10 Hari Menghilang di Kalender Oktober 1582 (Sumber Foto: Freepik)

Alasan Hilangnya 10 Hari dari Kalender Oktober 1582

04 October 2023   |   12:30 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Like
Baru-baru ini sebuah postingan mengenai kalender Oktober 1582 mendadak viral di Twitter atau X. Diunggah oleh akun @therealbello, dia menemukan fakta bahwa bulan ke-10 tersebut memiliki penanggalan yang janggal. Kalau biasanya satu bulan ada 29-31 hari, lain halnya pada Oktober 1582 yang hanya memiliki 21 hari.

Anehnya lagi penanggalan Oktober 1582 melompat dari 4 Oktober langsung ke 15 Oktober yang mana menghilangkan 10 hari dalam bulan tersebut. Dengan demikian tidak ada tanggal 5 Oktober sampai 14 Oktober pada tahun tersebut. Nah Genhype, kira-kira mengapa demikian?

Mengutip dari Brittanica, kebijakan tersebut dibuat oleh Paus Gregorius XIII saat proses pergantian kalender Julian ke kalender Gregorian. Ada sejumlah alasan yang mendasari kenapa kalender Julian harus diganti dengan kalender Gregorian. Rupanya diketahui bahwa kalender Julian kurang akurat karena tidak mencerminkan dengan tepat berapa waktu yang dibutuhkan bumi untuk satu kali mengelilingi matahari.

Adapun kalender Julian sistem penanggalannya ditetapkan oleh Julius Caesar. Sebelumnya orang-orang menggunakan kalender Romawi, sampai akhirnya kalender Julian diberlakukan sejak 1 Januari 45 SM. Pada kalender Julian, setiap tahunnya berjumlah 365 hari dan setiap kabisat ada 366 hari. 

Saat bertransisi dari kalender Romawi ke kalender Julian, Julius Caesar menggunakan kalender romawi dengan menyisipkan 90 hari. Hal tersebut membuat pergantian musim dinilai tidak sinkron. Selain itu, setelah meninggalnya Julius Caesar, juga sering kali terjadi kesalahan dalam perhitungan terutama pada kabisat.

Fenomena tersebut membuat Kepala Gereja Katolik Paus Gregorius XII merasa bahwa penanggalan ini perlu diperbaiki supaya hari Paskah tetap sesuai dengan tradisi kristen. Sampai akhirnya lahirlah kalender Gregorian atas saran ilmuwan Italia Luigi Lilio bersama ahli matematika dan astronom Jesuit Christopher Clavius. Kalender Gregorian baru diperkenalkan pada 4 Oktober 1582, berdasarkan perhitungan para ahli, harus dihilangkan 10 hari supaya penanggalannya sesuai. 

Pada masa itu, sangat sulit untuk menghitung dan menentukan tanggal hari raya Paskah karena kalender Julian dinilai kurang akurat. Sampai akhirnya pada 1562–1563, Konsili Trente yang merupakan pertemuan seluruh uskup Gereja Katolik Roma abad 19 mengeluarkan dekrit yang meminta Paus untuk memperbaiki masalah ini dengan menerapkan reformasi kalender.

Namun, butuh dua dekade untuk mengatasi permasalahan ini. Saat itulah Paus Gregorius XIII menandatangani banteng kepausan pada Februari 1582 yang mengumumkan reformasi kalender ke kalender Gregorian. Di mana dalam proses transisi tersebut harus menghilangkan 10 hari dari kalender supaya Paskah jatuh pada minggu pertama setelah bulan purnama dan setelah titik balik musim semi.

Akhirnya diberlakukanlah kalender Gregorian yang memiliki waktu 365 hari dalam satu tahun. Penanggalan ini mengikuti perputaran bumi terhadap matahari. Neil deGrasse Tyson seorang ilmuwan asal Amerika, juga menyebutkan bahwa pada tahun 1582, kalender Julian dengan hari kabisat setiap 4 tahun, telah mengakumulasikan 10 hari ekstra relatif terhadap orbit bumi.

“Paus Gregorius memulai kalendernya yang baru dan sangat akurat dengan membatalkan 10 hari tahun itu, di mana 4 Oktober diikuti oleh 15 Oktober,” tulisnya melalui akun Twitter pribadinya @neiltyson pada 1 Maret 2020.

Sejak Oktober 1582 kalender gregorian dijadikan sebagai acuan penanggalan oleh negara-negara di dunia, termasuk Indonesia sampai saat ini. Meskipun pada awalnya sistem penanggalan ini tidak diterima langsung oleh semua orang di dunia, perlahan-lahan beberapa negara mulai menggunakan kalender gregorian.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Intip 7 Fakta Menarik Film Budi Pekerti yang Tayang 2 November di Bioskop

BERIKUTNYA

Sekilas Perjalanan Bisnis Kuliner Sop Konro Karebosi yang Bertahan Hingga Tiga Generasi

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: