Tak Mau Kalah, TikTok Juga Akan Rilis Fitur Stories
10 August 2021 |
10:19 WIB
Seiring berjalannya waktu, hampir setiap platform media sosial cenderung menambahkan fitur stories. Hal itu juga yang terjadi pada aplikasi TikTok. Belum lama ini, seorang konsultan media, Matt Navarra, membagikan hasil percobaannya menggunakan fitur stories di platform TikTok yang diunggah pada akun twitternya.
Fitur baru yang dinamai TikTok Stories itu tampaknya berfungsi sama seperti dengan fitur stories di platform media sosial lain seperti Instagram atau Snapchat. Beberapa cerita yang terunggah akan bisa dilihat dengan cara digeser oleh para pengikut atau yang diikuti, sebelum akhirnya akan dihapus secara otomatis dalam kurun waktu 24 jam.
Selain itu, pengguna lain juga bisa memberikan reaksi dan mengomentari postingan stories tersebut, termasuk bisa melihat deretan stories yang diunggah dengan mengetuk gambar profil pada akun pengguna, mirip seperti yang ada di Instagram.
Tak heran, jika fitur stories membuat para pengguna bisa lebih interaktif dalam platform media sosial. Seperti halnya di TikTok Stories, mereka bisa membuat cerita baru dengan mengetuk tombol “create” dan menambahkannya dengan fitur teks dan musik. Namun, sesuai dengan sifat utama TikTok yang mengutamakan video, tampaknya hal yang bisa dibagikan pada fitur itu harus berupa video, bukan foto.
“Kami selalu memikirkan cara baru untuk membawa nilai bagi komunitas kami dan memperkaya pengalaman di TikTok,” kata juru bicara TikTok dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari The Verge, Selasa (10/8/2021).
Selain itu, pihaknya juga menuturkan bahwa saat ini, TikTok sedang bereksperimen untuk memberikan format tambahan kepada pembuat konten untuk bisa mewujudkan ide kreatif mereka dalam platform TikTok.
Meskipun begitu, sampai saat ini, pihak perusahaan TikTok belum memberikan rincian lebih lanjut tentang perkembangan pengujian fitur Tiktok Stories, termasuk kapan hal tersebut akan dirilis dan bisa dinikmati secara luas oleh para pengguna. Namun, beberapa pengguna yang bisa menggunakan fitur tersebut telah membagikan pengalamannya di Twitter.
Sementara itu, fakta bahwa TikTok akan bereksperimen dengan fitur stories tidaklah begitu mengejutkan. Pasalnya, stories berhasil menjadi fitur penting di beberapa platform sosial media besar seperti Instagram, Facebook, LinkedIn, WhatsApp, dan YouTube, yang mereplikasi fitur asli Snapchat dari tahun 2013 itu.
Akan tetapi, fitur itu juga nyatanya tidak selalu berhasil. Belum lama ini, Twitter telah menghapus fitur stories yang diberi nama Fleets. Fitur itu hanya mampu bertahan selama 8 bulan sejak peluncurannya yang disebabkan oleh kurangnya antusiasme para pengguna Twitter untuk menggunakannya.
Editor: Avicenna
Fitur baru yang dinamai TikTok Stories itu tampaknya berfungsi sama seperti dengan fitur stories di platform media sosial lain seperti Instagram atau Snapchat. Beberapa cerita yang terunggah akan bisa dilihat dengan cara digeser oleh para pengikut atau yang diikuti, sebelum akhirnya akan dihapus secara otomatis dalam kurun waktu 24 jam.
Selain itu, pengguna lain juga bisa memberikan reaksi dan mengomentari postingan stories tersebut, termasuk bisa melihat deretan stories yang diunggah dengan mengetuk gambar profil pada akun pengguna, mirip seperti yang ada di Instagram.
Tak heran, jika fitur stories membuat para pengguna bisa lebih interaktif dalam platform media sosial. Seperti halnya di TikTok Stories, mereka bisa membuat cerita baru dengan mengetuk tombol “create” dan menambahkannya dengan fitur teks dan musik. Namun, sesuai dengan sifat utama TikTok yang mengutamakan video, tampaknya hal yang bisa dibagikan pada fitur itu harus berupa video, bukan foto.
TikTok Stories
— Matt Navarra (@MattNavarra) August 4, 2021
what the… pic.twitter.com/PIUpKMhj0k
“Kami selalu memikirkan cara baru untuk membawa nilai bagi komunitas kami dan memperkaya pengalaman di TikTok,” kata juru bicara TikTok dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari The Verge, Selasa (10/8/2021).
Selain itu, pihaknya juga menuturkan bahwa saat ini, TikTok sedang bereksperimen untuk memberikan format tambahan kepada pembuat konten untuk bisa mewujudkan ide kreatif mereka dalam platform TikTok.
Meskipun begitu, sampai saat ini, pihak perusahaan TikTok belum memberikan rincian lebih lanjut tentang perkembangan pengujian fitur Tiktok Stories, termasuk kapan hal tersebut akan dirilis dan bisa dinikmati secara luas oleh para pengguna. Namun, beberapa pengguna yang bisa menggunakan fitur tersebut telah membagikan pengalamannya di Twitter.
Sementara itu, fakta bahwa TikTok akan bereksperimen dengan fitur stories tidaklah begitu mengejutkan. Pasalnya, stories berhasil menjadi fitur penting di beberapa platform sosial media besar seperti Instagram, Facebook, LinkedIn, WhatsApp, dan YouTube, yang mereplikasi fitur asli Snapchat dari tahun 2013 itu.
Akan tetapi, fitur itu juga nyatanya tidak selalu berhasil. Belum lama ini, Twitter telah menghapus fitur stories yang diberi nama Fleets. Fitur itu hanya mampu bertahan selama 8 bulan sejak peluncurannya yang disebabkan oleh kurangnya antusiasme para pengguna Twitter untuk menggunakannya.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.