Taksi terbang EHang EH216-S. (Sumber gambar : EHang)

China Perkenalkan Taksi Terbang Tanpa Pilot

27 April 2024   |   11:00 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

China selalu selangkah lebih maju dalam bidang transportasi dan tak jarang mengambil langkah unik untuk mengatasi mobilitas masyarakatnya. Jika Indonesia sedang memanfaatkan efisiensi waktu dengan kereta cepat Jakarta-Bandung, masyarakat Negeri Tirai Bambu sebentar lagi bakal menikmati rasanya naik taksi terbang di perkotaan.

Mengutip Live Science, kendaraan lepas landas dan pendaratan vertikal listrik (eVTOL) buatan EHang, EH216-S, baru saja mendapatkan izin untuk diproduksi secara massal dari Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC). Sertifikat produksi ini memberi EHang lampu hijau untuk memproduksi mobil terbang pertama di dunia ketika yang lain hanya menelurkan prototype.

Baca juga: Kereta T-Flight Buatan China Pecahkan Rekor, Lebih Cepat Dari Pesawat Jet

Adapun produksi mencakup pengadaan bahan baku, manajemen rantai pasokan, kendali mutu dan pengujian, selain perbaikan dan pemeliharaan purna jual. Semuanya diverifikasi melalui tinjauan dan inspeksi yang komprehensif.

“Visi kami adalah memperkenalkan pesawat eVTOL tanpa pilot yang aman dan andal ke pasar global, sehingga menawarkan layanan mobilitas udara yang aman, otonom, dan ramah lingkungan kepada semua orang,” ujar Huazhi Hu, CEO EHang dalam pernyataannya.

EHang EH216-S beroperasi tanpa pilot. Pertama kali diumumkan pada 2018, taksi terbang listrik ini adalah pesawat VTOL kecil dengan badan pesawat bermaterial serat karbon. Mobil terang ini memiliki 16 baling-baling yang ditenagai oleh 16 motor. 
 

EHang EH216-S memiliki kecepatan jelajah 62 mph (100 km/jam) dan ketinggian maksimum sekitar 10.000 kaki (3.000 meter). Taksi terbang ini dirancang untuk angkutan penumpang.

Kapasitasnya dapat menampung dua penumpang dan memiliki sistem mengemudi otonom. EHang mengklaim VTOL telah diuji berkali-kali baik dengan penerbangan berawak maupun tanpa awak. 

EH216-S bukan model pertama yang dibuat EHang. Padan 2016, perusahaan teknologi tersebut memiliki drone penumpang listrik Ehang 184 dan mampu terbang selama lebih dari 20 menit. Drone empat rotor mirip seperti becak terbang, menggunakan aplikasi untuk lepas landas dan mendarat.

Perusahaan berharap EHang EH216-S dapat berfungsi di berbagai bidang seperti layanan taksi udara, wisata udara, antar-jemput bandara, dan transportasi lintas pulau. Menjadikannya yang pertama di dunia.

Meskipun EH216-S kini telah mendapat persetujuan untuk produksi massal, CAAC mengeluarkan Garis Besar Pengembangan Manufaktur Penerbangan Ramah Lingkungan (2023-2035) pada Oktober 2023. Regulasi ini memberikan panduan untuk menempatkan eVTOL yang dioperasikan pilot di angkasa pada 2025 dan layanan otonom penuh pada pesawat tersebut skala besar pada 2035, termasuk kebutuhan untuk menetapkan peraturan praktis dan rencana asuransi untuk mobil terbang.

Sebaliknya, Rencana Implementasi Mobilitas Udara Tingkat Lanjut (AAM) Amerika Serikat menargetkan 2028 sebagai tahun di mana eVTOL akan terbang secara komersial untuk pertama kalinya. Akan ada peraturan dan sertifikasi yang sesuai untuk mengatur pembuatan dan penggunaan yang aman.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Pameran Melik Nggendong Lali, Refleksi Laku Spiritual & Sosial Butet Kartaredjasa

BERIKUTNYA

Syakeph Perkenalkan Tren Busana Kantor Perempuan yang Trendy dan Stylish

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: