Cegah Pencurian Data & Kejahatan, Simak 4 Kiat Unggah Foto di Medsos
23 August 2024 |
13:59 WIB
Mengunggah foto wajah maupun kegiatan di media sosial menjadi kebiasaan banyak orang saat ini. Entah mau pamer atau sekadar mengabadikan momentum, pengguna kerap kali mengabaikan potensi risiko terungkapnya informasi pribadi yang terlalu banyak.
Di era perkembangan teknologi saat ini, mengunggah foto tanpa pertimbangan yang matang dapat mengundang kejahatan, penipuan identitas, dan doxing atau pengumpulan informasi pribadi untuk tujuan mendapatkan keuntungan. Oleh karena itu, Genhype perlu bijak dalam unggahan di media sosial.
Baca juga: Stop Oversharing di Media Sosial, Begini Bahayanya Bagi Kehidupan Pribadi
Hilangkan informasi sensitif dari gambar sebelum dibagikan. Berikut ini, beberapa kiat dari Pakar Kaspersky untuk memastikan bahwa privasi dan keamanan tetap terjaga ketika menggunakan media sosial.
Untuk meningkatkan keselamatan pribadi, sebaiknya hindari berbagi foto yang dapat mengungkap lokasi yang sering dikunjungi, terutama rumah. Foto yang berisi landmark dapat dikenali. Begitu pula rambu jalan atau geotag yang berpotensi menunjukkan keberadaan seseorang.
Detail halus di latar belakang bahkan dapat secara tidak sengaja mengungkap lokasi. Untuk meminimalkan risiko, sebaiknya bagikan jenis foto ini hanya dengan teman dan keluarga. Pilih gambar tanpa fitur yang dapat dikenali saat mengunggah ke audiens yang lebih luas.
Berbagi informasi waktu nyata seperti lokasi saat ini, bisa mengundang penjahat langsung datang ke lokasi. Lebih aman untuk membatasi pembaruan tersebut ke lingkaran pertemanan.
Untuk audiens yang lebih luas, pertimbangkan membagikan pembaruan ini setelah aktivitas selesai. Pastikan keselamatan pribadi terjaga sambil tetap memungkinkan untuk berbagi di media sosial. Privasi dapat lebih diperkuat dengan mengaktifkan solusi keamanan komprehensif yang mengelola pengumpulan data sensitif, seperti lokasi, oleh aplikasi.
Sebelum mengunggah foto, penting memeriksanya dengan saksama untuk mencari dokumen yang terlihat, seperti tanda pengenal, alamat rumah, catatan medis, resep, laporan bank, atau tagihan listrik. Bahkan saat membagikan gambar surat, parsel, atau tanda terima, pastikan tidak ada informasi sensitif yang terlihat. Menurut Pakar Analisis Konten Web di Kaspersky, Anna Larkina, rincian tersebut harus dirahasiakan, sekalipun di antara teman dekat, karena dapat disalahgunakan jika akun dibobol.
“Dengan banyaknya platform yang kini memungkinkan kontrol atas siapa yang melihat kiriman, fitur ini harus digunakan dengan bijaksana, terutama saat membagikan konten sensitif,” ujar Larkina.
Saat berlibur, akan lebih aman untuk membagikan pembaruan dan foto hanya dengan sekelompok teman dekat. Jauh dari pekerjaan dan fokus pada relaksasi dapat menciptakan peluang untuk serangan terarah, seperti seseorang yang menyamar sebagai wisatawan di tempat kerja untuk memanfaatkan absennya seorang pegawai yang berlibur.
Reaksi cepat mungkin sulit dilakukan saat berlibur. Jadi sebaiknya rahasiakan rencana perjalanan hingga kembali ke rumah. Pengalaman selanjutnya dapat dibagikan dengan audiens yang lebih luas tanpa mengorbankan keamanan.
“Berbagi momen spesial secara daring merupakan cara yang luar biasa untuk terhubung dengan orang lain, tetapi penting untuk menggunakan pengaturan privasi dengan bijak,” imbau Larkina.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Di era perkembangan teknologi saat ini, mengunggah foto tanpa pertimbangan yang matang dapat mengundang kejahatan, penipuan identitas, dan doxing atau pengumpulan informasi pribadi untuk tujuan mendapatkan keuntungan. Oleh karena itu, Genhype perlu bijak dalam unggahan di media sosial.
Baca juga: Stop Oversharing di Media Sosial, Begini Bahayanya Bagi Kehidupan Pribadi
Hilangkan informasi sensitif dari gambar sebelum dibagikan. Berikut ini, beberapa kiat dari Pakar Kaspersky untuk memastikan bahwa privasi dan keamanan tetap terjaga ketika menggunakan media sosial.
1. Jangan Umbar Detail Lokasi
Untuk meningkatkan keselamatan pribadi, sebaiknya hindari berbagi foto yang dapat mengungkap lokasi yang sering dikunjungi, terutama rumah. Foto yang berisi landmark dapat dikenali. Begitu pula rambu jalan atau geotag yang berpotensi menunjukkan keberadaan seseorang. Detail halus di latar belakang bahkan dapat secara tidak sengaja mengungkap lokasi. Untuk meminimalkan risiko, sebaiknya bagikan jenis foto ini hanya dengan teman dan keluarga. Pilih gambar tanpa fitur yang dapat dikenali saat mengunggah ke audiens yang lebih luas.
2. Hindari Real-time Updates
Berbagi informasi waktu nyata seperti lokasi saat ini, bisa mengundang penjahat langsung datang ke lokasi. Lebih aman untuk membatasi pembaruan tersebut ke lingkaran pertemanan. Untuk audiens yang lebih luas, pertimbangkan membagikan pembaruan ini setelah aktivitas selesai. Pastikan keselamatan pribadi terjaga sambil tetap memungkinkan untuk berbagi di media sosial. Privasi dapat lebih diperkuat dengan mengaktifkan solusi keamanan komprehensif yang mengelola pengumpulan data sensitif, seperti lokasi, oleh aplikasi.
3. Teliti Dokumen
Sebelum mengunggah foto, penting memeriksanya dengan saksama untuk mencari dokumen yang terlihat, seperti tanda pengenal, alamat rumah, catatan medis, resep, laporan bank, atau tagihan listrik. Bahkan saat membagikan gambar surat, parsel, atau tanda terima, pastikan tidak ada informasi sensitif yang terlihat. Menurut Pakar Analisis Konten Web di Kaspersky, Anna Larkina, rincian tersebut harus dirahasiakan, sekalipun di antara teman dekat, karena dapat disalahgunakan jika akun dibobol.“Dengan banyaknya platform yang kini memungkinkan kontrol atas siapa yang melihat kiriman, fitur ini harus digunakan dengan bijaksana, terutama saat membagikan konten sensitif,” ujar Larkina.
4. Rahasiakan Rencana Perjalanan
Saat berlibur, akan lebih aman untuk membagikan pembaruan dan foto hanya dengan sekelompok teman dekat. Jauh dari pekerjaan dan fokus pada relaksasi dapat menciptakan peluang untuk serangan terarah, seperti seseorang yang menyamar sebagai wisatawan di tempat kerja untuk memanfaatkan absennya seorang pegawai yang berlibur. Reaksi cepat mungkin sulit dilakukan saat berlibur. Jadi sebaiknya rahasiakan rencana perjalanan hingga kembali ke rumah. Pengalaman selanjutnya dapat dibagikan dengan audiens yang lebih luas tanpa mengorbankan keamanan.
“Berbagi momen spesial secara daring merupakan cara yang luar biasa untuk terhubung dengan orang lain, tetapi penting untuk menggunakan pengaturan privasi dengan bijak,” imbau Larkina.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.