4 Perbedaan Humidifier dan Dehumidifier dari Cara Kerja dan Manfaatnya
11 November 2023 |
22:00 WIB
Belakangan ini Jakarta dan daerah sekitarnya sedang dilanda musim hujan. Cuaca yang kurang bersahabat tersebut membuat suhu menjadi dingin sehingga kelembapan udara di rumah meningkat. Suhu lembap yang berlebih dalam ruangan dapat menyebabkan masalah kesehatan dan mempercepat pertumbuhan jamur.
Mengutip dari Healthline, kelembapan di udara diukur dengan kelembapan relatif (RH) yang mengacu pada jumlah uap air di udara dan kaitannya dengan seberapa panas atau dinginnya udara tersebut. Tingkat kelembapan udara yang baik yakni di antara 30-50 persen, lebih dari 50 persen dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri.
Baca juga: Catat, 7 Rekomendasi Lilin Aromaterapi yang Bermanfaat Bagi Tubuh
Kelembapan ruangan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan peningkatan polutan seperti tungau, debu, bakteri, dan virus yang dapat memicu gejala batuk, hidung tersumbat, bersin-bersin, sakit tenggorokan, dan peradangan pada selaput lendir hidung. Selain itu, kelembapan berlebih juga dapat menyebabkan pertumbuhan jamur. Paparannya dapat mengiritasi tenggorokan dan paru-paru, bahkan memperburuk gejala asma.
Apabila kalian mengalami masalah terkait kelembapan udara di dalam rumah, kini hadir sejumlah produk peningkat kualitas udara seperti dehumidifier dan humidifier. Yuk simak perbedaan keduanya.
Humidifier bekerja untuk meningkatkan kelembapan udara di dalam ruangan. Alat ini cocok digunakan di wilayah dengan empat musim, terutama saat musim dingin yang cenderung kering. Manfaatnya sangat baik untuk kesehatan tubuh, mulai dari mengatasi gejala flu dan batuk, mengurangi dengkuran saat tidur, menjaga kelembapan pada rambut dan kulit, serta mengobati alergi.
Sebaliknya dehumidifier bekerja dengan menjaga kadar kelembapan udara dalam ruangan supaya tetap berada di batas normal. Negara dengan iklim tropis seperti di Indonesia memiliki kelembapan udara yang tinggi sehingga bisa memicu pertumbuhan jamur dan lumut dengan cepat di rumah. Dengan menggunakan dehumidifier, pertumbuhan jamur lebih terkontrol dan furnitur di dalam rumah terhindar dari kerusakan akibat kamur atau serangga seperti rayap, tungau, atau kecoa.
Humidifier terbagi dalam dua tipe, yakni humidifier kabut dingin dan humidifier kabut hangat atau disebut juga alat penguap uap. Keduanya sama-sama berfungsi menambah kelembaban di dalam ruangan. Jenis humidifier kabut dingin terbuat dari keramik atau logam yang disebut diafragma bergetar dengan kecepatan tinggi untuk mengaduk air menjadi tetesan kecil yang keluar dari pelembap melalui lubang untuk keluar ke udara.
Sementara humidifier kabut hangat bekerja dengan cara merebus air untuk menghasilkan uap yang kemudian dilepaskan ke udara. Uap membantu meningkatkan kelembapan di dalam ruangan, sehingga bisa membantu meredakan masalah pernapasan. Kabut hangat yang tercipta dari humidifier juga membantu memberikan rasa nyaman dan rileks.
Sementara dehumidifier bekerja dengan cara menghilangkan kelembapan dari udara dan membantu menjaga udara dalam ruangan tetap kering. Dehumidifier mengambil udara hangat melalui kipas yang menghisap udara ke dalam gulungan logam yang didinginkan oleh zat pendingin yang menggunakan bahan kimia untuk menurunkan suhu gulungan. Alat ini akan mengurangi RH udara dalam ruangan menjadi 30 hingga 50 persen.
Sementara dehumidifier bisa diletakan di ruangan yang memiliki tingkat kelembapan berlebih supaya lebih kering. Umumnya alat ini diletakan di dapur, toilet, atau kamar untuk meningkatkan kualitas tidur kita.
Baca juga: Mengenal Butterfly Hug dan Manfaatnya untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih
Sementara dehumidifier dibersihkan seminggu dua kali. Kamu bisa mulai melepaskan semua komponennya, lalu keluarkan filter udara dari mesin. Bersihkan alat tersebut dengan vacuum cleaner untuk mengangkat sisa debu dan kotoran yang disaring. Selanjutnya cuci dengan sabun dan spons, lalu bilas dan keringkan. Pasangkan kembali ke dalam mesin.
Editor: Fajar Sidik
Mengutip dari Healthline, kelembapan di udara diukur dengan kelembapan relatif (RH) yang mengacu pada jumlah uap air di udara dan kaitannya dengan seberapa panas atau dinginnya udara tersebut. Tingkat kelembapan udara yang baik yakni di antara 30-50 persen, lebih dari 50 persen dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri.
Baca juga: Catat, 7 Rekomendasi Lilin Aromaterapi yang Bermanfaat Bagi Tubuh
Kelembapan ruangan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan peningkatan polutan seperti tungau, debu, bakteri, dan virus yang dapat memicu gejala batuk, hidung tersumbat, bersin-bersin, sakit tenggorokan, dan peradangan pada selaput lendir hidung. Selain itu, kelembapan berlebih juga dapat menyebabkan pertumbuhan jamur. Paparannya dapat mengiritasi tenggorokan dan paru-paru, bahkan memperburuk gejala asma.
Apabila kalian mengalami masalah terkait kelembapan udara di dalam rumah, kini hadir sejumlah produk peningkat kualitas udara seperti dehumidifier dan humidifier. Yuk simak perbedaan keduanya.
1. Fungsi Humidifier dan Dehumidifier
Humidifier bekerja untuk meningkatkan kelembapan udara di dalam ruangan. Alat ini cocok digunakan di wilayah dengan empat musim, terutama saat musim dingin yang cenderung kering. Manfaatnya sangat baik untuk kesehatan tubuh, mulai dari mengatasi gejala flu dan batuk, mengurangi dengkuran saat tidur, menjaga kelembapan pada rambut dan kulit, serta mengobati alergi.Sebaliknya dehumidifier bekerja dengan menjaga kadar kelembapan udara dalam ruangan supaya tetap berada di batas normal. Negara dengan iklim tropis seperti di Indonesia memiliki kelembapan udara yang tinggi sehingga bisa memicu pertumbuhan jamur dan lumut dengan cepat di rumah. Dengan menggunakan dehumidifier, pertumbuhan jamur lebih terkontrol dan furnitur di dalam rumah terhindar dari kerusakan akibat kamur atau serangga seperti rayap, tungau, atau kecoa.
2. Cara Kerja Humidifier dan Dehumidifier
Humidifier terbagi dalam dua tipe, yakni humidifier kabut dingin dan humidifier kabut hangat atau disebut juga alat penguap uap. Keduanya sama-sama berfungsi menambah kelembaban di dalam ruangan. Jenis humidifier kabut dingin terbuat dari keramik atau logam yang disebut diafragma bergetar dengan kecepatan tinggi untuk mengaduk air menjadi tetesan kecil yang keluar dari pelembap melalui lubang untuk keluar ke udara.Sementara humidifier kabut hangat bekerja dengan cara merebus air untuk menghasilkan uap yang kemudian dilepaskan ke udara. Uap membantu meningkatkan kelembapan di dalam ruangan, sehingga bisa membantu meredakan masalah pernapasan. Kabut hangat yang tercipta dari humidifier juga membantu memberikan rasa nyaman dan rileks.
Sementara dehumidifier bekerja dengan cara menghilangkan kelembapan dari udara dan membantu menjaga udara dalam ruangan tetap kering. Dehumidifier mengambil udara hangat melalui kipas yang menghisap udara ke dalam gulungan logam yang didinginkan oleh zat pendingin yang menggunakan bahan kimia untuk menurunkan suhu gulungan. Alat ini akan mengurangi RH udara dalam ruangan menjadi 30 hingga 50 persen.
3. Aruran Penempatan Produk yang Tepat
Humidifier sebaiknya diletakkan di ruangan yang kering dan kelembapannya kurang. Menempatkan humidifier di ruangan yang sudah lembap justru bisa meningkatkan pertumbuhan jamur. Biasanya humidifier disimpan di ruang tamu atau ruang keluarga.Sementara dehumidifier bisa diletakan di ruangan yang memiliki tingkat kelembapan berlebih supaya lebih kering. Umumnya alat ini diletakan di dapur, toilet, atau kamar untuk meningkatkan kualitas tidur kita.
4. Cara Membersihkan Humidifier dan Dehumidifier
Humidifier sebaiknya dibersihkan setiap 3 hari sekali. Kamu dapat menggunakan larutan hidrogen peroksida untuk membersihkan tangkinya supaya terbebas dari bakteri dan jamur. Bilas tangki hingga bersih sampai tidak ada sisa bahan kimia dari pembersih yang tertinggal di dalamnya. Ganti air humidifier setiap hari supaya uap yang dikeluarkan benar-benar bersih.Baca juga: Mengenal Butterfly Hug dan Manfaatnya untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih
Sementara dehumidifier dibersihkan seminggu dua kali. Kamu bisa mulai melepaskan semua komponennya, lalu keluarkan filter udara dari mesin. Bersihkan alat tersebut dengan vacuum cleaner untuk mengangkat sisa debu dan kotoran yang disaring. Selanjutnya cuci dengan sabun dan spons, lalu bilas dan keringkan. Pasangkan kembali ke dalam mesin.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.