Mengenal Sejarah Barongsai, Tarian Tradisional yang Identik dengan Imlek

Perayaan Imlek identik dengan tarian barongsai. Biasanya, pertunjukan barongsai akan digelar di tempat-tempat umum dan menjadi bagian dari rangkaian suka cita menyambut Tahun Baru China. Tidak hanya sebagai atraksi memeriahkan suasana, barongsai juga punya makna khusus dan sejarah panjang dalam kebudayaan China.

Mengutip dari Chinese Historical & Cultural Project, tarian barongsai telah ada sejak masa Dinasti Chin dan Han, sekitar abad ketiga sebelum masehi. Hingga kini, kesenian barongsai masih terus hidup dan berkembang. 

Baca juga: 5 Ornamen Dekorasi Imlek Pembawa Hoki: Lentera sampai Labu Kuning

Atraksi barongsai melibatkan gerakan yang kompleks, setiap kaki para pemainnya dituntut dengan kecepatan, kekuatan, dan keseimbangan. Tak hanya itu, kekuatan tangan juga diperlukan untuk memainkan kepala barongsai atau mengangkat badan teman yang ada di depan.

Tradisi ini bisa disebut sebagai atraksi yang berpusat pada olah gerak tubuh. Di dalam setiap tariannya juga terkadang menyelipkan seni bela diri dan akrobatik yang unik.
 
Hingga kini, barongsai telah dianggap sebagai tarian tradisional China yang menggunakan sarung menyerupai singa sebagai ciri khas utamanya. Lebih dari sekedar tarian, barongsai juga dianggap sebagai simbolisasi kegembiraan dan kebahagiaan.

Melansir Kemendikbudristek, kesenian barongsai diperkirakan mulai masuk ke Indonesia pada abad ke-17 dan terus berkembang hingga sekarang. Barongsai kini bahkan menjadi semacam tarian wajib ketika mendekati perayaan Imlek.

Sama seperti di negara asalnya, tarian barongsai di Indonesia juga dibagi ke dalam dua kelompok besar, yakni tradisi utara dan selatan. Untuk tarian barongsai utara biasanya memiliki ciri surai ikal dan berkaki empat.

Penampilan singa utara juga kelihatan lebih natural dan mirip singa. Adapu tarian barongai selatan memiliki sisik dan jumlah kaki yang lebih bervariasi, bisa dua atau empat. Kepala barongsai selatan juga dilengkapi dengan tanduk sehingga mirip dengan binatang qilin.

Secara gerakan, dua jenis barongsai juga berbeda. Barongsai selatan umumnya lebih sering melonjak-lonjakkan kepalanya seiring dengan tabuhan gong dan tambur. Sementara itu, barongsai utara memiliki gerakan yang lebih lincah dan penuh dinamika karena memiliki empat kaki.

Makna Tarian Barongsai

Dalam tradisi China, dari hari keempat hingga kelima belas Imlek, kelompok barongsai akan tur dari desa ke desa. Tarian ini akan ditampilkan dalam perayaan tahun baru yang penuh suka cita. Seiring berjalannya waktu, barongsai juga tidak hanya dipentaskan saat Imlek saja.

Barongsai juga memiliki peran penting dalam pentahbisan candi dan bangunan bersejarah lain. Selain itu, tarian ini juga kerap dipentaskan dalam pembukaan usaha, masa tanam dan panen, perayaan resmi, hingga upacara keagamaan lain.

Lantaran identik dengan ritual keagamaan, biasanya akan ada serangkaian ritual khusus untuk barongsai dan para pemainnya. Tujuannya adalah agar pertunjukan berjalan lancar.
 
Mengutip Indonesia Kaya, barongsai adalah tarian yang punya makna religius mendalam. Kesenian ini adalang penghubung manusia dengan alam gaib. Barongsai adalah tarian ritual yang sakral. Oleh karena itu, tarian ini hanya dimainkan pada waktu-waktu khusus saja dan dengan tujuan tertentu. Namun, kini tarian ini terus mengadaptasi diri sesuai zaman. 

Baca juga: Resep Tanghulu, Camilan Manisan Buah yang Cocok Buat Sajian Imlek

Salah satunya ketika barongsai dikembangkan sebagai salah satu cabang olahraga. Saat ini sudah ada Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) yang sudah diakui Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Di sisi lain, barongsai juga muncul sebagai bentuk hiburan dan komersial, termasuk dipakai untuk mengamen dari rumah ke rumah. 

Editor: Fajar!