5 Fakta Menarik Rest Area Pendopo KM 456 yang Punya Ikon Skybridge

Keberadaan rest area atau tempat istirahat pengendara sangat penting bagi pemudik yang menggunakan kendaraan roda empat di jalan tol. Tempat ini penting untuk sejenak melepas lelah dan menyegarkan tubuh sehingga kondisi fisik terjaga lagi ketika berkendara jarak jauh.

 

Dari sekian rest area (resta) di sepanjang jalan tol Trans Jawa, Pendopo KM 456 terbilang cukup populer bagi yang melintas jalan tol favorit pemudik ini, tepatnya di ruas Semarang-Solo dan sebaliknya. Ya, berbeda dengan lainnya, rest area ini berada di dua jalur tol berlawanan sekaligus dan beroperasi sejak Febuari 2020. 

Baca juga: 6 Hal yang Harus Diwaspadai Saat Berkendara di Jalan Tol

 

Mengusung one stop services under one roof, rest area ini dibangun dengan konsep modern tradisional dan memiliki lanskap dikelilingi dengan gunung yang indah. Mengutip Astra Infra, tempat istirahat pengendara ini terdiri dari lima bangunan utama dengan desain arsitektur yang terinspirasi lima gunung yakni Merapi, Merbabu, Sumbing, Sindoro, dan Ungaran.

 

Buat kalian yang melewati tol Trans Jawa, berikut fakta-fakta menarik Rest Area Pendopo KM 456.

Tidak perlu khawatir terlewat ketika ingin mampir, pasalnya Rest Area Pendopo KM 456 mudah dikenali. Memiliki nama resmi Resta Pendopo KM 456 Salatiga, desain bangunan tempat istirahat pengendara ini terbilang unik karena berbentuk Joglo yang merupakan rumah adat Jawa Tengah. 

 

Mengutip Auto 2000, lima bangunan utama rest area juga sangat ikonik. Sebab, dibentuk menyerupai lima gunung yang mengelilingi Kota Salatiga, yakni Merapi, Merbabu, Sumbing, Sindoro, dan Ungaran.

Rest Area Pendopo KM 456 memiliki lima joglo dengan atap limas yang memiliki makna dan simbol. Ya, seperti disebutkan sebelumnya, lima joglo dengan atap limas tersebut melambangkan lima gunung yang terdapat di Jawa Tengah.

 

Sisi A atau arah pergi ditandai dengan adanya dua joglo, sedangkan sisi B atau arah balik ditandai dengan adanya tiga joglo. Kelima gunung di Jawa Tengah yang diwakili oleh joglo tersebut adalah Merbabu, Merapi, Sumbing, Sindoro, dan Ungaran.

Selain memiliki joglo, Rest Area Pendopo KM 456 juga membawa desain bangunan mirip dengan mal. Selain menyediakan fasilitas standar seperti tempat makan dan toilet, rest area ini juga dilengkapi dengan berbagai outlet belanja. Terdapat beberapa outlet yang berasal dari luar negeri sehingga menjadi daya tarik bagi shopper.

 

Rest area ini juga merangkul para pelaku Usaha Mikro Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal. Pengunjung bisa menemukan aneka produk asli Jawa Tengah, terutama Salatiga, mulai dari produk kerajinan, busana, dan tentunya kuliner. Kamu bisa mencicipi Ronde Jago, Sate Sapi Suruh, Ayam Goreng Bu Toha, dan Srabi Notosuman di tempat ini.

Uniknya lagi, rest area di KM 456 memiliki skybridge. Jembatan ini menghubungi dua sisi resta, baik yang berada di jalur utara (menuju Semarang) maupun jalur selatan (menuju Solo). Jembatan ini membentang di atas tol Semarang-Solo.

 

Dengan adanya jembatan ini, pengunjung bisa lebih keluasan dan memiliki pilihan yang lebih banyak saat menentukan tempat istirahat atau mengisi perut. Pemandangan di Skybridge juga cukup indah, yakni berupa Kota Salatiga yang dikelilingi lima gunung, yakni Merbabu, Merapi, Sindoro, Sumbing, dan Ungaran. Jadi tempat foto yang epik bukan?

Selain keberadaan Skybridge dan desain bangunan yang unik, Resta Pendopo KM 456 Salatiga juga dilengkapi dengan fasilitas lengkap. Rest area ini menyediakan tempat pengisian BBM untuk berbagai jenis kendaraan yang melewati tol. SPBU beroperasi selama 24 jam penuh.

 

Rest area pendopo km 456 memiliki berbagai fasilitas untuk seluruh anggota keluarga. Di tempat ini disediakan lahan parkir yang luas di kedua sisi, area terbuka hijau, area bermain dan edukasi anak, toilet, masjid, hingga galeri seni. 

Baca juga: Daftar Lokasi SPBU & Rest Area di Jalan Tol Sumatra dengan Fasilitas Lengkap

 

Tersedia pula ATM Center dan fasilitas top-up kartu tol bagi kamu yang kekurangan saldo. Untuk hiburan, rest area yang berlokasi di Salatiga ini dilengkapi ruang atraksi budaya yang diisi dengan pertunjukan budaya tradisional sampai live music. 

Editor: Fajar Sidik