Olahraga Horseback Archery di World Nomad Games 2024 di Astana, Kazakhstan (Sumber gambar: JIBI/Stefanus Arief Setiaji)

Mengenal Horseback Archery, Olahraga Etnik yang Dimainkan di World Nomad Games

10 September 2024   |   09:43 WIB

Ajang World Nomad Games ke-5 tengah berlangsung di Astana, Kazakhstan. Event yang diikuti 89 negara itu dibuka pada Minggu (8/9/2024) dan akan ditutup pada Sabtu (14/9/2024). Nomad Games merupakan kompetisi olahraga etnik yang diakui oleh Organisasi PBB untuk Pendidikan dan Kebudayaan (UNESCO).

Beberapa cabang olahraga yang dipertandingkan, berakar dari tradisi masyarakat di kawasan Asia bagian tengah. Sampai dengan hari kedua World Nomad Games, tuan rumah Kazakhstan masih memimpin perolehan medali diikuti oleh Kirgistan, Rusia, Uzbekistan, dan Mongolia.

Kontingen Indonesia menjadi satu peserta dari 89 negara yang berpartisipasi. Indonesia mengirimkan 19 orang atlet dari cabang olahraga tradisional seperti panahan dengan menunggang kuda (horseback archery), panahan tradisional, dan gulat. 

Baca juga: Tren Olahraga Panahan, dari Prestasi hingga Rekreasi dan Gaya Hidup 

Menurut Anggota Tim Kontingen Indonesia dari cabang panahan berkuda Ferryanda Fahmi dari Riau, tim horseback archery diwakili oleh Indonesia Equestrian Archery (IEA) yang merupakan anggota federasi panahan berkuda Asia. Untuk panahan berkuda, terdapat empat atlet yang bertanding. Selain dirinya, tiga atlet lainnya adalah Azwariansyah asal DKI Jakarta, Kharisma Zaky asal Sumatra Barat, dan Yusran Abdullah dari Jateng.

“Panahan tradisional diwakili dari Komunitas Panahan Berkuda Indonesia dengan mengirim 10 atlet dan dari tim gulat diwakili 5 atlet,” katanya saat ditemui di Ethnoaul, lokasi penyelenggaraan event di Astana, Kazakhstan.

Dalam cabang olahraga panahan berkuda ini, lanjutnya, Indonesia termasuk mampu bersaing dengan beberapa peserta negara lain. Negara yang menjadi pesaing kuat di antaranya Prancis dan Mongolia, selain tentu saja tuan rumah Kazakhstan.

Fahmi menuturkan panahan dengan menunggang kuda memiliki keunikan tersendiri. Selain atlet harus memiliki kemampuan memanah dan mengincar sasaran secara tepat, mereka juga harus bisa mengendalikan kuda yang ditunggangi. Dari pantauan Hypeabis.id, hal itu sempat menjadi ganjalan bagi Fahmi ketika turun bertanding. Kuda yang naikinya, sempat dua kali keluar dari jalur. 
 

Olahraga Horseback Archery di World Nomad Games 2024 di Astana, Kazakhstan (Sumber gambar JIBIStefanus Arief Setiaji)

Olahraga Horseback Archery di World Nomad Games 2024 di Astana, Kazakhstan (Sumber gambar JIBIStefanus Arief Setiaji)

Sistem Penilaian 

Sistem penilaian dalam cabang olahraga panahan dengan menunggang kuda tersebut mencakup dua aspek yakni ketepatan busur panah ke sasaran dan kecepatan kuda sampai garis akhir.

Menurut Azwariansyah, atlet panahan berkuda asal DKI Jakarta yang juga turun dalam World Nomad Games, setiap atlet harus mampu menempatkan busur dalam tiga sasaran sepanjang lintasan.

Terdapat empat kategori yang dipertandingkan untuk cabang olahraga panahan berkuda yakni Korean style, Turkish style, Hungarian style, dan Kazakh style.

Sasaran yang dibidik terdiri dari lima warna yakni merah dengan poin 1, hijau poin 2, hitam poin 3, kuning poin 4, dan putih poin 5. Adapun panjang lintasan sesuai standar internasional antara 99 meter sampai dengan 105 meter. Adapun untuk lebarnya 3 meter.

Catatan waktu untuk kuda berlari sepanjang lintasan pun ditentukan maksimal 14 detik. Apabila waktu tempuh kuda kurang dari 14 detik, misalnya 10 detik, maka sisa 4 detik nantinya diakumulasi untuk ditambahkan dengan hasil poin sasaran busur panah. Apabila kuda berlari melebihi waktu yang ditetapkan, akumulasi nilai yang diperoleh oleh atlet dikurangi.

Di ajang World Nomad Games di Astana, menjadi keikutsertaan Indonesia yang kedua kalinya. Pada 2022, Indonesia mengirimkan pertama kali atlet dalam World Nomad Games di Turkiye dengan mengikutsertakan dua cabang olahraga yakni panahan menunggang kuda dan panahan tradisional.

Keikutsertaan mereka sejauh ini juga masih menggunakan biaya secara mandiri, tanpa dukungan dana dari pemerintah.  “Sifatnya invitation [undangan] dan networking antara pegiat di berbagai negara,” katanya. 

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Perkiraan Awal Musim Hujan 2024 Menurut BMKG, Mulai September hingga November

BERIKUTNYA

James Earl Jones, Aktor & Pengisi Suara Darth Vader Meninggal Dunia Usia 93 Tahun

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: