Berkendara di jalan tol harus berhati-hati (Sumber gambar ilustrasi: pexels/ Kevin B)

3 Faktor yang Harus Diperhatikan Agar Berkendara Aman di Jalan Tol

21 October 2023   |   18:30 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Jalan tol merupakan jalur bebas hambatan yang memiliki arus kendaraan berkecepatan tinggi. Oleh karena itu, berkendara di jalan tol membutuhkan kewaspadaan dan kehati-hatian ekstra, termasuk memastikan kendaraan agar dalam kondisi prima. Hal itu, sebagai upaya untuk mencegah risiko kecelakaan lalu lintas yang tidak diinginkan.

Sebagaimana diketahui, tingkat kecelakaan lalu lintas di Indonesia masih tinggi dengan jumlah kejadian pada 2021 saja mencapai 103.645 kasus berdasarkan data BPS. Selain di jalan alteri, tabrakan juga kerap menimpa pengendara mobil di jalan bebas hambatan. Kondisi itu dapat terjadi lantaran beberapa faktor seperti rem blong hingga pecah ban.

Baca juga: 7 Langkah Berkendara dengan Aman di Daerah Pegunungan

Secara standar keamanan, jalan tol yang dibangun oleh pemerintah sudah memiliki kontrol dan pengawasan yang dapat menurunkan risiko kecelakaan. Contoh pengawasan itu seperti pengadaan rest area dalam jarak tempuh yang ideal, aturan tilang elektronik, dan anjuran pembatasan kecepatan berkendara bagi pengemudi.
.
"Jadi, pada saat ini pengendara perlu kian proaktif memperhatikan sejumlah faktor eksternal yang dapat meningkatkan keselataman. Seperti kondisi kendaraan, termasuk ban sebagai komponen penunjang,” kata National Sales Manager PT Hankook Tire Sales Indonesia Apriyanto Yuwono.

Kondisi ban yang tidak prima dapat menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan seperti mengalami pecah, sehingga tidak mampu mencengkeram aspal atau jalanan. Selain itu, ban juga akan kehilangan kemampuan untuk mantap manapak di atas aspal ketika dalam kondisi tidak prima, seperti tapak yang gundul dan kurang angin.

Selain ban, ada juga berapa faktor eksternal lain yang dapat menyebabkan kecelakaan di jalan tol, sehingga perlu menjadi perhatian bagi para pengemudi. Berikut beberapa faktor tersebut:


1. Kebiasaan Menyetir

Data Kementerian Perhubungan menunjukkan 61 persen kecelakaan di jalan akibat faktor manusia. Jalan tol yang memiliki karakteristik medan lurus dan minim tikungan, keimiringan, serta elevasi membuat pengendara kerap mengemudi dengan kecepatan tinggi di atas 80 km/jam.

Kondisi tersebut berisiko membuat pengendara mengalami kecelakaan, sehingga perlu menjaga kecepatan rata-rata berkendara antara 60–80 km per jam. Selain itu, jangan lupa untuk menjaga jarak antara kenderaan dengan memperhitungkan titik buta karena tidak terlihat di spion.

Pengemudi juga perlu menghindari beragam kegiatan sambil menyetir, seperti menggunakan gawai pintar agar fokus ketika mengendarai kendaraan tidak terpecah.


2. Cuaca Ekstrem 

Risiko kecelakaan di jalan tol tidak jarang terjadi akibat cuaca buruk seperti hujan deras karena dapat berpengaruh terhadap stabilitas kendaraan akibat jalan yang licin, visibilitas pengemudi lantaran pandangan terbatas, dan daya cengkeram ban karena genangan air.

Dengan begitu, pengemudi harus memperhatikan wiper kaca depan berfungsi baik agar sapuan air hujan bisa sempirna dan tidak mengganggu visibiltas saat berkemudi, sistem pengereman bekerja normal, serta kondisi ban tidak gundul. Bisa juga memilih ban yang memiliki kemampuan pengereman yang baik di kondisi jalanan basah. Biasanya, ban tersebut memiliki pola tapak dengan jalur lurus, sehingga air dapat terpecah.


3. Tekanan Angin pada Ban

Pecah ban saat berkendara juga menjadi salah satu penyebab kecelakaan di jalan tol dapat terjadi. Saat pecah, ban tidak memiliki kemampuan untuk mencengkeram aspal.

Ban pada umumnya kehilangan kemampuan untuk mencengkeram aspal saat dalam kondisi sudah tidak prima, seperti tapak gundul dan kurang angin. Jadi, pengemudi juga perlu memastikan tekanan angin ban berada di angka 32–35 per square inch (PSI).

Baca juga: Panduan Lengkap Berkendara Aman untuk Motor & Mobil Saat Hujan

Saat melakukan pengisian angin, Genhype sebaiknya melakukannya dalam kondisi dingin karena tekanan udara akan meningkat saat ban masih panas, sehingga dapat memuai dan mengempis. Kemudian jangan lupa juga untuk memeriksa tanda-tanda ban rusak seperi sobek, muncul benjolan, atau aus berlebih.

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

Tip Menjaga Kesehatan Mental Bagi Perempuan Ala Tara de Thouars

BERIKUTNYA

Resep Ayam Kukus Jahe Chili Oil ala William Gozali yang Viral di TikTok

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: