Profil Legenda Sepak Bola Indonesia Bambang Pamungkas yang Berulang Tahun Hari Ini
10 June 2024 |
21:18 WIB
1
Like
Like
Like
Bagi kalian pencinta sepak bola Indonesia, Bambang Pamungkas mungkin bukan nama yang asing di telinga. Sebab, pesepak bola yang akrab dengan sapaan Bepe itu merupakan salah satu legenda hidup bagi sepak bola Tanah Air. Tepat hari ini, 10 Juni 2024, Bambang Pamungkas berulang tahun yang ke 44.
Pesepak bola yang berposisi sebagai penyerang itu merupakan kelahiran Semarang, 10 Juni 1980. Sebagai penyerang, Bambang Pamungkas dikenal memiliki sundulan kepala yang mematikan serta memiliki reputasi ketajaman di kotak penalti.
Baca juga: Mundur dari Pelatnas Bulu Tangkis, Simak Profil & Prestasi Ribka Sugiarto
Hal itu yang membuat dirinya identik dengan sundulan kepala yang kala itu ditakuti oleh bek lawan.
Selama hampir 20 tahun lebih malang melintang dalam mengolah si kulit bundar, Bepe menjadi salah satu legenda Tim Nasional Indonesia dan Persija Jakarta. Untuk lebih lengkapnya, berikut perjalanan karir sang legenda selama bermain sepak bola.
Sebagaimana dikutip dari web pribadinya, Bambang Pamungkas mengawali perjalanannya menjadi pesepak bola sejak umur 8 tahun. Saat itu, Bepe, sapaan akrabnya, masuk ke dalam SSB Hobby Sepak Bola Getas pada 1988 – 1989. Setahun berselang, Bambang Pamungkas melanjutnya karir juniornya dengan bergabung ke SSB Ungaran Serasi pada 1989 – 1993.
Bakatnya dalam mengolah si kulit bundar memang sudah terlihat sejak dia masih belia. Beberapa tahun mengemban ilmu di sekolah sepak bola, Bambang kemudian melanjutkan karir juniornya dengan bergabung ke Persada Utama Ungaran pada 1993 – 1994. Setahun berselang, Bepe kemudian tergabung dalam Persikas APAC INTI Kab. Semarang pada 1994 – 1996.
Beberapa tahun kemudian, Bambang Pamungkas melanjutkan karier juniornya dengan bergabung dengan salah satu Diklat sepak bola ternama dalam negeri saat itu, Diklat Salatiga pada 1996. Berpusat di Lapangan Ngebul, dari tempat inilah telah lahir talenta besar pemain sepak bola yang kemudian begitu tenar di negeri ini, termasuk Bambang Pamungkas.
Bak Lamasia di Barcelona, beberapa talenta sepak bola Indonesia yang lahir dari Diklat tersebut yaitu, Iswadi Idris, Anjas Asmara, Kurniawan Dwi Yulianto, Gendut Doni Christiawan, Bambang Pamungkas dan lainnya. Selain itu, ada juga Septian David Maulana, Awan Setho Raharjo, dan Fredyan Wahyu Sugiantoro.
Setelah mengemban ilmu di Diklat Salatiga selama 3 tahun, Bepe yang saat itu berusia 19 tahun resmi bergabung dengan salah satu klub sepak bola terbesar di Indonesia, Persija Jakarta pada 1999. Pemain yang identik dengan nomor punggung 20 itu berhasil menjaringkan 26 gol pada musim perdananya membela Macan Kemayoran.
Berkat torehan golnya itu, Bambang Pamungkas berhasil mengamankan gelar Pencetak Gol Terbanyak Liga Indonesia 2000. Saat musim berakhir, pemain yang identik dengan gol sundulannya itu mencoba tantangan baru dengan bergabung ke salah satu tim divisi 3 Belanda, EHC Norad.
Namun, karena kegagalannya dalam menyesuaikan diri dengan cuaca sejuk di Eropa, menyebabkan EHC Norad meminjamkan Bepe kembali kepada Persija Jakarta, sebelum keduanya mengakhiri kontrak kerja sama. Bersama EHC Norad, Bepe berhasil menjaringnya 7 gol dari 14 pertandingannya bersama klub Belanda itu.
Setelah hanya berseragam EHC Norad selama 4 bulan, Bambang Pamungkas resmi kembali ke Persija Jakarta pada 2000. Kembalinya Bambang ke pelukan tim Ibu Kota saat itu berhasil menorehkan prestasi yang luar biasa. Bepe bersama Persija Jakarta berhasil merengguh juara Liga Indonesia 2001 dan dirinya mendapatkan gelar Pemain Terbaik Liga Indonesia 2001.
Setelah 5 musim berseragam Macan Kemayoran, Bambang Pamungkas direkrut oleh salah satu klub raksasa asal Malaysia, Selangor FA pada 2005. Selama dua musik berseragam Selangor, Bepe berhasil menorehkan 63 gol. Selain itu, Bepe juga berhasil menjuarai berbagai kejuaraan di Negeri Jiran seperti, Piala Sultan Selangor 2005, Liga Perdana Malaysia 2005, Piala FA Malaysia 2005 dan Piala Malaysia 2005.
Selain mendapatkan gelar juara bersama tim, Bepe juga berhasil mendapatkan gelar individu seperti, Pencetak Gol Terbanyak Liga Utama Malaysia 2005, Pemain Asing Terbaik Piala Malaysia 2005 dan Pencetak Gol Terbanyak Piala FA Malaysia 2005. Setelah dua musim berseragam Selangor FA, Bepe lantas kembali ke pelukan Persija Jakarta pada 2007.
Selama hampir enam musim berseragam Persija Jakarta, Bambang Pamungkas sempat berpindah haluan dengan bergabung ke klub Pelita Bandung Raya pada 2014. Bersama PBR, Bepe berhasil menorehkan total 10. Menariknya, Bepe mencetak 2 gol debut bagi Pelita Bandung Raya saat melawan klub yang membesarkan namanya, Persija Jakarta.
Tak perlu waktu lama, Bambang Pamungkas kembali berseragam Persija Jakarta pada 2015. Kali ini, Bambang Pamungkas berseragam klub Ibu Kota sampai dia memutuskan untuk pensiun dalam mengolah si kulit bundar pada 2019. Bersama Persija Jakarta, Bepe berhasil menorehkan 200 gol dan menjadikannya top skor sepanjang masa bagi klub tersebut.
Selain itu, Bepe juga berhasil menjuarai beberapa kejuaraan bergengsi dengan Persija seperti, Hassanal Bolkiah Trophy, Bruney Darussalam pada 1999, Hassanal Bolkiah Trophy, Brunei Darussalam pada 2000, Liga Indonesia 2001, Boost Sports Super Fix 2018, Piala Presiden 2018 dan puncaknya ketika kembali berhasil menjuarai Liga Indonesia pada 2018.
Bambang Pamungkas memulai debutnya bersama Tim Nasional senior Indonesia pada 1999 saat Indonesia menghadapi Estonia dalam pertandingan persahabatan di Municipal Stadium Valga, Estonia. Pertandingan yang berakhir imbang 2-2 itu, Bepe berhasil menorehkan satu gol dalam laga debutnya itu.
Baca juga: Profil Petenis Muda Carlos Alcaraz, Juara Turnamen Prancis Terbuka
Bersama Timnas Indonesia, Bambang Pamungkas berhasil menorehkan 44 goal (termasuk ujicoba internasional non FIFA) dari 96 pertandingan yang dia lakoni bersama Timas senior (termasuk ujicoba internasional non FIFA). Berkat torehannya itu, Bepe dinobatkan menjadi salah satu pencetak gol serta peraih caps terbanyak bersama Timnas Indonesia.
Editor: Fajar Sidik
Pesepak bola yang berposisi sebagai penyerang itu merupakan kelahiran Semarang, 10 Juni 1980. Sebagai penyerang, Bambang Pamungkas dikenal memiliki sundulan kepala yang mematikan serta memiliki reputasi ketajaman di kotak penalti.
Baca juga: Mundur dari Pelatnas Bulu Tangkis, Simak Profil & Prestasi Ribka Sugiarto
Hal itu yang membuat dirinya identik dengan sundulan kepala yang kala itu ditakuti oleh bek lawan.
Selama hampir 20 tahun lebih malang melintang dalam mengolah si kulit bundar, Bepe menjadi salah satu legenda Tim Nasional Indonesia dan Persija Jakarta. Untuk lebih lengkapnya, berikut perjalanan karir sang legenda selama bermain sepak bola.
Karier Junior
Sebagaimana dikutip dari web pribadinya, Bambang Pamungkas mengawali perjalanannya menjadi pesepak bola sejak umur 8 tahun. Saat itu, Bepe, sapaan akrabnya, masuk ke dalam SSB Hobby Sepak Bola Getas pada 1988 – 1989. Setahun berselang, Bambang Pamungkas melanjutnya karir juniornya dengan bergabung ke SSB Ungaran Serasi pada 1989 – 1993.
Bakatnya dalam mengolah si kulit bundar memang sudah terlihat sejak dia masih belia. Beberapa tahun mengemban ilmu di sekolah sepak bola, Bambang kemudian melanjutkan karir juniornya dengan bergabung ke Persada Utama Ungaran pada 1993 – 1994. Setahun berselang, Bepe kemudian tergabung dalam Persikas APAC INTI Kab. Semarang pada 1994 – 1996.
Beberapa tahun kemudian, Bambang Pamungkas melanjutkan karier juniornya dengan bergabung dengan salah satu Diklat sepak bola ternama dalam negeri saat itu, Diklat Salatiga pada 1996. Berpusat di Lapangan Ngebul, dari tempat inilah telah lahir talenta besar pemain sepak bola yang kemudian begitu tenar di negeri ini, termasuk Bambang Pamungkas.
Bak Lamasia di Barcelona, beberapa talenta sepak bola Indonesia yang lahir dari Diklat tersebut yaitu, Iswadi Idris, Anjas Asmara, Kurniawan Dwi Yulianto, Gendut Doni Christiawan, Bambang Pamungkas dan lainnya. Selain itu, ada juga Septian David Maulana, Awan Setho Raharjo, dan Fredyan Wahyu Sugiantoro.
Karier Senior
Setelah mengemban ilmu di Diklat Salatiga selama 3 tahun, Bepe yang saat itu berusia 19 tahun resmi bergabung dengan salah satu klub sepak bola terbesar di Indonesia, Persija Jakarta pada 1999. Pemain yang identik dengan nomor punggung 20 itu berhasil menjaringkan 26 gol pada musim perdananya membela Macan Kemayoran.
Berkat torehan golnya itu, Bambang Pamungkas berhasil mengamankan gelar Pencetak Gol Terbanyak Liga Indonesia 2000. Saat musim berakhir, pemain yang identik dengan gol sundulannya itu mencoba tantangan baru dengan bergabung ke salah satu tim divisi 3 Belanda, EHC Norad.
Namun, karena kegagalannya dalam menyesuaikan diri dengan cuaca sejuk di Eropa, menyebabkan EHC Norad meminjamkan Bepe kembali kepada Persija Jakarta, sebelum keduanya mengakhiri kontrak kerja sama. Bersama EHC Norad, Bepe berhasil menjaringnya 7 gol dari 14 pertandingannya bersama klub Belanda itu.
Setelah hanya berseragam EHC Norad selama 4 bulan, Bambang Pamungkas resmi kembali ke Persija Jakarta pada 2000. Kembalinya Bambang ke pelukan tim Ibu Kota saat itu berhasil menorehkan prestasi yang luar biasa. Bepe bersama Persija Jakarta berhasil merengguh juara Liga Indonesia 2001 dan dirinya mendapatkan gelar Pemain Terbaik Liga Indonesia 2001.
Setelah 5 musim berseragam Macan Kemayoran, Bambang Pamungkas direkrut oleh salah satu klub raksasa asal Malaysia, Selangor FA pada 2005. Selama dua musik berseragam Selangor, Bepe berhasil menorehkan 63 gol. Selain itu, Bepe juga berhasil menjuarai berbagai kejuaraan di Negeri Jiran seperti, Piala Sultan Selangor 2005, Liga Perdana Malaysia 2005, Piala FA Malaysia 2005 dan Piala Malaysia 2005.
Selain mendapatkan gelar juara bersama tim, Bepe juga berhasil mendapatkan gelar individu seperti, Pencetak Gol Terbanyak Liga Utama Malaysia 2005, Pemain Asing Terbaik Piala Malaysia 2005 dan Pencetak Gol Terbanyak Piala FA Malaysia 2005. Setelah dua musim berseragam Selangor FA, Bepe lantas kembali ke pelukan Persija Jakarta pada 2007.
Selama hampir enam musim berseragam Persija Jakarta, Bambang Pamungkas sempat berpindah haluan dengan bergabung ke klub Pelita Bandung Raya pada 2014. Bersama PBR, Bepe berhasil menorehkan total 10. Menariknya, Bepe mencetak 2 gol debut bagi Pelita Bandung Raya saat melawan klub yang membesarkan namanya, Persija Jakarta.
Tak perlu waktu lama, Bambang Pamungkas kembali berseragam Persija Jakarta pada 2015. Kali ini, Bambang Pamungkas berseragam klub Ibu Kota sampai dia memutuskan untuk pensiun dalam mengolah si kulit bundar pada 2019. Bersama Persija Jakarta, Bepe berhasil menorehkan 200 gol dan menjadikannya top skor sepanjang masa bagi klub tersebut.
Selain itu, Bepe juga berhasil menjuarai beberapa kejuaraan bergengsi dengan Persija seperti, Hassanal Bolkiah Trophy, Bruney Darussalam pada 1999, Hassanal Bolkiah Trophy, Brunei Darussalam pada 2000, Liga Indonesia 2001, Boost Sports Super Fix 2018, Piala Presiden 2018 dan puncaknya ketika kembali berhasil menjuarai Liga Indonesia pada 2018.
Karier Timnas Indonesia
Bambang Pamungkas memulai debutnya bersama Tim Nasional senior Indonesia pada 1999 saat Indonesia menghadapi Estonia dalam pertandingan persahabatan di Municipal Stadium Valga, Estonia. Pertandingan yang berakhir imbang 2-2 itu, Bepe berhasil menorehkan satu gol dalam laga debutnya itu.
Baca juga: Profil Petenis Muda Carlos Alcaraz, Juara Turnamen Prancis Terbuka
Bersama Timnas Indonesia, Bambang Pamungkas berhasil menorehkan 44 goal (termasuk ujicoba internasional non FIFA) dari 96 pertandingan yang dia lakoni bersama Timas senior (termasuk ujicoba internasional non FIFA). Berkat torehannya itu, Bepe dinobatkan menjadi salah satu pencetak gol serta peraih caps terbanyak bersama Timnas Indonesia.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.