Mengenal Diplomasi Panda ala China, Perjanjian yang Bikin Panda Fu Bao Tak Bisa Berlama-lama di Korsel

Seekor panda lucu bernama Fu Bao di Everland, Korea Selatan, baru-baru ini dipulangkan ke China sebelum usianya genap empat tahun. Kepulangan Fu Bao ke negeri asalnya ini disambut haru oleh para penggemar yang sedari pagi telah berkumpul di taman Everland.

Fu Bao, panda yang lahir pertama kali secara natural di Korea Selatan ini memang telah jadi fenomena tersendiri di sana. Dia telah jadi hewan yang paling populer belakangan ini berkat tingkahnya yang menggemaskan yang kerap kali tertangkap kamera.

Namun, anak panda lucu itu memang tidak bisa selamanya berada di Korsel. Fu Bao terikat dengan perjanjian internasional yang menuntutnya untuk kembali ke China sebelum usianya empat tahun.

Ini bukan kali pertama China meminta hewan endemiknya ke negara asalnya, setelah sekian lama dititipkan ke negeri orang. Setahun yang lalu, tiga ekor panda di kebun binatang nasional di Wahington, DC, Amerika Serikat juga mesti dipulangkan ke China.

Baca juga: Panda Fu Bao Pulang Kampung ke China, Warga Korea Selatan Bersedih  

Tak jauh berbeda dari Korsel, kepulangan tiga panda di Amerika itu juga disambut dengan rasa sedih para penggemar hewan menggemaskan itu di sana.
 
Apa yang terjadi di Korsel, Amerika Serikat, dan negara-negara lain berpuluh-puluh tahun lamanya ini adalah bagian dari program diplomasi negara China. Negara ini menjadikan Panda sebagai lambang persahabatan antarnegara sahabat.

Melansir dari Aljazeera, China memiliki sekitar 1.800 ekor panda yang hidup di alam liar. Sebanyak 65 ekor di antaranya kerap kali dipinjamkan ke negara-negara sahabat. Sejauh ini, sudah ada sekitar 20 negara yang memiliki panda di luar China.

Program panda sebagai ajang diplomasi China ini sudah berlangsung sejak Dinasti Tang (618-907). Tradisi itu terus berlanjut hingga abad ini. Awalnya, panda diberikan secara cuma-cuma sebagai hadiah.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, peraturan itu berubah. Panda tidak lagi diberikan, tetapi hanya sebagai pinjaman belaka. Peralihan pinjaman panda ini memungkinkan China untuk terus mempromosikan citranya di luar negeri.

Selain dipinjamkan, aturan lain bagi negara peminjam adalah jika hewan berwarna putih dan hitam ini melahirkan seorang anak, mereka harus dikembalikan ke China sesegera mungkin atau sebelum usianya empat tahun.

“Dari sudut pandang Tiongkok, berbagi perawatan hewan berharga ini memperkuat ikatan China dengan negara-negara lain,” kata Kathleen Buckingham dari Sekolah Geografi dan Lingkungan Oxford, dikutip Hypeabis.id, Kamis (4/4/2024).

Daftar penerima panda sangat banyak. Beberapa negara yang termasuk adalah Denmark, Jerman, Rusia, Qatar, dan masih banyak lagi. Mayoritas proses pengembalian panda berkaitan dengan masa pinjam yang berakhir atau perjanjian tertentu.

Namun, tidak menutup kemungkinan pula kembalinya panda juga disebabkan oleh memburuknya hubungan dua negara. Oleh karena itu, ketegangan politik pun menjadi salah satu indikatornya.
 
Kendati demikian, apa pun itu, kepulangan panda dari sebuah negara ke China kerap kali menimbulkan kesedihan dari warga. Sebab, panda yang dikenal punya fisik yang lucu memang mudah dicintai.

Yonhap melaporkan saat Fu Bao pergi meninggalkan Korsel, setidaknya ada 6.000 penggemar yang telah berkumpul untuk melihat sekilas panda lucu tersebut untuk terakhir kalinya. Beberapa dari mereka menunggu sejak jam 4 pagi, meski cuaca sedang hujan dan dingin.

Jalanan di sekitar Everland ramai dipenuhi penggemar Fu Bao. Jalanan itu juga dihiasi bunga dan ribuan pesan dari penggemar. Everland juga memutar foto dan video Fu Bao sejenak di LED besar sebelum kendaraan yang membawanya berjalan pergi.

Baca juga: Review Kung Fu Panda 4, Petualangan Baru Po Menaklukkan Para Musuh

Editor: Puput Ady Sukarno