Konferensi Pers Art SG di Jakarta (Sumber gambar: Chelsea Venda/Hypeabis.id)

Strategi Art SG 2024 Wujudkan Singapura Jadi Peta Seni Utama Internasional

30 November 2023   |   20:54 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Setelah edisi perdananya sukses digelar awal tahun ini, Art SG atau Art Singapura bersiap menyambut gelaran keduanya pada tahun depan. Ajang yang mempertemukan seniman, kolektor seni, dan para pencinta seni se-Asia Tenggara ini bakal digelar 19—21 Januari 2024.

Digelar di Sands Expo and Convention Centre, Marina Bay Sands, Singapura, Art SG bakal membawa warna baru yang segar dalam kanon seni rupa kontemporer Asia Tenggara. Agenda seni internasional ini akan diikuti oleh 116 galeri dari 33 negara.

Fair Director Art SG Shuyin Yang mengatakan bahwa pekan seni yang tengah memasuki edisi kedua ini diharapkan bisa menempatkan Singapura sebagai peta seni utama di kancah internasional. Menurutnya, Art SG dipersiapkan menjadi pemain penting ekosistem seni Asia tenggara.

Pada edisi kedua ini, kolektor dan pengunjung bisa menyaksikan berbagai karya seni yang luar biasa dari Singapura dan para seniman lain di Benua Kuning. Meski masih tergolong baru, nama-nama mapan dan talenta baru menarik akan ikut unjuk gigi di pameran seni kontemporer ini.

“Ini akan jadi platform penting dan titik temu bagi seniman, kurator, kolektor, institusi, galeri dan penggemar seni,” ujar Shuyin di Jakarta, Kamis (30/11)

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by ART SG (@art.sg)



Dalam mewujudkan diri sebagai pekan seni penting di Asia Tenggara, Art SG memiliki tiga program utama, yakni Galleries, Focus, dan Future. Melalui tiga program tersebut, pencinta seni di benua Kuning akan melihat perkembangan kekaryaan seniman-seniman penting.

Pada program Galleries, Art SG edisi kedua akan membawa beberapa karya dari galeri internasional ke ajang tersebut. Beberapa galeri internasional terkemuka termasuk Gagosian, White Cube, Thaddaeus Ropac, Lehmann Maupin, neugerriemschneider, Xavier Hufkens, Galerie Karsten Greve, Galerie Gisela Capitain, Goodman Gallery, Kukje Gallery, P.P.O.W, ShanghART, Ota Fine Arts, Yavuz Gallery, Sullivan+Strumpf, TKG+, Richard Koh Fine Art dan masih banyak lagi.

Selain itu, Art SG juga menjadi tempat bagi galeri-galeri baru yang bergabung pada edisi kedua ini. Para pendatang baru tersebut adalah Kaikai Kiki Gallery, Asia Art Center, Taro Nasu, Sabrina Amrani, Poligrafa Obra Grafica, BANGKOK CITYCITY, BASTIAN, Gathering, Nadi Gallery dan Chi-Wen.

Sementara itu,, pada program Focus, Art SG akan menampilkan sejumlah galeri yang mengembangkan program artis solo atau dua, dengan presentasi tematik yang dikurasi secara ketat. Program ini akan mencoba menyorot perkembangan praktik artistik, eksplorasi medium yang berbeda, terutama seni digital dan media baru, serta seniman yang baru muncul.

Kemudian, untuk program Futures, Art SG akan menampilkan galeri muda yang beropeasi di bawah usia 10 tahun, serta menyajikan konten yang dibuat khusus untuk pameran ini.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by ART SG (@art.sg)



Shuyin mengatakan bahwa Art SG juga masih memiliki beberapa tambahan program, yang diharapkan bisa memperluas jangkauan seni yang ditampilkan di ajang ini. Misalnya, setelah puas mengunjungi berbagai karya seni dari galeri terkemuka, pengunjung bisa beralih sejenak ke program Platform.

Program ini didedikasikan untuk karya-karya instalasi yang dinamis, berskala besar, dan spesifik untuk lokasi tertentu. Selain itu, juga menampilkan seni pertunjukan yang menggugah pikiran yang akan berlangsung di sekitar pameran.

Kemudian, ada program Film. Sektor ini mencoba menampilkan konten gambar bergerak dengan penekanan pada praktik pembuatan film baru, eksperimental, dan media artistik para seniman yang memberi intensi berbeda.

Terakhir, ada program TALKS yang ingin menghadirkan serangkaian diskusi menarik untuk mempelajari lebih dalam tentang budaya kontemporer Asia Tenggara dalam konteks lanskap seni global.

Kurator, penulis dan Pendiri serta Direktur dari ‘in-tangible Institute’ Zoe Butt akan mengkurasi sesi bipartit mengenai isu-isu penting pada ekosistem Asia Tenggara, termasuk pentingnya dukungan bagi generasi praktisi seni masa depan, dan peran serta relevansi kolektor, kurator, dan dealer dalam jaringan ini.

Diselenggarakan oleh Art Assembly yang dibawakan oleh Founding and Lead Partner UBS, ART SG akan mulai dibuka mulai 19-21 Januari 2024 dengan VIP Preview pada 18 Januari. Tiket pameran telah dijual dan dapat dibeli di artsg.com.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Roni Yunianto

SEBELUMNYA

Cerita di Balik Lagu Langit Bantu Rindu, Single Baru 2ND Chance yang Bahas Cinta Jarak Jauh

BERIKUTNYA

Pencinta Olahraga Ekstrem Merapat! Pameran Deep and Extreme Indonesia Bakal Hadir Tahun Depan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: