Jasa Cuci Motor (sumber gambar: Pexels.com)

Menikmati Kinclongnya Cuan dari Bisnis Cuci Kendaraan

16 May 2024   |   18:18 WIB
Image
Paundra Zakirulloh Mahasiswa Institut Ilmu Sosial & Ilmu Politik Jakarta, Jurusan Ilmu Jurnalistik

Bisnis mencuci motor memiliki prospek yang sangat menjanjikan, terutama karena masih banyak pemilik motor yang kesulitan menemukan waktu dan kesempatan untuk membersihkan kendaraan mereka sendiri. Hal ini menciptakan peluang bagi usaha cuci motor untuk menawarkan layanan yang praktis dan efisien bagi para pemilik motor yang membutuhkan perawatan reguler untuk kendaraan mereka.

Salah satu pelaku usaha yang menggeluti jasa ini adalah Fahri Afrizal (26). Laki-laki berkepala botak ini bisa disebut ‘pemula’ dalam menjalani usaha tersebut karena baru setahun, namun dalam waktu yang terbilang singkat tersebut keuntungan yang dia peroleh sudah bisa balik modal.

Fahri mengatakan, usaha ini tergolong tidak mengenal musim dan bisa stabil jika pengelolaannya secara tepat. Bisnis ini akan tetap berjalan baik saat musim hujan, dimana kendaraan rentan kotor akibat lumpur dan air, membutuhkan perawatan untuk mencegah karat, sementara pada saat musim kemarau perawatan tetap diperlukan untuk membersihkan debu dan kotoran.

Baca juga : Meraup Cuan dari Huruf Timbul Berkualitas. Apa Itu?

“Paling banyak pelanggan datang itu pada saat musim hujan seperti sekarang ini yang hampir setiap hari hujan, namun jika lagi musim kemarau tetap ada pelanggan datang dan memang tidak seramai saat musim hujan. Penghasilan jadi turun namun tidak signifikan,” tutur Fahri.

Fahri telah menetapkan tarif yang dianggap cukup optimal dan mampu bersaing dengan ‘Doorsmeer’ lainnya, bervariasi antara Rp25.000 hingga Rp50.000, yang disesuaikan dengan jenis motor dan tingkat pelayanan yang diberikan. Dari sini, dia juga mengungkapkan bahwa omzet bulanan yang dapat diperolehnya mencapai kisaran sekitar Rp6 juta, sejalan dengan tarif yang telah ditetapkan.

Saat ini Fahri sudah mempunyai 2 orang karyawan yang bekerja untuknya dengan jam operasional dari jam 09.00 WIB hingga 17.00 WIB. Dia berencana untuk menambah satu orang lagi jika omzet yang diperoleh sudah mengalami kenaikan.

“Tantangan yang saya alami selama menjalani usaha ini yaitu kalau ada pemadaman listrik yang membuat mesin pompa air mati dan itu bisa menyebabkan proses steam motor bisa terhenti sementara atau bahkan bisa sehari tidak buka karena pemadaman listriknya seharian,” kata Fahri.

Berdasarkan hal tersebut, dia berencana untuk memasang genset sebagai antisipasi jika terjadi pemadaman listrik di wilayahnya. Ini juga merupakan bentuk usahanya dalam mengembangkan bisnisnya agar memperoleh keuntungan yang lebih tinggi.

Selain Fahri, ada juga pebisnis lainnya yang membuka usaha ini yakni, Ahmad Wildan (26) yang sudah sekitar 2 tahun menjalankan usaha ini. Laki-laki yang identik dengan topi hitamnya ini memutuskan untuk menjalankan usaha ini bersama dengan teman-teman semasa sekolahnya.

Berbeda dengan Doorsmeer Fahri yang mempunyai karyawan untuk membersihkan motor pelanggan, Wildan bersama kedua orang temannya langsung turun tangan untuk melayani para pelanggan yang datang ke tempatnya. Mereka bertiga secara bergantian membersihkan motor yang datang.

Wildan mengatakan modal yang dikeluarkan untuk usaha ini cukup besar yakni sekitar Rp6 juta namun, hal tersebut masih bisa diatasi dengan patungan bersama teman-temannya. Mereka bertiga sepakat untuk patungan secara merata dengan pembagian hasil yang merata pula.

Mengenai harga yang dipatok untuk jasanya ini, cukup sama dengan Doorsmeer Fahri yakni sekitar Rp30.000 hingga Rp50.000 tergantung dari jenis motor dan pelayanan yang diinginkan konsumen. Wildan berencana untuk membuat sistem ‘berlangganan’ yang nantinya para konsumen bisa mendapatkan harga yang lebih murah dan pelayanan yang terbaik namun, hal tersebut masih direncanakan bersama teman-temannya.

“Saat ini kami sedang berusaha untuk mengembangkan usaha kami agar bisa menarik pelanggan lebih banyak seperti membuat sistem berlangganan dan juga membuat konten video yang menarik dan diupload ke media sosial untuk menjangkau lebih banyak orang,” ujar Wildan.

Bagi Wandi, dalam menjalankan usaha ini yang terpenting adalah pelayanan yang baik kepada pelanggan, karena menurutnya jika bersaing dengan Doorsmeer lainnya dari sisi harga tidak akan terlalu berpengaruh. Jika berfokus kepada pelayanan yang baik maka Doorsmeer akan memiliki citra yang baik dan mampu mempertahankan pelanggan untuk steam motor mereka di tempatnya.

“Tantangan yang sering saya alami dalam menjalani jasa ini adalah soal teknologi yang terus berkembang dan mengubah cara bisnis beroperasi. Sekarang ini, biaya peralatan dan perangkat lunak semakin mahal, dan di sisi lain adanya kebutuhan untuk terus memperbarui peralatan agar membersikan kendaraan semakin efisien,” kata Wildan

Ada pula di tempat lainnya pengusaha Doorsmeer yang sudah cukup lama menjalani usaha ini bernama Muhammad Fathur (29). Pria berkelahiran Jakarta ini sudah membuka usaha ini sekitar 3 tahun sejak dia memutuskan untuk berhenti bekerja sebagai karyawan swasta dan menjadi pebisnis.

Fathur melihat bahwa minat pasar terhadap steam motor semakin meningkat dalam konteks industri otomotif modern. Selain itu juga dia sadar, penggunaan kendaraan pribadi yang semakin meningkat membuat usaha ini tidak akan bisa mati, terlebih tidak semua orang punya waktu senggang untuk mencuci kendaraannya.

“Yang membuat layanan cuci motor saya unik adalah pendekatan yang personal dan fokus pada kualitas. Kami tidak hanya sekadar mencuci motor, tetapi juga memberikan perhatian ekstra terhadap detail, seperti membersihkan bagian-bagian yang sulit dijangkau dan menggunakan produk pembersih yang ramah lingkungan,” kata Fathur.

Menurut Fathur, perawatan motor sangat penting bagi para pemiliknya untuk menjaga kinerja dan tampilan motor mereka. Oleh karena itu dia yakin usaha ini tidak akan bisa redup karena selama masih ada kendaraan pribadi, maka usaha Doorsmeer akan terus ada meskipun persaingannya semakin ketat.

“Tantangan yang saya hadapi selama proses cuci motor adalah noda yang sulit dihilangkan. Kalau sudah ada kejadian begitu biasanya saya rekomendasikan buat ganti jenis layanannya misal dari yang reguler bisa ganti ke layanan snow wash atau cuci motor salju,” ujar Fathur.

Fathur berpendapat, perkembangan teknologi akan terus memengaruhi industri jasa cuci motor, terutama dalam hal produk pembersih yang lebih efektif dan ramah lingkungan, serta dalam hal otomatisasi proses cuci motor. Hal tersebut menjadi hal yang positif menurutnya meskipun di sisi lain biaya opersionalnya semakin naik.

Baca juga : Begini Strategi Brand Meraup Cuan dari Kolaborasi Idola K-Pop

Editor : Puput Ady Sukarno
 

SEBELUMNYA

Meraup Cuan dari Huruf Timbul Berkualitas. Apa Itu?

BERIKUTNYA

Daftar Paket Langganan Internet Satelit Starlink dan Cara Belinya

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: