Vokalis Godbless Ahmad Albar (dari kiri), Gitaris Godbless Ian Antono, dan Keyboardist Godbless Abadi Soesman menunjukkan piringan hitam yang ditandatangani personel Godbless seusai Konferensi Pers Godbless Back To 1973 di Jakarta, Selasa (5/12/2023). (Foto: Abdurachman/Hypeabis.id)

Menapaki Perjalanan Emas Legenda Band Rok Indonesia God Bless

05 December 2023   |   09:56 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Meskipun sudah tidak lagi muda, God Bless tetap eksis di Industri musik Indonesia. Grup band rok legendaris yang digawangi oleh Ahmad Albar dan kawan-kawan itu akan kembali tampil di Taman Ismail Marzuki untuk mengulangi aksinya seperti pada 1973 silam untuk menghibur para penggemarnya.

Taman Ismail Marzuki merupakan saksi bisu perjalanan grup band yang terbentuk pada 50 tahun silam. Di tempat ini, Fuad Hasan, Ahmad Albar, Ludwig Lemans, Donny Fattah, dan Yockie Suryoprayogo tampil menghibur para penggemar musik rok yang lagi digandrungi kala itu.

Baca juga: Rekam Jejak God Bless, Band Rock Legendaris Indonesia yang Jaya di Era 70-80an

Tempat ini juga menjadi saksi mata kemampuan grup band rock legendaris Indonesia yang telah memiliki sejarah sangat panjang. Dalam laman godblessrockstore.com dan berbagai sumber lainnya, Ahmad Albar dan Donny Fattah membentuk band ini pada Mei 1973. 

Dengan formasi Fuad Hasan (drum), Ahmad Albar (vokal), Ludwig Lemans (gitar), Donny Fattah (bas), dan Deddy Dores (keyboard), mereka membuat gebrakan pertama dalam konser musik Summer 28 yang diadakan di Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Summer 28 adalah konser musik dan pop pertama di dalam negeri dengan skala internasional. Diadakan pada 1973 silam, pegelaran musik tersebut dihadiri oleh sejumlah band dari dalam dan luar negeri.

God Bless merupakan salah satu dari band-band yang menghibur para pencinta musik di Tanah Air. Setelah itu, grup ini tampil di Taman Ismail Marzuki pada 5 Mei 1973. Dalam penampilannya di salah satu pusat kesenian di Jakarta itu, Yockie Suryoprayogo bergabung menggantikan Deddy Dores.

Pada akhir tahun, Ludwig yang didatangkan dari Belanda memutuskan untuk kembali ke negara yang kerap disebut Negeri Kincir Angin itu. Kondisi tersebut membuat grup ini harus mencari penggantinya.

Nama Deddy Dores sebelumnya mengisi keyboard dan Odink Nasution pernah mengisi posisi gitar di grup band tersebut. Satu tahun berselang, pemain drum mereka yakni Fuad Hasan dan pemain keyboard Soman Lubis menghembuskan napas terakhir akibat kecelakaan di Tugu Pancoran, Jakarta Selatan.

Kekosongan posisi itu membuat God Bless merekrut Odink Nasution, Keenan Nasution, dan Debby Nasution untuk menjadi personel. Satu tahun berselang, personel God Bless kembali mengalami pergantian pada 1975.
 

Vokalis God Bless Ahmad Albar. (Foto: Abdurahman/Hypeabis.id)

Vokalis God Bless Ahmad Albar. (Foto: Abdurahman/Hypeabis.id)


Pada saat itu, Ahmad Albar merekrut Ian Antono dan Teddy Sujaya yang berasal dari Ban Bentoel untuk mengisi posisi masing-masing gitar dan drum. Personel God Bless pada saat itu menjadi Ahmad Albar (vokal), Donny Fatah (bas), Yockie Soeryoprayogo (keyboard), Ian Antono (gitar) dan Teddy Sujaya (drum).

Dengan anggota itu, mereka merilis album pertama berjudul God Bless. Nama grup band ini kian melambung dan membuat banyak band di dalam negeri bergenre rock bermunculan.

Setelah itu, God Bless merilis album kedua berjudul Cermin pada 1980. Di album ini, Abadi Soesman menggantikan posisi Yockie sebagai pemain keyboard. Pergantian terjadi karena sang musisi harus mengerjakan sejumlah proyek musik di grup lain.

Kesibukan setiap personel membuat grup band itu vakum selama beberapa tahun. Donny Fatah yang merupakan salah satu pendiri berangkat ke Amerika Serikat untuk belajar bisnis musik. Sementara sang vokalis sibuk dengan karier sebagai penyanyi solo.

Grup ini kembali aktif saat Donny kembali dari negara yang kerap disebut sebagai Paman Sam itu. God Bless kembali masuk dapur rekaman dengan formasi Ahmad Albar, Donny Fattah, Yockie Soeryoprayogo, Ian Antono dan Teddy Sujaya.

Mereka merilis album berjudul Semut Hitam dengan mendapatkan pendanaan dari Log Zhelebour. Album ini mendapatkan sambutan hangat dari pasar musik Indonesia, sehingga memperoleh kinerja penjualan yang apik.
 

Gitaris God Bless Ian Antono (Foto: Abdurahman/Hypeabis.id)

Gitaris God Bless Ian Antono (Foto: Abdurahman/Hypeabis.id)


Gitaris Ian Antono yang telah bersama God Bless sejak 1975 memutuskan untuk hengkang pada 1989 atau setelah 14 tahun bersama. Gitaris muda potensial pada saat itu, yakni Eet Syahranie menjadi pengganti sang gitaris tersebut.

Pada tahun yang sama, album berjudul Raksasa (1989) rilis di pasar musik Indonesia. Kemudian, mereka juga membuat The Story of God Bless pada 1990 yang berisi sejumlah lagu hits dari album-album terdahulu.

Lagi, grup band God Bless vakum dari industri musik Tanah Air. Yockie memutuskan untuk pergi dari God Bless dan bergabung dengan Kantata dan Swami. Dia berkolaborasi dengan Setiawan Djodi, Iwan Fals, Totok Tewel, Sawung Jabo, dan musisi lainnya.

Sementara itu, Ahmad Albar, Donny Fattah, dan Ian Antono membentuk grup musik baru bernama GONG 2000. Mereka juga berhasil mengeluarkan album BARA TIMUR (1991), double album LIVE IN JAKARTA (1992), LASKAR (1993), dan PRAHARA -LIDAH PETAKA- (1997) bersama dengan musisi seperti Yaya Moektio (drum) dan Harry Anggoman (keyboard).

Baca juga: 4 Band yang Dibentuk oleh Personel God Bless, dari Duo Kribo sampai Kantata Takwa

Pada 1997, God Bless kembali berkumpul lantaran para personelnya merasakan kerinduan terhadap grup yang telah dibangun sejak lama itu. Album berjudul Apa Kabar pun meluncur pada tahun yang sama di pasar Indonesia.  

Era 2000an, perombakan personel juga terjadi di tubuh God Bless. Nama-nama seperti Inang sebagai pemain drum, Iwang Noorsaid yang menjadi pemain keyboard, Abadi Seosman, Yaya Moektio, dan Gilang Ramadhan menghiasi grup ini.

Pada 2009, Ahmad Albar, Donny Fattah, Ian Antono, Yaya Moektio, dan Abadi Soesman merilis album dengan judul God Bless 36th. Album ini merupakan penanda 36 tahun perjalanan grup band ini di industri musik dalam negeri.

Pada 2012, Fajar Satritama mengisisi posisi pemain drum. Fajar yang pada awalnya hanya sebagai additional player berhasil membawa warna baru dan modern terhadap grup band. Namun, tidak menghilangkan ciri dan warna asli God Bless.

Lima tahun berselang atau pada 2017, mereka mengeluarkan album berjudul Cermin 7 yang merupakan remake dari Cermin (1980). Album tersebut membuat grup band ini membawa pulang Piala Ami Awards 2017 kategori Album Rock Terbaik.

Pada usianya yang tidak lagi muda, para personel God Bless masih mewarnai industri musik Indonesia. Mereka masih aktif mengadakan berbagai konser di dalam negeri untuk menghibur dan menghilangkan rasa kangen terhadap para penggemarnya. 

Baca juga: Profil Ahmad Albar, Pendiri God Bless & Ikon Rock Indonesia

Saat ini personel God Bless diisi oleh Ahmad Albar, Donny Fattah, Ian Antono, Fajar Satritama, dan Abadi Soesman yang bakal mengulang konser legendarisnya hari ini di Taman Ismail Marzuki bertajuk Back to 1973. 

Editor: Fajar Sidik 
 

SEBELUMNYA

Sinopsis Spider-man 3 yang Tayang Malam Ini di TV, Peter Parker Melawan Parasit

BERIKUTNYA

10 Gua yang Seru untuk Wisata Caving di Indonesia

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: