Fakta & Rekam Jejak Jonathan Yeo, Seniman Pembuat Lukisan Raja Charles III
28 May 2024 |
17:00 WIB
Seniman Jonathan Yeo menjadi perbincangan beberapa waktu terakhir lantaran karya lukisan Raja Charles III yang dibuatnya. Alih-alih disambut dengan pujian, dia justru mendapatkan kritikan tajam dari banyak pihak ketika karya tersebut diperlihatkan ke publik.
Dikutip dari laman resmi sang seniman, dalam lukisan potret tersebut, tanda kebesaran militer Raja Charles secara halus memudar ke latar belakang. Hal ini menunjukkan gaya lukisan khas Jonathan, yang lebih menekankan dalam menangkap karakter dan esensi subjeknya daripada meniru penampilan aslinya.
Warna cerah yang ada dalam kaca di latar belakang menggemakan tunik merah terang dari seragam yang digunakan. Dengan begitu, warna tersebut tidak hanya selaras dengan warisan kerajaan yang ditemukan dalam banyak potret sejarah.
Selain itu, hal tersebut memberikan sentuhan dinamis dan kontemporer ke dalam genre ini dengan corak seragamnya yang kuat, yang memberikan kontras modern terhadap gaya lukisan potret sejarah.
Baca juga: Diluncurkan ke Publik, Potret Diri Raja Charles III Mendapat Kritikan Netizen
Selain itu, kupu-kupu yang ada dalam lukisan dan mendekati bahu sang Raja membuat narasi kian dalam. Kupu-kupu merupakan simbol Raja Charles III yang peduli terhadap masalah lingkungan dan juga transformasi pribadi.
Jonathan Yeo mengungkapkan bahwa kupu-kupu adalah bentuk dari simbol keindahan dan kerawanan alam. Keberadaannya menyoroti penyebab lingkungan hidup yang telah diperjuangkan Raja selama sebagian besar hidupnya.
“Tentu saja jauh sebelum hal tersebut menjadi perbincangan arus utama. Namun, hal ini juga memiliki tujuan komposisi, memberikan visual kontras dengan ketangguhan militer pada seragam dan pedang,” ujarnya.
Dalam konteks sejarah seni, kupu-kupu sering menjadi simbol metamorfosis dan kelahiran kembali, dan dengan demikian juga sejajar dengan transisi sosok yang dilukisnya, dari seorang Pangeran menjadi Raja selama periode pembuatan potret.
Sayang, saat lukisan itu diresmikan dan dibuka, banyak pihak memiliki apresiasi negatif terhadap karya tersebut. Beberapa mengaitkan warna merah yang mendominasi dalam karya tersebut sebagai darah yang dibuat oleh sang Raja.
Yeo tercatat pernah membuat karya mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair. Kemudian, Sir David Attenborough, aktivis perdamaian Malala Yousafzai, aktor Dennis Hopper, dan Nicole Kidman dan Idris Elba.
Selain itu, dia juga pernah membuat karya seniman Damien Hirst dan Grayson Perry, supermodel dan aktor Cara Delevingne, Baroness Doreen Lawrence, dan karya resmi Pangeran Philip dan Ratu Camilla. Karya-karyanya juga tercatat telah dipamerkan secara luas di museum dan galeri di seluruh dunia.
Sang seniman mendapatkan reputasi sebagai pelukis dengan potret tradisional dan eksperimental kala membuat kolase presiden Amerika Serikat George Bush pada 2007. Kemudian, dia juga mengeksplorasi banyak tema konseptual dalam beberapa rangkaian karya yang membahas tentang bedah kosmetik.
“Semakin banyak potretnya yang membahas konsep dan tema yang lebih luas dalam narasi lukisan,” ujarnya.
Sejumlah pameran juga pernah dilakukannya. Pameran retrospektif pertengahan kariernya yang pertama pada 2013 diadakan di Galeri Potret Nasional, London. Ajang tunggalnya itu mendapatkan pujian dari para kritikus dan publik yang menyaksikannya.
Pada 2016, sang seniman berkolaborasi dengan Galeri Potret Nasional Smithsonian di Washington DC dan meluncurkan potret Kevin Spacey dalam perannya sebagai Presiden Underwood, dari serial Netflix House of Cards.
Pada tahun yang sama, dia mulai bereksperimen dengan pencetakan dan pemindaian 3-D untuk membuat potret diri dan juga telah bekerja dengan berbagai perusahaan teknologi untuk membantu mengembangkan perangkat lunak menggambar realitas virtual.
Pada Desember 2017, Yeo meluncurkan karya pahatan berskala besar pertamanya, yang dibuat menggunakan kombinasi inovatif dari proses baru ini di Royal Academy of Arts London.
Baca juga: 6 Fakta Unik Penobatan Raja Charles III, Pakai Kereta Emas hingga Dimeriahkan Winnie the Pooh
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Dikutip dari laman resmi sang seniman, dalam lukisan potret tersebut, tanda kebesaran militer Raja Charles secara halus memudar ke latar belakang. Hal ini menunjukkan gaya lukisan khas Jonathan, yang lebih menekankan dalam menangkap karakter dan esensi subjeknya daripada meniru penampilan aslinya.
Warna cerah yang ada dalam kaca di latar belakang menggemakan tunik merah terang dari seragam yang digunakan. Dengan begitu, warna tersebut tidak hanya selaras dengan warisan kerajaan yang ditemukan dalam banyak potret sejarah.
Selain itu, hal tersebut memberikan sentuhan dinamis dan kontemporer ke dalam genre ini dengan corak seragamnya yang kuat, yang memberikan kontras modern terhadap gaya lukisan potret sejarah.
Baca juga: Diluncurkan ke Publik, Potret Diri Raja Charles III Mendapat Kritikan Netizen
Lukisan karya Jonathan Yeo (Sumber gambar: tangkapan layar laman Jonathan Yeo)
Jonathan Yeo mengungkapkan bahwa kupu-kupu adalah bentuk dari simbol keindahan dan kerawanan alam. Keberadaannya menyoroti penyebab lingkungan hidup yang telah diperjuangkan Raja selama sebagian besar hidupnya.
“Tentu saja jauh sebelum hal tersebut menjadi perbincangan arus utama. Namun, hal ini juga memiliki tujuan komposisi, memberikan visual kontras dengan ketangguhan militer pada seragam dan pedang,” ujarnya.
Dalam konteks sejarah seni, kupu-kupu sering menjadi simbol metamorfosis dan kelahiran kembali, dan dengan demikian juga sejajar dengan transisi sosok yang dilukisnya, dari seorang Pangeran menjadi Raja selama periode pembuatan potret.
Sayang, saat lukisan itu diresmikan dan dibuka, banyak pihak memiliki apresiasi negatif terhadap karya tersebut. Beberapa mengaitkan warna merah yang mendominasi dalam karya tersebut sebagai darah yang dibuat oleh sang Raja.
Lukisan karya Jonathan Yeo (Sumber gambar: tangkapan layar laman Jonathan Yeo)
Rekam Jejak Jonathan Yeo
Jonathan Yeo yang terpilih sebagai sebagai pelukis potret Raja Charles III adalah seniman yang lahir di London, Inggris, Pada 18 Desember 1970. Dia tidak asing dengan tokoh-tokoh besar dalam melukis figuratif. Sebelum membuat sang Raja, pria yang terkenal sebagai pelukis figuratif pada usia 30 tahun itu telah mengerjakan berbagai proyek lukisan orang-orang ternama.Yeo tercatat pernah membuat karya mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair. Kemudian, Sir David Attenborough, aktivis perdamaian Malala Yousafzai, aktor Dennis Hopper, dan Nicole Kidman dan Idris Elba.
Selain itu, dia juga pernah membuat karya seniman Damien Hirst dan Grayson Perry, supermodel dan aktor Cara Delevingne, Baroness Doreen Lawrence, dan karya resmi Pangeran Philip dan Ratu Camilla. Karya-karyanya juga tercatat telah dipamerkan secara luas di museum dan galeri di seluruh dunia.
Lukisan karya Jonathan Yeo (Sumber gambar: tangkapan layar laman Jonathan Yeo)
“Semakin banyak potretnya yang membahas konsep dan tema yang lebih luas dalam narasi lukisan,” ujarnya.
Sejumlah pameran juga pernah dilakukannya. Pameran retrospektif pertengahan kariernya yang pertama pada 2013 diadakan di Galeri Potret Nasional, London. Ajang tunggalnya itu mendapatkan pujian dari para kritikus dan publik yang menyaksikannya.
Pada 2016, sang seniman berkolaborasi dengan Galeri Potret Nasional Smithsonian di Washington DC dan meluncurkan potret Kevin Spacey dalam perannya sebagai Presiden Underwood, dari serial Netflix House of Cards.
Pada tahun yang sama, dia mulai bereksperimen dengan pencetakan dan pemindaian 3-D untuk membuat potret diri dan juga telah bekerja dengan berbagai perusahaan teknologi untuk membantu mengembangkan perangkat lunak menggambar realitas virtual.
Pada Desember 2017, Yeo meluncurkan karya pahatan berskala besar pertamanya, yang dibuat menggunakan kombinasi inovatif dari proses baru ini di Royal Academy of Arts London.
Baca juga: 6 Fakta Unik Penobatan Raja Charles III, Pakai Kereta Emas hingga Dimeriahkan Winnie the Pooh
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.