, dan meningkatkan risiko kanker paru-paru.

“Kita harus mengintensifkan upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, guna memerangi risiko kesehatan dan kematian yang terkait dengan polusi udara di seluruh dunia," katanya.

Rivera juga menyampaikan perubahan iklim merupakan salah satu penyebab utama polusi udara. Saat Bumi menghangat, pola cuaca menjadi terganggu yang menyebabkan meningkatnya kebakaran hutan, badai debu, dan massa udara stagnan yang memerangkap polutan lebih dekat ke tanah.

Baca juga: Sejarah Hari Literasi Internasional yang Diperingati Setiap 8 September

Meningkatnya polusi udara ini berdampak pada kesehatan paru-paru. Anak-anak, orang dewasa yang lebih tua, dan orang-orang dengan kondisi pernapasan yang sudah ada, menjadi kelompok yang sangat rentan terhadap dampaknya. Perubahan iklim juga terkait dengan penyebaran penyakit menular seperti pneumonia, yang dapat semakin membahayakan kesehatan paru-paru.

"FIRS menghimbau pemerintah dan penyedia layanan kesehatan di seluruh dunia untuk memprioritaskan pengurangan emisi gas rumah kaca. Langkah penting ini akan meningkatkan kualitas udara, melindungi kesehatan paru-paru, dan menyelamatkan nyawa," terangnya.

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

BOYNEXTDOOR Bakal Gelar Konser Tunggal di Jakarta 12 April 2025

BERIKUTNYA

Prediksi Line up Timnas Indonesia vs Maladewa dalam Kualifikasi Piala Asia U-20 2024

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: