Begini Cara Miles Film Menciptakan Karakter Unik Dalam Film
04 July 2024 |
10:06 WIB
Karakter menjadi salah satu elemen penting dalam pembuatan film, sehingga perlu dibuat agar menarik. Para sineas film di dalam negeri memiliki berbagai cara untuk menciptakan karakter dalam cerita yang akan disajikan agar dapat menarik, tidak terkecuali rumah produksi Miles Film.
Mira Lesmana, CEO dan Pendiri Miles Film, mengatakan bahwa rumah produksi Miles Film kerap mencari area abu-abu ketika hendak menciptakan suatu tokoh agar karakter yang dibangun menjadi unik.
Jadi, tokoh yang akan diciptakan tidak sekadar jahat dan baik atau hitam dan putih. “Kami menyebut setiap karakter memiliki kekurangan dan kelebihan,” katanya dalam cara diskusi bertajuk Dari Ruang Keluarga ke Lembar Skenario di ajang pameran Patjar Merah.
Baca juga: Ini Alasan Belum Banyak Film Anak di Indonesia Hadir di Bioskop
Dia mengatakan, karakter yang memiliki kekurangan akan semakin menarik untuk dikembangkan ketika hendak menciptakan tokoh dalam sebuah cerita. Dia mencontohkan karakter Sherina dalam film Petualangan Sherina.
Menurutnya, karakter Sherina tidak sepenuhnya tokoh yang baik lantaran – salah satu di antaranya – kerap mendebat orang tuanya. Selain itu, dia juga karakter yang judgemental. Meskipun begitu, karakter ini dicintai karena sang anak sedang dalam masa belajar.
Sementara itu, karakter Sadam dalam Petualangan Sherina merupakan tokoh antagonis. Meskipun begitu, karakter ini tidak semuanya hitam. Sadam diceritakan dalam film memiliki kelebihan dan kebaikan. Kedua karakter ini pun menjadi menarik ketika dipadukan.
Dia mengungkapkan, contoh lain adalah karakter Rangga dan Cinta dalam film Ada Apa Dengan Cinta? Cinta adalah tokoh yang tidak selalu baik. Dalam cerita, dia bisa berbohong saat diam-diam pergi bersama dengan Rangga.
Mira menuturkan, Rangga juga bukan karakter yang benar-benar “gelap” dengan kesombongan dan kedinginannya karena ternyata ada alasan di balik sikapnya itu. Kemudian, tokoh ini juga bisa sangat kasar dengan Cinta.
Baca juga: Produser Mira Lesmana Bicara Film Keluarga yang Relate di Patjarmerah Kecil
Dia mengatakan bahwa tim di Miles Film sering melakukan sesi sharing dan mencoba berandai-andai ketika hendak menciptakan karakter dalam sebuah cerita.
Editor: Fajar Sidik
Mira Lesmana, CEO dan Pendiri Miles Film, mengatakan bahwa rumah produksi Miles Film kerap mencari area abu-abu ketika hendak menciptakan suatu tokoh agar karakter yang dibangun menjadi unik.
Jadi, tokoh yang akan diciptakan tidak sekadar jahat dan baik atau hitam dan putih. “Kami menyebut setiap karakter memiliki kekurangan dan kelebihan,” katanya dalam cara diskusi bertajuk Dari Ruang Keluarga ke Lembar Skenario di ajang pameran Patjar Merah.
Baca juga: Ini Alasan Belum Banyak Film Anak di Indonesia Hadir di Bioskop
Dia mengatakan, karakter yang memiliki kekurangan akan semakin menarik untuk dikembangkan ketika hendak menciptakan tokoh dalam sebuah cerita. Dia mencontohkan karakter Sherina dalam film Petualangan Sherina.
Menurutnya, karakter Sherina tidak sepenuhnya tokoh yang baik lantaran – salah satu di antaranya – kerap mendebat orang tuanya. Selain itu, dia juga karakter yang judgemental. Meskipun begitu, karakter ini dicintai karena sang anak sedang dalam masa belajar.
Sementara itu, karakter Sadam dalam Petualangan Sherina merupakan tokoh antagonis. Meskipun begitu, karakter ini tidak semuanya hitam. Sadam diceritakan dalam film memiliki kelebihan dan kebaikan. Kedua karakter ini pun menjadi menarik ketika dipadukan.
Dia mengungkapkan, contoh lain adalah karakter Rangga dan Cinta dalam film Ada Apa Dengan Cinta? Cinta adalah tokoh yang tidak selalu baik. Dalam cerita, dia bisa berbohong saat diam-diam pergi bersama dengan Rangga.
Mira menuturkan, Rangga juga bukan karakter yang benar-benar “gelap” dengan kesombongan dan kedinginannya karena ternyata ada alasan di balik sikapnya itu. Kemudian, tokoh ini juga bisa sangat kasar dengan Cinta.
Baca juga: Produser Mira Lesmana Bicara Film Keluarga yang Relate di Patjarmerah Kecil
Dia mengatakan bahwa tim di Miles Film sering melakukan sesi sharing dan mencoba berandai-andai ketika hendak menciptakan karakter dalam sebuah cerita.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.