Ilustrasi suntikan vaksin (dok: Unsplash/Diana Polekhina)

Antibodi Menurun Setelah Beberapa Bulan Vaksin? Tenang, Masih Ada Sel Memori

05 August 2021   |   20:47 WIB
Image
Rezha Hadyan Hypeabis.id

Belakangan ini ramai dibicarakan menurunnya antibodi yang berhasil dibentuk oleh vaksin Covid-19 dalam jangka waktu tertentu setelah suntikan dosis kedua diberikan. Khusus untuk vaksin Sinovac, antibodi yang dihasilkan kabarnya hanya mampu bertahan selama kurang lebih enam bulan di dalam tubuh penerimanya.

Tentu saja hal ini melahirkan perdebatan mengenai efektivitas vaksin tersebut dan vaksin-vaksin lainnya seperti vaksin AstraZeneca, Moderna, Pfizer dan lain-lain. Karena vaksin kabar mengenai menurunnya antibodi dalam jangka waktu tertentu setelah penyuntikan dosis lengkap juga dilaporkan oleh penerima vaksin selain Sinovac.

Akhirnya, banyak yang beranggapan bahwa vaksin Covid-19 adalah sesuatu yang sia-sia belaka untuk dilakukan mengingat antibodi yang dihasilkan hanya mampu bertahan dalam waktu cukup singkat. Ada pula yang ingin mendapatkan suntikan dosis ketiga dan seterusnya secara periodik agar tubuhnya tetap terlindungi dari virus.

Lantas, bagaimana sebenarnya vaksin Covid-19 bekerja memberikan perlindungan selain lewat antibodi yang berhasil dibentuk setelah penerima sudah menerima suntikan kedua atau dosis lengkap?

Wakil Direktur Pendidikan dan Penelitian serta ahli patologi klinis dari RS Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta Tonang Dwi Ardyanto membenarkan bahwa antibodi yang terbentuk di dalam tubuh setelah vaksinasi dosis kedua diberikan akan menurun seiring dengan berjalannya waktu.  Hal yang sama juga berlaku pada antibodi yang terbentuk setelah seseorang terinfeksi virus SARS CoV-2 atau positif Covid-19.
 

Contoh botol vaksin Covid-19 (dok. Unsplash)

Contoh botol vaksin Covid-19 (dok. Unsplash)



“Ada yang melaporkan bahwa 98,8 persen orang masih memiliki antibodi setelah sembilan bulan pascainfeksi. Ada yang melaporkan bertahan hingga 13 bulan. Ada yang melaporkan mulai menurun setelah enam bulan. Artinya? Memang beda-beda respons setiap orang,” ujarnya.
 
Walaupun demikian, bukan berarti setelah antibodi menurun atau benar-benar menghilang tidak ada lagi perlindungan bagi tubuh dari virus. Menurut Tonang, ada hal yang jauh lebih penting dari pembentukan antibodi, yakni pembentukan sel memori dalam tubuh.

Dia menjelaskan dosis lengkap vaksin Covid-19 dan vaksin-vaksin lainnya akan mengarahkan tubuh untuk membentuk sel memori untuk merespons bila terjadi lagi infeksi atau bila diberikan vaksinasi lagi. Begitu sel memori merespon, maka tubuh akan segera membentuk antibodi kembali.

“Kita syukuri kalau sudah punya sel memori. Jangan menjadi gelisah soal kapan harus vaksinasi lagi. Dengan sel memori, kita punya kesiapan segera bereaksi bila terpaksa terinfeksi lagi,” tuturnya.

Namun, bukan berarti dengan adanya sel memori kita bisa bebas melakukan sesuatu seperti sebelum pandemi Covid-19 melanda. Protokol kesehatan masih tetap diperlukan sampai kondisi sudah benar-benar aman atau kembali seperti sebelumnya.

“Jangan sampai kita bagai pepatah karena mengangankan elang di langit, burung merpati di tangan justru kita lepas,” tegasnya.

Editor: M R Purboyo

SEBELUMNYA

Ingin Diet Nikmat? Coba Resep Infused Water Ini Yuk

BERIKUTNYA

Hindari Makanan Ini Biar Radang Sendi Psoriasis Arthritis Tidak Memburuk

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: