Ingin Ikut Kemitraan Tomoro Coffee? Segini Biaya Investasinya
01 May 2024 |
22:00 WIB
Masyarakat Indonesia termasuk salah satu penikmat kopi. Bahkan, ngopi saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup, terutama mereka yang tinggal di kota besar. Tak heran jika saat ini kedai kopi kian menjamur, menawarkan berbagai jenis minuman espresso hingga kopi susu yang ramah di kantong.
Pemainnya pun tak hanya berasal dari Indonesia tetapi juga dari luar negeri. Salah satu yang saat ini cukup hits dan sangat ekspansif membuka gerai baru adalah Tomoro Coffee.
Baca juga: Begini Strategi Tomoro Coffee Mengembangkan Bisnis Kopi Kekinian
Waralaba di bawah naungan usaha PT Kopi Bintang Indonesia ini telah memiliki lebih dari 400 gerai di seluruh Indonesia sejak pertama kali hadir pada Agustus 2022. Tomoro Coffe mejadi salah satu merek rantai kopi dengan pertumbuhan paling cepat di Indonesia. Mereka bahkan berambisi untuk membuka 2 gerai setiap harinya dengan target bisa memiliki 1.500 gerai pada akhir 2024.
Pada awal kehadirannya di Indonesia, seluruh gerai Tomoro Coffee dikelola oleh pusat dan belum memiliki mitra. Namun, terhitung sejak Maret 2024, Tomoro Coffee mulai membuka tawaran kemitraan sebagai salah satu upaya untuk mencapai target membuka 2 gerai perhari.
Ekspansi yang terbilang agresif tersebut juga diiringi dengan langkah manajemen Tomoro Coffee untuk terus menerapkan standar tinggi mulai dari pemilihan biji kopi yang hanya berasal dari 100 persen biji kopi Arabika, penggilingan, pemanggangan hingga menghasilkan inovasi rasa baru bagi penggemar kopi di Indonesia.
Selain itu, Tomoro Coffee memiliki mesin otomatis yang membuat cita rasa kopi di seluruh gerai akan tetap sama kualitas dan rasanya. Karena itulah, Tomoro Coffee juga disebut sebagai bisnis retail coffee chain store berbasis digital yang menawarkan kenyamanan dan kopi berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau.
Di samping itu, Tomoro Coffee juga terus berkomitmen mendukung petani lokal Indonesia sekaligus memperkenalkan biji kopi Indonesia dengan cita rasa kelas dunia yang khas.
Menariknya lagi, Tomoro Coffee juga menyediakan menu Master S.E.O Series yang menggunakan biji kopi asli Indonesia dengan cita rasa kelas dunia yang khas dengan menggandeng pemenang Indonesia Barista salah satunya Indonesia Barista Champion 2018, Muhammad Aga untuk memastikan kualitas Master S.O.E. Series mulai dari pemilihan biji kopi hingga siap dikonsumsi oleh pelanggan.
Adapun menu yang dihadirkan antara lain minuma kopi kekinian dengan kisaran harga mulai dari Rp18.000, Oatside Series mulai harga Rp22.000, Americano Party Series mulai dari Rp15.000, kopi Master S.E.O Series mulai Rp22.000, hingga menu-menu non kopi seperti Fruit Series, chocolate, matcha, dan teh mulai dari Rp12.000-an.
Bagi yang tertarik untuk ikut kemitraan Tomoro Coffee berikut perhitungan usahanya:
Service Fee (training, surveying, design): Rp8 juta
Deposit: Rp100 juta
Sewa tempat: Rp150 juta (estimasi)
Biaya renovasi: Rp250 juta (estimasi)
Biaya peralatan dan perlengkapan: Rp380 juta
Total investasi kemitraan: Rp880 juta
Biaya lisensi brand: 5% monthly turnover
Rata-rata penjualan per hari: 350 gelas
Omzet per bulan Rp25.000/cup: Rp262 juta
Total Biaya Operasi: Rp62,7 juta
Gross profit: Rp157 juta
PB1 10%: Rp26,2 juta
Net Profit: Rp68,5 juta
BEP: 12 bulan
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Pemainnya pun tak hanya berasal dari Indonesia tetapi juga dari luar negeri. Salah satu yang saat ini cukup hits dan sangat ekspansif membuka gerai baru adalah Tomoro Coffee.
Baca juga: Begini Strategi Tomoro Coffee Mengembangkan Bisnis Kopi Kekinian
Waralaba di bawah naungan usaha PT Kopi Bintang Indonesia ini telah memiliki lebih dari 400 gerai di seluruh Indonesia sejak pertama kali hadir pada Agustus 2022. Tomoro Coffe mejadi salah satu merek rantai kopi dengan pertumbuhan paling cepat di Indonesia. Mereka bahkan berambisi untuk membuka 2 gerai setiap harinya dengan target bisa memiliki 1.500 gerai pada akhir 2024.
Pada awal kehadirannya di Indonesia, seluruh gerai Tomoro Coffee dikelola oleh pusat dan belum memiliki mitra. Namun, terhitung sejak Maret 2024, Tomoro Coffee mulai membuka tawaran kemitraan sebagai salah satu upaya untuk mencapai target membuka 2 gerai perhari.
Ekspansi yang terbilang agresif tersebut juga diiringi dengan langkah manajemen Tomoro Coffee untuk terus menerapkan standar tinggi mulai dari pemilihan biji kopi yang hanya berasal dari 100 persen biji kopi Arabika, penggilingan, pemanggangan hingga menghasilkan inovasi rasa baru bagi penggemar kopi di Indonesia.
Selain itu, Tomoro Coffee memiliki mesin otomatis yang membuat cita rasa kopi di seluruh gerai akan tetap sama kualitas dan rasanya. Karena itulah, Tomoro Coffee juga disebut sebagai bisnis retail coffee chain store berbasis digital yang menawarkan kenyamanan dan kopi berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau.
Di samping itu, Tomoro Coffee juga terus berkomitmen mendukung petani lokal Indonesia sekaligus memperkenalkan biji kopi Indonesia dengan cita rasa kelas dunia yang khas.
Menariknya lagi, Tomoro Coffee juga menyediakan menu Master S.E.O Series yang menggunakan biji kopi asli Indonesia dengan cita rasa kelas dunia yang khas dengan menggandeng pemenang Indonesia Barista salah satunya Indonesia Barista Champion 2018, Muhammad Aga untuk memastikan kualitas Master S.O.E. Series mulai dari pemilihan biji kopi hingga siap dikonsumsi oleh pelanggan.
Adapun menu yang dihadirkan antara lain minuma kopi kekinian dengan kisaran harga mulai dari Rp18.000, Oatside Series mulai harga Rp22.000, Americano Party Series mulai dari Rp15.000, kopi Master S.E.O Series mulai Rp22.000, hingga menu-menu non kopi seperti Fruit Series, chocolate, matcha, dan teh mulai dari Rp12.000-an.
Bagi yang tertarik untuk ikut kemitraan Tomoro Coffee berikut perhitungan usahanya:
Paket Kemitraan
Service Fee (training, surveying, design): Rp8 jutaDeposit: Rp100 juta
Sewa tempat: Rp150 juta (estimasi)
Biaya renovasi: Rp250 juta (estimasi)
Biaya peralatan dan perlengkapan: Rp380 juta
Total investasi kemitraan: Rp880 juta
Biaya lisensi brand: 5% monthly turnover
Estimasi Penjualan
Rata-rata penjualan per hari: 350 gelasOmzet per bulan Rp25.000/cup: Rp262 juta
Total Biaya Operasi: Rp62,7 juta
Gross profit: Rp157 juta
PB1 10%: Rp26,2 juta
Net Profit: Rp68,5 juta
BEP: 12 bulan
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.