Ilustrasi wilayah Bandung. (Sumber gambar: Wikimedia Commons)

Gempa Bumi Tektonik Magnitudo M4,9 di Bandung Disebabkan Sesar Garsela, Apa Itu?

18 September 2024   |   19:57 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada hari ini Rabu (18/9/2024) pukul 09.41 WIB. Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M4,9.
 
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,23° LS ; 107,65° BT, atau tepatnya berlokasi di darat 25 kilometer tenggara Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada kedalaman 10 kilometer. 

Baca juga: Bandung Dilanda Gempa Bumi, KCIC Batalkan Sejumlah Perjalanan Whoosh
 
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Majalaya dengan skala intensitas III-IV MMI atau bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, dan daerah Banjaran dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah atau terasa getaran seakan-akan truk berlalu).
 
Termasuk, daerah Lembang, Parompong, Bandung Barat, Baleendah, Garut, Cileunyi dengan skala intensitas II-III MMI atau getarannya dirasakan nyata dalam rumah alias terasa getaran seakan-akan truk berlalu.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," terangnya dalam pernyataan resminya, Rabu (18/9/2024).
 
Hingga pukul 10.10 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya lima aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M3.1.
 
Daryono juga memaparkan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi di wilayah Kabupaten Bandung merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Garsela (Garut Selatan). 
 
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser turun (oblique normal)," jelasnya. 
 
Sesar atau Patahan Garsela adalah sesar geser aktif di Kabupaten Garut Kabupaten Bandung. Sesar ini disebut sebagai patahan paling aktif di Jawa Barat, yang memanjang dari selatan Garut hingga ke selatan Bandung sepanjang 42 kilometer.
 
Dilansir dari situs Badan Geologi Kementerian ESDM, patahan aktif Garsela secara umum berarah Timur Laut – Barat Daya, dengan jenis patahan mendatar menganan (strike slip dextral ) yang teridentifikasi terdiri dari 4 segmen. Data pengukuran lapangan menampilkan adanya potensi patahan naik yang memotong dan diduga mengaktifkan kembali Patahan Aktif Garsela.
 
Patahan Aktif Garsela beberapa kali tercatat menunjukkan aktivitasnya, salah satu yang terbaru ialah pada 2 Februari 2024, yang mengakibatkan gempa di wilayah Garut Selatan dengan magnitudo 3,2 SR.
 
Kala itu BMKG menyatakan bahwa pusat gempa berkaitan dengan Patahan Aktif Garsela, dengan kedalaman relatif sekitar 3 kilometer. "Aktivitas dari patahan ini harus terus diwaspadai perkembangannya untuk mengurangi risiko bila terjadi gempa yang lebih besar," demikian tulis situs Badan Geologi.
 
BMKG pun mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. 
 
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," kata Daryono. 

Baca juga: Daftar Zona Megathrust yang Jadi Sumber Gempa di Indonesia

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Dapat Pujian di TIFF 2024, Film Friendship Bakal Didistribusi oleh A24

BERIKUTNYA

Yuk Kenali Empat Persona Konsumen Untuk Tingkatkan Penjualan di TikTok

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: