sejumlah karya yang dipamerkan di Artloka (simber gambar Hypeabis.id/Prasetyo Agung Ginanjar)

Pameran Arcoolture & Gurat Karya Penuh Warna dari Seniman Muda

29 January 2024   |   16:49 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Munculnya ruang-ruang alternatif selalu menghasilkan warna baru dalam khasanah seni rupa. Terutama dalam mengenalkan hasil eksplorasi para seniman untuk menuangkan ide dan gagasan mereka melalui berbagai media sen, baik karya dwimatra atau trimatra.

Potensi inilah yang coba digali Artloka dengan menggelar pameran kolaborasi bertajuk Artcoolture di Jakarta Art Hub. Sesuai tajuknya, ekshibisi ini seolah memberi nuansa kultur baru dalam skena seni, yang lebih kekinian dan dekat dengan realitas sosial yang dihadapi generasi muda.

Baca juga: Dialektika Warna & Kecemasan dari Mata Kamera Flora Rikin

Total, terdapat lima perupa muda yang ikut unjuk gigi dalam pameran ini, yakni Fauzan, Popomangun, Rato Tanggela, REEXP, dan Rosyad. Uniknya, para perupa tersebut menghadirkan visual dan ciri khas yang berbeda dalam merespon tajuk pameran.

Secara umum, mereka menampilkan belasan karya dua dan tiga dimensi yang beragam, serta menantang pencerapan visual. Warna-warna ngepop dan kontras mendominasi lukisan karya trimatra dalam ruang kecil galeri seni di bilangan Jakarta Pusat itu.

Seniman Fauzan, menghadirkan karya berjudul Traitor (acrylic on canvas, 120x110 cm, 2024) dengan corak surealis. Memadukan nuansa citraan pop art yang dominasi warna ungu, sepintas karya ini seperti mengajak penonton untuk memasuki dunia penuh fantasi. 

Misalnya, dia menampilkan patung ikonik Venus de Milo dengan dua tanduk di kepala. Sementara itu, di bidang lain digambar dua sosok yang saling memanah, dengan ikan-ikan beterbangan. Sang seniman juga memasukkan objek-objek yang telah dideformasi sedemikian rupa, sehinga menghasilkan citraan yang unik. 
 

Karya Fauzan berjudul Rock Bottom Gate (acrylic on canvas, 120x110 cm, 2024) (sumber gambar Hypeabis.id/Prasetyo Agung)

Karya Fauzan berjudul Rock Bottom Gate (acrylic on canvas, 120x110 cm, 2024) (sumber gambar Hypeabis.id/Prasetyo Agung)

Lukisan dengan tema serupa juga muncul dalam karya berjudul Rock Bottom Gate (acrylic on canvas, 120x110 cm, 2024). Namun, berbeda dari sebelumnya, karya ini cenderung lebih memiliki nuansa cerah dengan dominasi biru dan pink, yang merepresentasikan warna dari sebuah galaksi dan tumbuhan liar.

Fokus utama dari karya ini adalah objek perempuan yang menghela sebuah hiu martil untuk memasuki gerbang menuju laut. Sedangkan, di bagian pojok kanan bawah lukisan, tampak empat sekawan siput berkaki yang tengah menghangatkan diri di depan sebuah lilin, dengan latar gua penuh warna keemasan.

Ada pula karya dari Popomangun bertajuk House of Home 1.0 (acrylic on canvas, 100 cm, 2023). Sesuai judulnya, karya ini mencoba menarasikan cerapan-cerapan visual yang dilihat sang seniman dari sekitar rumahnya, seperti tanaman hias, lantai tegel, hingga anak tangga yang karib ditemui di lingkungan urban.

Sentuhan-sentuhan visual dengan corak dekoratif juga terlihat dalam karya berjudul Under The Bright Sun and Sand, dan seri karya House of Tree 1.0 sampai House of Tree 4.0. Sederet lukian menggunakan medium kanvas dengan berbagai variasi ukuran itupun seolah mewastukan, atau menampilkan kumpulan objek yang dilukis laiknya puzzle.

"Lukisan saya itu terinspirasi dari lantai tegel hingga craft ukiran di rumah saya. Awalnya memang agak sebal dengan motif-motif itu, tapi tanpa disadari hal inilah yang justru muncul dalam karya-karya saya," katanya.

Karya Popomangun berjudul House of Home 2.0 (acrylic on canvas, 100 cm, 2023) (sumber gambar Hypeabis.id/Prasetyo Agung)

Karya Popomangun berjudul House of Home 2.0 (acrylic on canvas, 100 cm, 2023) (sumber gambar Hypeabis.id/Prasetyo Agung)

Projects Manager Artloka, Fibrilenio Rafi mengatakan, tajuk Artcoolture dipilih karena ingin menjangkau antusiasme pasar dari kalangan generasi muda pencinta seni. Oleh karena itu belasan karya yang dihadirkan dalam pameran ini cenderung menampilkan karya seniman-seniman yang gagasannya cukup dekat dengan kehidupan anak-anak muda di Tanah Air.

Secara umum, pihaknya memang tidak melakukan bentuk kurasi yang ketat terhadap karya-karya seniman yang dipacak. Bahkan, tajuk pamerannya, baru dipikirkan setelah para seniman mengirimkan karya mereka ke galeri, untuk kemudian ditarik benang merah dari belasan karya dengan beragam gagasan dan medium itu.

Misalnya, karya Popomangun akan sangat berbeda dengan karya Rosyad. Sebab, Popomangun lebih banyak bermain di tekstur, sementara Rosyad lebih mengutamakan teknik spray paint dan mengandalkan konsep cerita di dalam cerita. Karakter yang berbeda juga terlihat dalam karya Rato Tanggela.

"Sedangkan karya REEXP lebih banyak mengeksplorasi benda-benda keseharian atau barang bekas untuk dibuat instalasi atau yang lain, yang sekilas hampir mirip wajah-wajah dari robot," katanya.

Menjadi program pameran keempat sejak Artloka berdiri pada 2023, proses persiapan pameran ini sendiri menurut Rafi membutuhkan waktu sekitar dua bulan. Dia berharap dengan adanya ruang baru tersebut dapat lebih memperluas kemungkinan para seniman muda untuk lebih dikenal oleh publik seni.

Tak hanya itu, untuk memaksimalkan potensi seni rupa Indonesia, pihaknya juga mendistribusikan berbagai bentuk pengenalan literasi seni. Misalnya dengan menjadikan galeri tersebut juga sebagai toko buku dan memasarkan produk-produk turunan seni, seperti merchandise dan yang lain.

"Kami memang tidak memberikan batasan tertentu bagi seniman-seniman muda yang ingin karyanya dipajang di galeri kami. Bahkan yang masih kuliah atau baru lulus, tapi berani untuk mencoba [berpameran] silakan," jelasnya.

Baca juga: Prediksi CEO Balai Lelang Christie's soal Pasar Seni Dunia 2024

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Babak Baru Demon Slayer Siap Mengudara, Cek Jadwal Penayangan Film dan Serialnya

BERIKUTNYA

Daftar Film Horor Indonesia yang Tayang di Bioskop Februari 2024

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: