Ilustrasi deteksi kanker tulang. (Sumber gambar: Freepik)

Sering Nyeri Tulang saat Malam Hari? Waspada Kanker Jenis Ini

14 August 2024   |   07:30 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Nyeri pada tulang yang tidak kunjung reda, terutama saat beristirahat atau pada malam hari, perlu diwaspadai. Pasalnya, bisa saja hal tersebut menjadi tanda dari penyakit yang progresif dan bisa menyebabkan kematian seperti kanker.  

Konsultan Onkologi Eka Hospital BSD Muhamad Wahyudi menerangkan kanker tulang memang jarang terjadi dibandingkan jenis kanker lainnya. Namun, dampak yang ditimbulkannya bisa sangat serius jika tidak ditangani dengan cepat.

Oleh karena itu, penting melakukan deteksi dini gejala sebagai upaya pencegahan dan pengobatan kanker tulang yang efektif. Adapun kanker tulang dapat menampakkan gejala yang beragam, tetapi seringkali sulit dikenali pada tahap awal. 

Baca juga: Profil Otig Pakis, Aktor Senior yang Meninggal Akibat Kanker Rektum

Gejala kanker tulang yang paling umum adalah nyeri pada tulang dan persendian. Kondisi ini mungkin memburuk pada malam hari atau saat beraktivitas. “Nyeri yang terus-menerus pada tulang bisa menjadi tanda adanya masalah serius seperti kanker tulang,” ujarnya dikutip Hypeabis.id, Selasa (13/8/2024).

Beberapa gejala lain yang mengindikasikan kanker tulang yakni pembengkakan dan kemerahan di bagian tulang yang terkena. Hal tersebut dapat membuat pergerakan menjadi sulit jika pembengkakan berada di dekat sendi.

Gejala kanker tulang juga bisa berupa benjolan yang terlihat jelas di atas tulang, tulang lemah dan lebih mudah patah, patah tulang yang tidak lazim tanpa sebab yang jelas atau dengan trauma ringan. Kemudian kekakuan atau nyeri tekan pada tulang, demam, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.

Hilangnya perasaan pada anggota tubuh yang terdampak, asalah dalam bergerak misalnya berjalan pincang juga bisa menjadi gejala kanker tulang. Begitu pula mati rasa, kesemutan, atau kelemahan di berbagai bagian tubuh jika ada tumor yang menekan saraf. 

Ketika mengalami gejala-gejala seperti yang disebutkan, Wahyudi menyarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Dokter biasanya akan memeriksa riwayat kesehatan lengkap terlebih dahulu untuk mengetahui lebih lanjut tentang gejala tersebut.

“Pemeriksaan fisik terkadang dapat memberikan informasi tentang kemungkinan tumor. Misalnya, dokter mungkin dapat melihat atau merasakan massa yang tidak normal,” tambahnya.

Jika dokter mencurigai hal tersebut adalah kanker tulang (atau tumor tulang jenis lain) usai melakukan pemeriksaan, akan dilakukan tes lebih lanjut. Beberapa tes yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis kanker tulang seperti rontgen (X-ray),  bone scan, CT scan, MRI scan, PET Scan, dan biopsi. 

Wahyudi menyampaikan biopsi adalah satu-satunya cara untuk mengetahui secara pasti kanker tulang. Setelah diagnosis ditegakkan, dokter akan menentukan stadium kanker tulang, yang akan menjadi dasar untuk rencana pengobatan selanjutnya.

Pengobatan bisa melalui pembedahan, kemoterapi, terapi radiasi (radioterapi), terapi tertarget, dan imunoterapi. Pengobatan kanker tulang seringkali terdiri dari kombinasi beberapa terapi yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan individu pasien.

Kendati demikian, memang akan lebih baik melakukan pencegahan daripada harus menderita kanker tulang. Caranya yakni dengan menjaga kesehatan tulang.

Tulang diketahui menopang tubuh dan memungkinkan Anda bergerak. Tulang juga melindungi otak, jantung, dan organ lainnya dari cedera. Tulang adalah jaringan yang hidup dan berkembang. 

Ketika  masih muda, tubuh akan terus meregenerasi sel-sel tulang dan menghancurkan sel-sel yang sudah rusak dengan. Setelah usia 30 tahun, remodeling tulang terus berlanjut, namun kamu akan kehilangan massa tulang lebih cepat daripada penambahannya.

Wahyudi menerangkan beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan tulang sejak diantaranya konsumsi makanan bergizi. Pastikan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan kalsium, vitamin D, dan protein, yang penting untuk kesehatan tulang.

Berolahraga secara teratur juga sangat direkomendasikan, terutama latihan berat dan latihan kekuatan yang dapat membantu memperkuat tulang serta mengurangi risiko osteoporosis. Wahyudi mengimbau untuk menjauhi rokok dan konsumsi alkohol. “Merokok dan konsumsi alkohol berlebihan dapat mengurangi kepadatan tulang dan meningkatkan risiko kanker tulang,” tegasnya.

Lindungi diri dari cedera juga menjadi cara yang tepat. Hindari aktivitas yang berisiko cedera atau trauma pada tulang, dan gunakan perlengkapan pelindung saat berolahraga atau melakukan aktivitas yang berpotensi menyebabkan cedera. 

Baca juga: Kate Middleton di Trooping the Colour 2024, Kemunculan Pertama Setelah Pengumuman Kanker

Terakhir, periksakan kesehatan secara rutin. Selain deteksi dini kanker tulang, rutin melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala juga penting untuk mendeteksi masalah kesehatan lainnya yang mungkin memengaruhi kesehatan tulang. 

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

Dampak Virus HPV pada Kesehatan Pria yang Jarang Diketahui

BERIKUTNYA

5 Puisi Hari Pramuka yang Dapat Membangkitkan Semangat Kepanduan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: