Dunia Seni Rupa Indonesia Berduka, Maestro Lukis Suhardi Tutup Usia
28 December 2023 |
13:48 WIB
Dunia seni Indonesia kembali berduka di pengujung 2023. Maestro lukis Indonesia Suhardi meninggal dunia pada Kamis, 28 Desember 2023. Tokoh pelukis seni rupa baru Indonesia tutup usia di umur 66 tahun setelah beberapa bulan menderita sakit.
Berdasarkan berita yang diterima Hypeabis.id, Suhardi wafat pukul 10.00 WIB. Jenazah akan disemayamkan di rumahnya di kompleks DKI, Blok Y, Nomor 16, Joglo, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Namun, keluarga belum memberikan informasi mendetail mengenai proses pemakaman pelukis kelahiran 26 Mei 1951 tersebut.
Baca juga: Dunia Seni Indonesia Berduka, Maestro Lukis Djoko Pekik Tutup Usia
“Telah meninggal dunia dengan tenang tokoh pelukis Seni Rupa Baru, Suhardi atau Hardi, hari ini, Kamis, 28 Desember 2023, pukul 10.00 WIB. Jibril, salah seorang putranya, mewakili keluarga, memohon orang tuanya dimaafkan atas segala kesahan dan kekhilafannya. Amiin,” tulisnya, diterima Hypeabis.id, Kamis (28/12).
Suhardi atau Hardi merupakan tokoh penting seni rupa Indonesia. Dia tergabung dan mempelopori gerakan seni rupa baru Indonesia yang mewarnai dinamika kesenian di dalam negeri. Gerakan ini juga dimotori oleh FX Harsono, Bonyong Munni Ardhi, Sity Adiyati, Jim Supangkat, dan Nanik Mirna.
Semangat para seniman ini adalah untuk melawan praktik seni rupa yang kala itu dianggap tidak bergairan dan elitis. Apa yang ingin disuarakan oleh para seniman ini berpuluh-puluh tahun kemudian masih terus dikenang sebagai suatu pembaharuan penting dalam seni rupa Indonesia.
Kurator Galeri Nasional Rizki Akhmad Zaelani mengatakan bahwa Hardi adalah seorang seniman penting Indonesia. Jejak kekaryaannya dan pergerakannya telah mewarnai dinamika seni rupa Indonesia dalam dekade terakhir.
Menurut kurator yang akrab disapa Kiki ini, salah satu peran penting tersebut adalah ketika Hardi turut merintis pembaharuan idiom ekspresi seni rupa Indonesia. Sebuah legasi yang akan selalu diingat.
“Tumbuh dalam iklim ekspresi seni rupa Yogyakarta, saat itu, Hardi menstransformasikan gaya ekspresi kritis seni ala Sudjojono dalam idiom seni pop,” ucap Kiki kepada Hypeabis,id.
Di mata Kiki, Hardi adalah sosok pelukis yang jenius. Salah satu karyanya berjudul Presiden Tahun 2001 hingga kini akan tetap dikenang. “Ini adalah karya penting bagi sejarah seni rupa Indonesia” imbuhnya.
Lukisan kontroversial Hardi tersebut hingga kini masih jadi salah satu koleksi Galeri Nasional Indonesia di pameran tetap. Lukisan tersebut adalah potret dirinya yang berseragam tentara yang seolah sedang menentang hegemoni Orde Baru.
Akibat lukisannya itu, Hardi sempat ditangkap Laksusda Jaya dengan tuduhan makar. Namun, pada akhirnya sang seniman dibebaskan.
Segendang sepenarian, Kurator Sudjud Dartanto juga menyebut Hardi adalah salah satu seniman penting yang pernah dimiliki Indonesia. Dia dalah pencetus sekaligus pelaku gerakan Seni Rupa Baru Indonesia.
Tak hanya mampu melahirkan karya-karya besar, Hardi juga menjadi seniman yang kritis. Hal ini yang membuat namanya menjadi besar dan terus dibicarakan hingga hari ini.
“Hardi bagi saya adalah salah satu kritikus seni terbaik Indonesia. Bahasanya lugas dan bisa menyampaikan kritiknya dengan baik,” ucapnya.
Menurut Sudjud, Hardi adalah bagian penting dalam sejarah seni rupa kontemporer Indonesia. Karya-karyanya bakal menjadi pengingat penting bagi generasi-generasi setelahnya.
Baca juga: Eko Londo Meninggal Dunia, Pelawak Legendaris yang Getol Ingin Masuk Srimulat
Editor: Puput Ady Sukarno
Berdasarkan berita yang diterima Hypeabis.id, Suhardi wafat pukul 10.00 WIB. Jenazah akan disemayamkan di rumahnya di kompleks DKI, Blok Y, Nomor 16, Joglo, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Namun, keluarga belum memberikan informasi mendetail mengenai proses pemakaman pelukis kelahiran 26 Mei 1951 tersebut.
Baca juga: Dunia Seni Indonesia Berduka, Maestro Lukis Djoko Pekik Tutup Usia
“Telah meninggal dunia dengan tenang tokoh pelukis Seni Rupa Baru, Suhardi atau Hardi, hari ini, Kamis, 28 Desember 2023, pukul 10.00 WIB. Jibril, salah seorang putranya, mewakili keluarga, memohon orang tuanya dimaafkan atas segala kesahan dan kekhilafannya. Amiin,” tulisnya, diterima Hypeabis.id, Kamis (28/12).
Suhardi atau Hardi merupakan tokoh penting seni rupa Indonesia. Dia tergabung dan mempelopori gerakan seni rupa baru Indonesia yang mewarnai dinamika kesenian di dalam negeri. Gerakan ini juga dimotori oleh FX Harsono, Bonyong Munni Ardhi, Sity Adiyati, Jim Supangkat, dan Nanik Mirna.
Semangat para seniman ini adalah untuk melawan praktik seni rupa yang kala itu dianggap tidak bergairan dan elitis. Apa yang ingin disuarakan oleh para seniman ini berpuluh-puluh tahun kemudian masih terus dikenang sebagai suatu pembaharuan penting dalam seni rupa Indonesia.
Kurator Galeri Nasional Rizki Akhmad Zaelani mengatakan bahwa Hardi adalah seorang seniman penting Indonesia. Jejak kekaryaannya dan pergerakannya telah mewarnai dinamika seni rupa Indonesia dalam dekade terakhir.
Menurut kurator yang akrab disapa Kiki ini, salah satu peran penting tersebut adalah ketika Hardi turut merintis pembaharuan idiom ekspresi seni rupa Indonesia. Sebuah legasi yang akan selalu diingat.
“Tumbuh dalam iklim ekspresi seni rupa Yogyakarta, saat itu, Hardi menstransformasikan gaya ekspresi kritis seni ala Sudjojono dalam idiom seni pop,” ucap Kiki kepada Hypeabis,id.
Di mata Kiki, Hardi adalah sosok pelukis yang jenius. Salah satu karyanya berjudul Presiden Tahun 2001 hingga kini akan tetap dikenang. “Ini adalah karya penting bagi sejarah seni rupa Indonesia” imbuhnya.
Lukisan kontroversial Hardi tersebut hingga kini masih jadi salah satu koleksi Galeri Nasional Indonesia di pameran tetap. Lukisan tersebut adalah potret dirinya yang berseragam tentara yang seolah sedang menentang hegemoni Orde Baru.
Akibat lukisannya itu, Hardi sempat ditangkap Laksusda Jaya dengan tuduhan makar. Namun, pada akhirnya sang seniman dibebaskan.
Segendang sepenarian, Kurator Sudjud Dartanto juga menyebut Hardi adalah salah satu seniman penting yang pernah dimiliki Indonesia. Dia dalah pencetus sekaligus pelaku gerakan Seni Rupa Baru Indonesia.
Tak hanya mampu melahirkan karya-karya besar, Hardi juga menjadi seniman yang kritis. Hal ini yang membuat namanya menjadi besar dan terus dibicarakan hingga hari ini.
“Hardi bagi saya adalah salah satu kritikus seni terbaik Indonesia. Bahasanya lugas dan bisa menyampaikan kritiknya dengan baik,” ucapnya.
Menurut Sudjud, Hardi adalah bagian penting dalam sejarah seni rupa kontemporer Indonesia. Karya-karyanya bakal menjadi pengingat penting bagi generasi-generasi setelahnya.
Baca juga: Eko Londo Meninggal Dunia, Pelawak Legendaris yang Getol Ingin Masuk Srimulat
Editor: Puput Ady Sukarno
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.