Profil Hayao Miyazaki, Maestro Animasi di Balik Studio Ghibli
27 December 2023 |
16:48 WIB
Menyebut dunia animasi, tak akan pernah lengkap tanpa menyinggung nama Hayao Miyazaki. Dia adalah sosok sentral di balik berkibarnya Studio Ghibli yang dalam empat dekade karya-karya besarnya telah mewarnai jagat animasi global.
Hayao Miyazaki adalah salah satu sutradara animasi hebat yang pernah dipunyai Jepang. Plot ceritanya yang selalu menghibur, karakter dan penokohan yang menarik, dan animasi yang memukau pada filmnya telah mendapatkan pengakuan dunia.
Baca juga: 5 Film Hayao Miyazaki dengan Rating Tertinggi
Hayao Miyazaki lahir pada 5 Januari 1941 di Tokyo. Pria yang kini rambutnya beruban tersebut memiliki ayah seorang direktur pesawat. Bisnis dari keluarganya ini tampaknya yang membuat Miyazaki banyak menghadirkan elemen pesawat atau sesuatu yang bisa terbang dalam film-filmnya.
Melansir dari IMDB, kakek berusia 83 tahun ini telah memulai karier bidang animasinya pada 1963. Kala itu, dia bekerja sebagai animator di studio Teoi Douga, meski sebenarnya dirinya adalah lulusan ekonomi di Universitas Gakushuin.
Periode awal kariernya ini punya pengaruh besar baginya. Di Toei Douga, Miyazaki banyak terlibat dalam pembuatan animasi klasik Jepang. Kemampuan menggambarnya pun makin luar biasa berkat ide film yang tak habis diusulkannya.
Berselang 8 tahun, Miyazaki pindah ke studio A Pro bersama dengan rekan kerjanya yang kelak menjadi duet animator paling dikenang sepanjang masa. Pada 1973, dia kemudian pindah ke Nippon Animation.
Di studio barunya ini, dirinya banyak terlibat dalam serial animasi TV World Masterpiece Theater. Pada 1978, Miyazaki menyutradarai serial TV pertamanya, Future Boy Conan (1978). Bersama Tokyo Movie Shinsha, Miyazaki berhasil merilis film pertamanya bertajuk Lupin III: The Castle of Cagliostro (1979).
Kariernya mulai melesat. Film panjang keduanya bertajuk Nausicaa of the Valley of the Wind (1984) berhasil dirilis. Film ini merupakan adaptasi dari manga dengan judul yang sama yang diterbitkan 2 tahun sebelumnya.
Miyazaki mulai mencari tantangan baru. Kesuksesan dua filmnya kemudian mengantarkannya pada keberanian mendirikan studio animasi baru bernama Studio Ghibli. Sejak saat itu, dirinya makin aktif menyutradarai, menulis, dan memproduksi banyak film bersama Isao Takahata.
Selain sebagai animator, Miyazaki juga banyak terlibat project menggambar manga. Salah satu karya utamanya adalah Nausicaa yang dkerjakan 1982 hingga 1984. Berbagai medium yang dijajalnya telah menempanya menjadi seorang sutradara yang matang.
Selama lebih dari lima dekade berkarya, animator gaek ini telah mendapatkan pengakuan internasional sebagai pendongeng ulung. Film-filmnya banyak dipuji oleh kritikus dan mendapatkan sejumlah penghargaan bergengsi.
Salah satu filmnya bertajuk Spirited Away bahkan diganjar sebagai Film Animasi Terbaik di Piala Oscar 2003. Bersama Studio Ghibli yang dibesarkannya, dirinya juga telah menciptakan sekaligus memberi ruang pada lahirnya animator-animator dengan film-film yang mengagumkan.
Di usianya yang makin senja, Miyazaki beberapa kali sempat menunjukkan tanda-tanda pensiun. Dia juga sempat dalam waktu lama tidak merilis film. Namun, kekhawatiran penggemar akhirnya terjawab.
Baca juga: Diputar di TIFF, The Boy and The Heron Jadi Karya Terakhir Hayao Miyazaki?
Tahun ini, mahakaryanya kembali lagi. Mengambil tajuk The Boy and The Heron, film teranyarnya ini bahkan menandai kembalinya sang maestro setelah 10 tahun lalu diisukan sempat akan pensiun. Setelah film ini, Miyazaki juga dikabarkan sedang menggarap proyek barunya. Ini mengindikasi sang maestro setidaknya belum akan pensiun.
Editor: Fajar Sidik
Hayao Miyazaki adalah salah satu sutradara animasi hebat yang pernah dipunyai Jepang. Plot ceritanya yang selalu menghibur, karakter dan penokohan yang menarik, dan animasi yang memukau pada filmnya telah mendapatkan pengakuan dunia.
Baca juga: 5 Film Hayao Miyazaki dengan Rating Tertinggi
Hayao Miyazaki lahir pada 5 Januari 1941 di Tokyo. Pria yang kini rambutnya beruban tersebut memiliki ayah seorang direktur pesawat. Bisnis dari keluarganya ini tampaknya yang membuat Miyazaki banyak menghadirkan elemen pesawat atau sesuatu yang bisa terbang dalam film-filmnya.
Melansir dari IMDB, kakek berusia 83 tahun ini telah memulai karier bidang animasinya pada 1963. Kala itu, dia bekerja sebagai animator di studio Teoi Douga, meski sebenarnya dirinya adalah lulusan ekonomi di Universitas Gakushuin.
Periode awal kariernya ini punya pengaruh besar baginya. Di Toei Douga, Miyazaki banyak terlibat dalam pembuatan animasi klasik Jepang. Kemampuan menggambarnya pun makin luar biasa berkat ide film yang tak habis diusulkannya.
Berselang 8 tahun, Miyazaki pindah ke studio A Pro bersama dengan rekan kerjanya yang kelak menjadi duet animator paling dikenang sepanjang masa. Pada 1973, dia kemudian pindah ke Nippon Animation.
Di studio barunya ini, dirinya banyak terlibat dalam serial animasi TV World Masterpiece Theater. Pada 1978, Miyazaki menyutradarai serial TV pertamanya, Future Boy Conan (1978). Bersama Tokyo Movie Shinsha, Miyazaki berhasil merilis film pertamanya bertajuk Lupin III: The Castle of Cagliostro (1979).
Kariernya mulai melesat. Film panjang keduanya bertajuk Nausicaa of the Valley of the Wind (1984) berhasil dirilis. Film ini merupakan adaptasi dari manga dengan judul yang sama yang diterbitkan 2 tahun sebelumnya.
Miyazaki mulai mencari tantangan baru. Kesuksesan dua filmnya kemudian mengantarkannya pada keberanian mendirikan studio animasi baru bernama Studio Ghibli. Sejak saat itu, dirinya makin aktif menyutradarai, menulis, dan memproduksi banyak film bersama Isao Takahata.
Selain sebagai animator, Miyazaki juga banyak terlibat project menggambar manga. Salah satu karya utamanya adalah Nausicaa yang dkerjakan 1982 hingga 1984. Berbagai medium yang dijajalnya telah menempanya menjadi seorang sutradara yang matang.
Selama lebih dari lima dekade berkarya, animator gaek ini telah mendapatkan pengakuan internasional sebagai pendongeng ulung. Film-filmnya banyak dipuji oleh kritikus dan mendapatkan sejumlah penghargaan bergengsi.
Salah satu filmnya bertajuk Spirited Away bahkan diganjar sebagai Film Animasi Terbaik di Piala Oscar 2003. Bersama Studio Ghibli yang dibesarkannya, dirinya juga telah menciptakan sekaligus memberi ruang pada lahirnya animator-animator dengan film-film yang mengagumkan.
Di usianya yang makin senja, Miyazaki beberapa kali sempat menunjukkan tanda-tanda pensiun. Dia juga sempat dalam waktu lama tidak merilis film. Namun, kekhawatiran penggemar akhirnya terjawab.
Baca juga: Diputar di TIFF, The Boy and The Heron Jadi Karya Terakhir Hayao Miyazaki?
Tahun ini, mahakaryanya kembali lagi. Mengambil tajuk The Boy and The Heron, film teranyarnya ini bahkan menandai kembalinya sang maestro setelah 10 tahun lalu diisukan sempat akan pensiun. Setelah film ini, Miyazaki juga dikabarkan sedang menggarap proyek barunya. Ini mengindikasi sang maestro setidaknya belum akan pensiun.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.