Profil Petenis Muda Carlos Alcaraz, Juara Turnamen Prancis Terbuka
10 June 2024 |
20:53 WIB
Petenis muda asal Spanyol, Carlos Alcaraz, mencatatkan namanya dalam sejarah setelah menjuarai turnamen Prancis Terbuka 2024. Dia menjadi petenis termuda yang sejauh ini berhasil meraih gelar turnamen Gland Slam di tiga jenis lapangan berbeda.
Pertama, dia melakukannya di lapangan keras di turnamen Amerika Serikat Terbuka pada 2022. Gelar berikutnya diraihnya ketika berhasil menjuarai Wimbledon 2023 dengan tipe lapangan rumput. Kini, di Perancis Terbuka, dia kembali menjadi nomor satu di lapangan tanah liat.
Baca juga: Film Dokumenter Petenis Roger Federer Tayang 20 Juni 2024 di Prime Video
Tidak terkalahkan dalam tiga final turnamen Gland Slam pertamanya tentu adalah capaian yang mentereng. Gland Slam adalah sebutan untuk turnamen tenis tier (tingkat) tertinggi. Ada empat turnamen yang masuk kategori ini, yakni Australian Open, French Open, Wimbledon, dan US Open.
Alcaraz berhasil menjuarai Prancis Terbuka setelah mengalahkan wakil Jerman, Alexander Zverev, dengan skor 6-3, 2-6, 5-7, 6-1, 6-2. Pertarungan yang cukup sengit, tetapi dia mampu menguasai lapangan dengan baik.
Namanya kini mulai disejejerkan dengan para pemain top dunia, seperti Mats Wilander, Jimmy Connors, Andre Agassi, Roger Federer, Rafa Nadal, hingga Novak Djokovik. Namun, mengingat usianya yang masih 21 tahun, perjalanan kariernya ke depan masihlah sangat panjang.
Alcaraz adalah salah satu petenis yang paling diantisipasi dalam era sekarang. Dia masih muda, tetapi berhasil menunjukkan konsistensi bermain yang apik. Tak mengherankan memang, terutama melihat bagaimana dia berlatih sejak kecil untuk olahraga yang dicintainya ini.
Mengutip dari Associaion of Tennis Profesionals (ATP) Tour, Alcaraz mulai menunjukkan bakatnya di dunia tenis sejak usianya 4 tahun. Berkat ayahnya, hobinya tersebut mulai diseriusi hingga kini benar-benar menjadi pemain profesional.
Alcaraz adalah tipikal pemain yang memiliki pukulan favorit forehand. Dia juga lebih senang bermain di turnamen dengan tipe lapangan tanah liat. Selama meniti karier, Alcaraz banyak berguru kepada rekan senegaranya, Juan Carlos Ferrero.
Dia adalah pelatih dengan catatan mentereng. Ketika masih menjadi pemain, dia pernah memenangkan gelar Roland Garros dan menjadi peringkat 1 Dunia, sesaat setelah muridnya sekarang, Alcaraz lahir, yakni pada 2003.
Atlet yang mengidolai Rafael Nadal ini pernah d inobatkan sebagai Pendatang Baru Terbaik oleh ATP pada 2020. Hal ini terjadi setelah peringkat dirinya melonjak tajam, dari nomor 491 ke nomor 141 di Pepperstone ATP Rankings.
Dua tahun setelahnya, dia menerima 2 penghargaan ATP Tour lagi, salah satunya sebagai Pemain Terbaik Tahunan. Pada tahun yang sama, dia adalah salah satu dari 5 atlet terpilih pada TIME100 Next 2022.
Setelahnya, berbagai rekor hebat berhasil dipecahkannya, seperti menjadi orang Spanyol ketiga yang menjuarai Wimbledon setelah Nadal (2008, 2010) dan Manuel Santana (1966).
Namanya juga tercatat sebagai juara ATP 500 termuda di Rio de Janeiro 2022 (sejak 2009) dan juara ATP Masters 1000 termuda ke-3 di Miami 2022 (sejak 1990).
Alcaraz juga menjadi pemain termuda yang mengalahkan Nadal dan Djokovic dan pemain pertama yang melakukannya di turnamen lapangan tanah liat. Dia mengalahkan mereka dua kali berturut-turut dalam perjalanan menuju gelar ATP Masters 1000 ke-2 di Madrid 2022.
Sayangnya, di tengah prestasinya yang meroket, Alcaraz dibayangi cedera pada usia muda ini. Dia sempat mundur dari Final Nitto ATP 2022 dan Australia Terbuka 2023 setelah mengalami cedera otot miring selama QF Paris 2022.
Baca juga: Sinopsis Film Challengers, Zendaya Terjebak Cinta Segitiga dengan Petenis
Namun, dia berhasil memulihkan cederanya dengan cepat. Dia kini telah menandai comeback dengan menjadi juara Prancis Terbuka dan akan berlanjut ke turnamen-turnamen berikutnya.
Editor : Fajar Sidik
Pertama, dia melakukannya di lapangan keras di turnamen Amerika Serikat Terbuka pada 2022. Gelar berikutnya diraihnya ketika berhasil menjuarai Wimbledon 2023 dengan tipe lapangan rumput. Kini, di Perancis Terbuka, dia kembali menjadi nomor satu di lapangan tanah liat.
Baca juga: Film Dokumenter Petenis Roger Federer Tayang 20 Juni 2024 di Prime Video
Tidak terkalahkan dalam tiga final turnamen Gland Slam pertamanya tentu adalah capaian yang mentereng. Gland Slam adalah sebutan untuk turnamen tenis tier (tingkat) tertinggi. Ada empat turnamen yang masuk kategori ini, yakni Australian Open, French Open, Wimbledon, dan US Open.
Alcaraz berhasil menjuarai Prancis Terbuka setelah mengalahkan wakil Jerman, Alexander Zverev, dengan skor 6-3, 2-6, 5-7, 6-1, 6-2. Pertarungan yang cukup sengit, tetapi dia mampu menguasai lapangan dengan baik.
Namanya kini mulai disejejerkan dengan para pemain top dunia, seperti Mats Wilander, Jimmy Connors, Andre Agassi, Roger Federer, Rafa Nadal, hingga Novak Djokovik. Namun, mengingat usianya yang masih 21 tahun, perjalanan kariernya ke depan masihlah sangat panjang.
Alcaraz adalah salah satu petenis yang paling diantisipasi dalam era sekarang. Dia masih muda, tetapi berhasil menunjukkan konsistensi bermain yang apik. Tak mengherankan memang, terutama melihat bagaimana dia berlatih sejak kecil untuk olahraga yang dicintainya ini.
Mengutip dari Associaion of Tennis Profesionals (ATP) Tour, Alcaraz mulai menunjukkan bakatnya di dunia tenis sejak usianya 4 tahun. Berkat ayahnya, hobinya tersebut mulai diseriusi hingga kini benar-benar menjadi pemain profesional.
Alcaraz adalah tipikal pemain yang memiliki pukulan favorit forehand. Dia juga lebih senang bermain di turnamen dengan tipe lapangan tanah liat. Selama meniti karier, Alcaraz banyak berguru kepada rekan senegaranya, Juan Carlos Ferrero.
Dia adalah pelatih dengan catatan mentereng. Ketika masih menjadi pemain, dia pernah memenangkan gelar Roland Garros dan menjadi peringkat 1 Dunia, sesaat setelah muridnya sekarang, Alcaraz lahir, yakni pada 2003.
Atlet yang mengidolai Rafael Nadal ini pernah d inobatkan sebagai Pendatang Baru Terbaik oleh ATP pada 2020. Hal ini terjadi setelah peringkat dirinya melonjak tajam, dari nomor 491 ke nomor 141 di Pepperstone ATP Rankings.
Dua tahun setelahnya, dia menerima 2 penghargaan ATP Tour lagi, salah satunya sebagai Pemain Terbaik Tahunan. Pada tahun yang sama, dia adalah salah satu dari 5 atlet terpilih pada TIME100 Next 2022.
Setelahnya, berbagai rekor hebat berhasil dipecahkannya, seperti menjadi orang Spanyol ketiga yang menjuarai Wimbledon setelah Nadal (2008, 2010) dan Manuel Santana (1966).
Namanya juga tercatat sebagai juara ATP 500 termuda di Rio de Janeiro 2022 (sejak 2009) dan juara ATP Masters 1000 termuda ke-3 di Miami 2022 (sejak 1990).
Alcaraz juga menjadi pemain termuda yang mengalahkan Nadal dan Djokovic dan pemain pertama yang melakukannya di turnamen lapangan tanah liat. Dia mengalahkan mereka dua kali berturut-turut dalam perjalanan menuju gelar ATP Masters 1000 ke-2 di Madrid 2022.
Sayangnya, di tengah prestasinya yang meroket, Alcaraz dibayangi cedera pada usia muda ini. Dia sempat mundur dari Final Nitto ATP 2022 dan Australia Terbuka 2023 setelah mengalami cedera otot miring selama QF Paris 2022.
Baca juga: Sinopsis Film Challengers, Zendaya Terjebak Cinta Segitiga dengan Petenis
Namun, dia berhasil memulihkan cederanya dengan cepat. Dia kini telah menandai comeback dengan menjadi juara Prancis Terbuka dan akan berlanjut ke turnamen-turnamen berikutnya.
Editor : Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.